Israel dilaporkan tengah memasang sistem pertahanan udara. Persiapan tersebut dilakukan untuk antisipasi jika serangan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya ke Suriah.
Laman Reuters yang mengutip Radio Militer Israel pada Rabu (28/8/2013) memberitakan baterai-baterai peluncur rudal pencegat Israel telah di pasang di sejumlah tempat. Namun, laporan rahasia yang dikutip tersebut tidak menyebut berapa jumlah dan di mana saja baterai tersebut dipasang.
Israel khawatir, Suriah yang dituduh membantai warganya dengan senjata kimia itu akan menyerang mereka. Negara Yahudi memang merupakan musuh bebuyutan Suriah. Selain itu, Israel juga mengantisipasi serangan roket dari kelompok Hisbulah yang merupakan sekutu Suriah.
Iron dome merupakan sistem pertahanan antirudal Israel. Tahun 2012 yang lalu, sistem pertahanan ini digunakan untuk menghadapi serangan dari Palestina. Kala itu, sistem pertahanan ini diklaim sukses menangkis setiap serangan udara dari Palestina.
Pada Selasa kemarin, Perdana Menteri Israel benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan tetap berada di luar terkait konflik Suriah ini. Namun, Israel akan mengambil respons tegas untuk setiap serangan yang mengarah ke mereka.
Sebelumnya diberitakan, AS menyatakan kemungkinan serangan ke Suriah yang dituding menggunakan senjata kimia untuk menyerang kelompok pemberontak. AS mengklaim telah melakukan persiapan dan menunggu instruksi dari nPresiden Barack Obama. (Eks)
Laman Reuters yang mengutip Radio Militer Israel pada Rabu (28/8/2013) memberitakan baterai-baterai peluncur rudal pencegat Israel telah di pasang di sejumlah tempat. Namun, laporan rahasia yang dikutip tersebut tidak menyebut berapa jumlah dan di mana saja baterai tersebut dipasang.
Israel khawatir, Suriah yang dituduh membantai warganya dengan senjata kimia itu akan menyerang mereka. Negara Yahudi memang merupakan musuh bebuyutan Suriah. Selain itu, Israel juga mengantisipasi serangan roket dari kelompok Hisbulah yang merupakan sekutu Suriah.
Iron dome merupakan sistem pertahanan antirudal Israel. Tahun 2012 yang lalu, sistem pertahanan ini digunakan untuk menghadapi serangan dari Palestina. Kala itu, sistem pertahanan ini diklaim sukses menangkis setiap serangan udara dari Palestina.
Pada Selasa kemarin, Perdana Menteri Israel benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan tetap berada di luar terkait konflik Suriah ini. Namun, Israel akan mengambil respons tegas untuk setiap serangan yang mengarah ke mereka.
Sebelumnya diberitakan, AS menyatakan kemungkinan serangan ke Suriah yang dituding menggunakan senjata kimia untuk menyerang kelompok pemberontak. AS mengklaim telah melakukan persiapan dan menunggu instruksi dari nPresiden Barack Obama. (Eks)