Korban yang terus berjatuhan tak membuat 2 kubu di Mesir menghentikan bentrokan berdarah. Ikhwanul muslimin pun kembali mengerahkan massanya pada Minggu siang waktu setempat.
Kondisi berdarah Mesir pun membuat para orangtua di Indonesia cemas, memikirkan anak-anak mereka yang tengah menuntut ilmu di negeri piramida itu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Minggu (18/8/2013), bahkan sejumlah orang tua mahasiswa meminta pada pemerintah Indonesia, agar anaknya bisa dipulangkan bila suasana terus memanas.
Sementara pada hari Minggu siang waktu setempat, situasi di sekitar Masjid Al Fath pasca-penyerbuan militer terhadap ratusan orang kubu pro-Morsi terlihat tenang. Meskipun beberapa personil militer terlihat berjaga jaga.
Suasana duka pun menyelimuti warga Kota suez, sehari setelah berakhirnya insiden Jumat berdarah. Ratusan warga berkumpul di sebuah masjid untuk mengadakan salat jenazah, bagi korban bentrokan yang tewas. Prosesi penguburan pun berjalan diiringi isak tangis keluarga.
Masih dari Indonesia, kondisi berdarah Mesir pun menuai respons Kontras dan aktivis perempuan di tanah air. Mereka mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Mesir, yang juga mengorbankan anak-anak dan kaum perempuan.
Insiden Jumat berdarah telah menewaskan lebih dari 175 orang hanya dalam sehari. Sejak Rabu 14 Agustus lalu, krisis mesir telah mengorbankan sedikitnya 750 orang.
Menteri Dalam Negeri Mesir pun mengklaim pemerintah telah menahan sedikitnya 1.004 anggota ikhwanul muslimin.
Suasana yang sama juga dirasakan ratusan warga Kota Alexandria. Isak tangis menghantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya di kota itu. Sedikitnya 12 orang merenggang nyawa demi mendukung kubu pro-Morsi. (Tnt/Yus)
Kondisi berdarah Mesir pun membuat para orangtua di Indonesia cemas, memikirkan anak-anak mereka yang tengah menuntut ilmu di negeri piramida itu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Minggu (18/8/2013), bahkan sejumlah orang tua mahasiswa meminta pada pemerintah Indonesia, agar anaknya bisa dipulangkan bila suasana terus memanas.
Sementara pada hari Minggu siang waktu setempat, situasi di sekitar Masjid Al Fath pasca-penyerbuan militer terhadap ratusan orang kubu pro-Morsi terlihat tenang. Meskipun beberapa personil militer terlihat berjaga jaga.
Suasana duka pun menyelimuti warga Kota suez, sehari setelah berakhirnya insiden Jumat berdarah. Ratusan warga berkumpul di sebuah masjid untuk mengadakan salat jenazah, bagi korban bentrokan yang tewas. Prosesi penguburan pun berjalan diiringi isak tangis keluarga.
Masih dari Indonesia, kondisi berdarah Mesir pun menuai respons Kontras dan aktivis perempuan di tanah air. Mereka mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Mesir, yang juga mengorbankan anak-anak dan kaum perempuan.
Insiden Jumat berdarah telah menewaskan lebih dari 175 orang hanya dalam sehari. Sejak Rabu 14 Agustus lalu, krisis mesir telah mengorbankan sedikitnya 750 orang.
Menteri Dalam Negeri Mesir pun mengklaim pemerintah telah menahan sedikitnya 1.004 anggota ikhwanul muslimin.
Suasana yang sama juga dirasakan ratusan warga Kota Alexandria. Isak tangis menghantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya di kota itu. Sedikitnya 12 orang merenggang nyawa demi mendukung kubu pro-Morsi. (Tnt/Yus)