Gempa berkekuatan 6,9 SR mengguncang Tokyo dan bagian timur Jepang pada Rabu pagi. Beruntung guncangan tersebut tak menelan korban luka maupun menyebabkan kerusakan.
Menurut keterangan dari Badan Meteorologi Jepang seperti dimuat News.com.au, Rabu (4/9/2013), gempa tersebut berpusat di lepas pantai dekat Torishima, bagian dari Kepulauan Izu, sekitar 600 km selatan Tokyo.
Sementara Badan Survey Geologi AS yang turut mengukur gempa, menyatakan guncangan yang terjadi pada pukul 10.18 waktu setempat berkekuatan 6,5 SR dengan pusat gempa pada kedalaman 404 km.
Meski kekuatan gempa cukup besar dan diperkirakan mampu merusak bangunan penduduk, namun menurut Badan Meterorologi Jepang tidak ada peringatan tsunami. Tak ada pula bangunan penduduk yang rusak, karena sebagian besar bangunan di Jepang memenuhi standar tahan gempa. Jadi bangunan tersebut mampu menahan getaran yang ditimbulkan oleh lindu.
Pusat gempa yang kali ini mengguncang Tokyo dan bagian timur Jepang memang berada di lokasi terpencil, namun getarannya terasa dari utara pulau Honshu ke arah barat. Di Tokyo, gedung-gedung pun bergoyang selama beberapa saat.
Penyiar nasional NHK mengatakan, beberapa jalur kereta sempat dihentikan sebentar untuk pemeriksaan keamanan. Hal itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan, agar tak terjadi kecelakaan.
Sebelumnya pada Maret 2011, gempa berkekuatan 9,0 mengguncang lepas pantai timur laut Jepang diikuti tsunami. Menewaskan lebih dari 18 ribu orang dan menghancurkan garis pantai sejauh ratusan mil.
Gempa tersebut juga melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir Dai-ichi di Fukushima, menyebabkan kebocoran tiga reaktor.
Namun Otoritas Regulasi Nuklir Jepang mengatakan, tidak ada masalah di Fukushima dan 2 pembangkit nuklir lainnya di Jepang utara akibat guncangan gempa Rabu pagi waktu setempat. (Tnt/Ein)
Menurut keterangan dari Badan Meteorologi Jepang seperti dimuat News.com.au, Rabu (4/9/2013), gempa tersebut berpusat di lepas pantai dekat Torishima, bagian dari Kepulauan Izu, sekitar 600 km selatan Tokyo.
Sementara Badan Survey Geologi AS yang turut mengukur gempa, menyatakan guncangan yang terjadi pada pukul 10.18 waktu setempat berkekuatan 6,5 SR dengan pusat gempa pada kedalaman 404 km.
Meski kekuatan gempa cukup besar dan diperkirakan mampu merusak bangunan penduduk, namun menurut Badan Meterorologi Jepang tidak ada peringatan tsunami. Tak ada pula bangunan penduduk yang rusak, karena sebagian besar bangunan di Jepang memenuhi standar tahan gempa. Jadi bangunan tersebut mampu menahan getaran yang ditimbulkan oleh lindu.
Pusat gempa yang kali ini mengguncang Tokyo dan bagian timur Jepang memang berada di lokasi terpencil, namun getarannya terasa dari utara pulau Honshu ke arah barat. Di Tokyo, gedung-gedung pun bergoyang selama beberapa saat.
Penyiar nasional NHK mengatakan, beberapa jalur kereta sempat dihentikan sebentar untuk pemeriksaan keamanan. Hal itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan, agar tak terjadi kecelakaan.
Sebelumnya pada Maret 2011, gempa berkekuatan 9,0 mengguncang lepas pantai timur laut Jepang diikuti tsunami. Menewaskan lebih dari 18 ribu orang dan menghancurkan garis pantai sejauh ratusan mil.
Gempa tersebut juga melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir Dai-ichi di Fukushima, menyebabkan kebocoran tiga reaktor.
Namun Otoritas Regulasi Nuklir Jepang mengatakan, tidak ada masalah di Fukushima dan 2 pembangkit nuklir lainnya di Jepang utara akibat guncangan gempa Rabu pagi waktu setempat. (Tnt/Ein)