Liputan6.com, Tokyo: Sedikitnya 25 ribu penonton dilaporkan memadati konser duet Tatu di Tokyo Dome, Tokyo, Jepang, baru-baru ini. Tapi, pengamat musik setempat menilai penampilan Tatu yang dimotori Julia Volkova, 17 tahun dan Lena Katina, 18 tahun, kurang sukses karena tiket hanya terjual separuh dari 55 ribu yang dicetak. Konser duo asal Rusia ini makin cacat lantaran Julia dan Lena terlambat naik panggung hampir satu jam.
Beberapa remaja putri yang memakai seragam ala Tatu untuk memperlihatkan rasa fanatik mereka sudah tak sabar masuk ke stadion indoor terbesar di Jepang itu. Bahkan, menjelang show dimulai, beredar kabar Tatu batal melakukan gladibersih. Informasi tadi tentu saja membuat penonton makin gelisah. Sebab, perilaku Julia dan Lena dikabarkan sering aneh-aneh jika sedang ngambek.
Untunglah, kekesalan penonton terobati oleh sikap Julia dan Lena yang belakangan komunikatif dan atraktif. Mereka larut dalam keceriaan gerak-gerik kedua penyanyi belia itu. Tatu menyanyikan seluruh tembang andalan antara lain "All the Things She Said" dan "Not Gonna Get Us" yang menjadi debut mereka.
Tidak suksesnya penjualan tiket diduga karena imaje Tatu yang buruk sejak kemunculan perdana mereka ke panggung internasional. Tatu dikabarkan adalah sepasang lesbian. Nama Tatu dalam bahasa Rusia, yakni Ta lyubit Tu yang berarti "gadis yang saling mencintainya di antara mereka", makin memperjelas dugaan itu. Kendati demikian, fans Tatu menganggap keganjilan tersebut bagian dari dunia hiburan meski sering terlihat terlampau berlebihan.
Selain perilaku "menyimpang", fans Tatu di Jepang sempat merasa kecewa. Pasalnya, Julia dan Lena, tanpa alasan jelas membatalkan kehadiran mereka dalam sebuah acara musik yang ditayangkan stasiun televisi paling digemari di Negeri Matahari Terbit. Sikap indisipliner Tatu mengundang cibiran. Namun, bukanlah Tatu jika tanpa sikap kontroversial. Julia dan Lena toh tetap melenggang di tengah cercaan penggemarnya.(KEN/Kinanti Pinta)
Beberapa remaja putri yang memakai seragam ala Tatu untuk memperlihatkan rasa fanatik mereka sudah tak sabar masuk ke stadion indoor terbesar di Jepang itu. Bahkan, menjelang show dimulai, beredar kabar Tatu batal melakukan gladibersih. Informasi tadi tentu saja membuat penonton makin gelisah. Sebab, perilaku Julia dan Lena dikabarkan sering aneh-aneh jika sedang ngambek.
Untunglah, kekesalan penonton terobati oleh sikap Julia dan Lena yang belakangan komunikatif dan atraktif. Mereka larut dalam keceriaan gerak-gerik kedua penyanyi belia itu. Tatu menyanyikan seluruh tembang andalan antara lain "All the Things She Said" dan "Not Gonna Get Us" yang menjadi debut mereka.
Tidak suksesnya penjualan tiket diduga karena imaje Tatu yang buruk sejak kemunculan perdana mereka ke panggung internasional. Tatu dikabarkan adalah sepasang lesbian. Nama Tatu dalam bahasa Rusia, yakni Ta lyubit Tu yang berarti "gadis yang saling mencintainya di antara mereka", makin memperjelas dugaan itu. Kendati demikian, fans Tatu menganggap keganjilan tersebut bagian dari dunia hiburan meski sering terlihat terlampau berlebihan.
Selain perilaku "menyimpang", fans Tatu di Jepang sempat merasa kecewa. Pasalnya, Julia dan Lena, tanpa alasan jelas membatalkan kehadiran mereka dalam sebuah acara musik yang ditayangkan stasiun televisi paling digemari di Negeri Matahari Terbit. Sikap indisipliner Tatu mengundang cibiran. Namun, bukanlah Tatu jika tanpa sikap kontroversial. Julia dan Lena toh tetap melenggang di tengah cercaan penggemarnya.(KEN/Kinanti Pinta)