Sukses

Perbaikan Gizi, India Siap Kucurkan Subsidi Rp 216 Triliun

Subsidi dikucurkan untuk menghapus kelaparan juga kekurangan gizi yang terjadi di India.

Makanan yang terjamin kebersihan atau keamanannya menjadi fokus utama pemerintah India. Parlemen India telah meloloskan RUU Ketahanan Pangan. Terutama bagi kaum miskin.

Subsidi US$ 20 miliar atau sekitar Rp 216 triliun siap dikucurkan untuk menghapus kelaparan juga kekurangan gizi yang terjadi di Negeri Gandhi.

Setelah melalui perdebatan selama 9 jam, akhirnya Lok Sabha atau Badan Legislatif India menyetujui RUU itu menjadi UU.

Ketua DPR Meira Kumar angkat bicara perihal RUU itu. "Usul itu disetujui, dan kami juga meluluskan RUU amandemen," kata Meira seperti ditulis News.com.au, Selasa, (27/8/2013).

Sementara Ketua Partai Kongres, Sonia Gandhi mengatakan, India sudah siap memberantas gizi buruk.  

"Kami menyampaikan ke seluruh dunia secara konkret bahwa India bersedia tanggung jawab untuk memberikan jaminan keamanan pangan bagi semua warga kami," ujar Sonia.

India memang mepunyai sistem distribusi pangan terbesar di dunia yang mencakup ratusan juta orang. Dan, RUU Ketahanan Pangan itu menambah satu pasal lagi yang menyangkut tawaran gandum dengan harga murah yang lebih difokuskan untuk masyarakat menengah ke bawah.

Kasus Keracunan Makanan India

Soal upaya perbaikan gizi, sebelumnya, sekitar 20 anak tewas, puluhan lainnya harus dirawat di rumah sakit setelah menyantap makanan jatah sekolah di negara bagian Bihar, India.

Tragedi keracunan yang terjadi di sebuah SD negeri di Desa Marakh di Distrik Saran itu sebelumnya dilaporkan menewaskan 8 orang.

Skema makan siang di sekolah-sekolah India atau The Mid-Day Meal, menyediakan makanan gratis untuk meningkatkan kehadiran murid. Agar anak-anak semangat masuk sekolah. Namun, standar kebersihannya amatlah memprihatinkan. (Ein)

Baca juga: Santap Siang Jorok Berujung Maut di India
Live dan Produksi VOD