Korban selamat kecelakaan bus di Genting Highland, Malaysia, mengungkapkan cerita horor sebelum bus yang mereka tumpangi terjun ke jurang sedalam 30 meter dan menyebabkan tewasnya 37 penumpangnya.
Penumpang yang selamat mengatakan, sopir bus nahas itu, Lim Kok Ho, menyetir dalam kondisi marah sebelum terjadi tragedi pada pukul 14.20 siang waktu setempat, Rabu 21 Agustus yang lalu.
"Sepertinya dia ingin membubuh kami. Dia tidak berusaha menghindarkan bus sebelum terjun ke jurang," kata seorang penumpang yang selamat, Tan Ming Shing, seperti dikutip The Star, Jumat (23/8/2013).
Menurut Tan, sopir yang juga tewas dalam insiden itu malah memacu laju bus meski tahu jalanan sedang menurun dan remnya tidak berfungsi. "Beberapa menit setelah perjalanan menuruni bukit, bus menabrak pilar," katanya.
"Beberapa ratus meter kemudian, sopir tiba-tiba berbelok dan ini menyebabkan sebuah Honda City hampir menabrak kami," kata Tan yang dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur itu.
Setelah itulah sopir bus dan Honda City menghentikan mobil masing-masing. Mereka kemudian terlibat pertengkaran dengan saling berteriak sambil menunjukkan gerakan-gerakan yang menunjukkan kemarahan.
Tan mengatakan, sopir bus sempat menyebut rem tidak berfungsi. Namun tidak mengizinkan semua orang untuk turun dari bus. "Semuanya terjadi tiba-tiba. Dia berbelok lagi dan banyak di antara kami yang berteriak ketakutan. Dan bus jatuh ke jurang," tutur Tan.
Penumpang lainnya, Rwaanok Arefin (14) mengatakan sopir bus mulai mengamuk setelag bertemu dengan sopir Honda City itu. "Beberapa penumpang memarahinya dan meminta untuk memperlambat laju bus," kata warga Kanada yang dirawat di Rumah Sakit Selayang itu.
'Itu hanya membuat sopir lebih marah dan membuatnya mempercepat laju bus. Kemudian sopir kehilangan kendali dan bus terjun ke jurang," kata Arefin.
Saksi lainnya, Nur Syaamimi Ja'far (25) juga mengatakan hal yanag sama. "Saya melihat sopir bus marah terhadap sopir Honda City," kata Ja'far. Setelah itu, sopir bus terdengar menggerutu marah. (Eks)
Penumpang yang selamat mengatakan, sopir bus nahas itu, Lim Kok Ho, menyetir dalam kondisi marah sebelum terjadi tragedi pada pukul 14.20 siang waktu setempat, Rabu 21 Agustus yang lalu.
"Sepertinya dia ingin membubuh kami. Dia tidak berusaha menghindarkan bus sebelum terjun ke jurang," kata seorang penumpang yang selamat, Tan Ming Shing, seperti dikutip The Star, Jumat (23/8/2013).
Menurut Tan, sopir yang juga tewas dalam insiden itu malah memacu laju bus meski tahu jalanan sedang menurun dan remnya tidak berfungsi. "Beberapa menit setelah perjalanan menuruni bukit, bus menabrak pilar," katanya.
"Beberapa ratus meter kemudian, sopir tiba-tiba berbelok dan ini menyebabkan sebuah Honda City hampir menabrak kami," kata Tan yang dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur itu.
Setelah itulah sopir bus dan Honda City menghentikan mobil masing-masing. Mereka kemudian terlibat pertengkaran dengan saling berteriak sambil menunjukkan gerakan-gerakan yang menunjukkan kemarahan.
Tan mengatakan, sopir bus sempat menyebut rem tidak berfungsi. Namun tidak mengizinkan semua orang untuk turun dari bus. "Semuanya terjadi tiba-tiba. Dia berbelok lagi dan banyak di antara kami yang berteriak ketakutan. Dan bus jatuh ke jurang," tutur Tan.
Penumpang lainnya, Rwaanok Arefin (14) mengatakan sopir bus mulai mengamuk setelag bertemu dengan sopir Honda City itu. "Beberapa penumpang memarahinya dan meminta untuk memperlambat laju bus," kata warga Kanada yang dirawat di Rumah Sakit Selayang itu.
'Itu hanya membuat sopir lebih marah dan membuatnya mempercepat laju bus. Kemudian sopir kehilangan kendali dan bus terjun ke jurang," kata Arefin.
Saksi lainnya, Nur Syaamimi Ja'far (25) juga mengatakan hal yanag sama. "Saya melihat sopir bus marah terhadap sopir Honda City," kata Ja'far. Setelah itu, sopir bus terdengar menggerutu marah. (Eks)