Sukses

Mengenal Gas Sarin, Senjata Kimia Keji `Pembasmi` Rakyat Suriah

AS menyatakan yakin bahwa rezim Bashar al-Assad memakai gas sarin untuk membantai warga Suriah.

Amerika Serikat mengklaim memiliki bukti penggunaan gas sarin oleh rezim Suriah dalam serangan yang menewaskan seribu lebih warga di Damaskus beberapa waktu yang lalu. Klaim ini pula yang membuat AS terus menabuh genderang perang melawan rezim Bashar al-Assad.

Di sisi lain, rezim Suriah menolak tudingan tersebut. Mereka justru menuding kelompok pemberontak yang memakai bahan kimia untuk senjata tersebut. Namun, pada Minggu (1/9/2013), AS menyatakan yakin bahwa rezim al-Assad yang memakai senjata kimia itu.

Terlepas dari siapa yang memakai senjata jahanam itu, seperti apa sarin yang mematikan itu? Sarin atau GB merupakan senyawa organofosfat dengan rumus [(CH3) 2CHO] CH3P (O) F. Sarin tidak berwarna dan merupakan cairan yang tidak berbau.

Zat ini dipakai untuk senjata kimia karena memiliki dampak yang ekstrem terhadap saraf manusia. Menurut organisasi kesehatan dunia, sarin 26 kali lebih mematikan dibandingkan dengan sianida.

Berdasarkan Resolusi PBB 687, sarin diklasidikasikan sebagai senjata pemusnah massal. Produksi dan penimbunan sarin dilarang oleh Konvensi Senjata Kimia tahun 1993.

Reaksi

Cairan sarin akan menguap jika dilepaskan. Gas sarin bisa masuk ke tubuh manusia melalui mata, hidung, dan mulut. Sarin menyerang sistem saraf. Gas ini menghentikan saraf otot. Kematian bisasanya terjadi karena tidak berfungsinya otot-ototo yang terlibat dalam fungsi pernapasan.

Jadi, apabila terhirup atau diserap melalui kulit, gas ini membunuh dengan melumpuhkan pusat pernafasan dari sistem saraf pusat dan melumpuhkan otot-otot sekitar paru-paru.

Gejala yang muncul apabila seseorang terkena gas ini antara lain mual dan sakit kepala parah, penglihatan kabur, kejang otot, gangguan pernapasan dan kehilangan kesadaran.

Penggunaan

Sarin dikembangkan sebagai pestisida di Jerman pada tahun 1938. Tetapi selama Perang Dunia II, ilmuwan perang Nazi menyadari bahwa mereka bisa menggunakan bahan kimia ini menjadi senjata kimia. Namun, karena pertimbangan efek yang sangat bahaya, zat ini tidak digunakan dalam PD II itu.

Sarin terkenal setelah digunakan oleh rezim Saddam Hussein kepada ribuan warga Kurdi di Kota Irak utara, Halabja pada tahun 1988. Diperkirakan 5.000 orang tewas.

Pada April 1988, Irak juga menggunakan gas ini untuk melawan tentara Iran. Gas inilah yang membantu Irak mengambil alih Semenanjung al-Faw.

Pada 1994, sebuah sekte di Jepang, Aum Shinrikyo menggunakan senyawa ini di Matsumoto, Nagano. Menyebabkan kematian 8 orang dan melukai 200 lainnya. Sekte ini kembali menggunakan gas ini di Tokyo Metro pada 1995 dan menewaskan 13 orang. (dari berbagai sumber/Eks)