Liputan6.com, New York: Puluhan terdakwa Tragedi World Trade Center 11 September 2001, ternyata diperlakukan secara tak berperikemanusiaan. Bukti yang disertai rekaman kaset video dan foto tersebut dikeluarkan oleh sebuah tim investigasi independen di New York, Amerika Serikat, baru-baru ini.
Investigasi itu dilakukan sebuah tim independen di Pusat Penahanan Metropolitan, Brooklyn, New York. Tim yang namanya dirahasiakan ini menemukan ratusan kaset video berisi rekaman gambar penyiksaan sejumlah tahanan. Para tahanan didakwa terlibat dalam serangan 11 September 2001 yang meluluhlantakkan menara kembar WTC [baca: Serbuan Teroris Mengguncang Amerika Serikat].
Dalam rekaman tersebut, sejumlah sipir penjara tampak menyiksa para tahanan yang berjumlah sedikitnya 84 orang [baca: FBI Mempublikasikan Foto Pembajak Pesawat]. Para petugas penjara menghantamkan kepala para tahanan ke dinding, memelintir lengan, melakukan penggeledahan fisik yang tak perlu, serta menggedor pintu pada waktu tahanan tidur. Mereka juga mengejek para tahanan dengan berbagai cara. Misalnya dengan memasang kaos bergambar bendera AS dengan tulisan "Warna-Warna Ini Tidak Luntur" untuk menyindir para tahanan yang bukan orang kulit putih.
Departemen Kehakiman AS langsung mengecek kebenaran laporan independen tersebut. Paling tidak 20 sipir penjara dinyatakan terlibat penyiksaan meski mereka menyangkalnya. Sementara itu, petugas dokumentasi penjara mengungkapkan, selain kaset yang ditemukan itu juga terdapat ratusan kaset yang telah dimusnahkan atau dihapus.
Dalam waktu hampir bersamaan, Wali Kota New York mempublikasikan rancangan bangunan yang akan didirikan di ground zero atau lokasi bekas WTC. Bangunan setinggi 532,8 meter ini akan dinamakan "Menara Kebebasan" buah karya arsitek Daniel Libeskind dan David Childs [baca: Pemenang Perancang WTC Diumumkan].(ANS/Nlg)
Investigasi itu dilakukan sebuah tim independen di Pusat Penahanan Metropolitan, Brooklyn, New York. Tim yang namanya dirahasiakan ini menemukan ratusan kaset video berisi rekaman gambar penyiksaan sejumlah tahanan. Para tahanan didakwa terlibat dalam serangan 11 September 2001 yang meluluhlantakkan menara kembar WTC [baca: Serbuan Teroris Mengguncang Amerika Serikat].
Dalam rekaman tersebut, sejumlah sipir penjara tampak menyiksa para tahanan yang berjumlah sedikitnya 84 orang [baca: FBI Mempublikasikan Foto Pembajak Pesawat]. Para petugas penjara menghantamkan kepala para tahanan ke dinding, memelintir lengan, melakukan penggeledahan fisik yang tak perlu, serta menggedor pintu pada waktu tahanan tidur. Mereka juga mengejek para tahanan dengan berbagai cara. Misalnya dengan memasang kaos bergambar bendera AS dengan tulisan "Warna-Warna Ini Tidak Luntur" untuk menyindir para tahanan yang bukan orang kulit putih.
Departemen Kehakiman AS langsung mengecek kebenaran laporan independen tersebut. Paling tidak 20 sipir penjara dinyatakan terlibat penyiksaan meski mereka menyangkalnya. Sementara itu, petugas dokumentasi penjara mengungkapkan, selain kaset yang ditemukan itu juga terdapat ratusan kaset yang telah dimusnahkan atau dihapus.
Dalam waktu hampir bersamaan, Wali Kota New York mempublikasikan rancangan bangunan yang akan didirikan di ground zero atau lokasi bekas WTC. Bangunan setinggi 532,8 meter ini akan dinamakan "Menara Kebebasan" buah karya arsitek Daniel Libeskind dan David Childs [baca: Pemenang Perancang WTC Diumumkan].(ANS/Nlg)