Sukses

Diserang AS, Sekutu Suriah Tidak Tinggal Diam

Amerika Serikat berencana melancarkan serangan militer terbatas ke Suriah.

Amerika Serikat berencana melancarkan serangan militer terbatas ke Suriah karena penggunaan senjata kimia pemusnah massal. Menanggapi rencana itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan tak takut.

Assad menegaskan, apabila AS menyerang maka sekutu Suriah tidak akan tinggal diam. Demikian yang diungkapkan wartawan senior CBS, Charlie Rose yang berhasil mewawancarai Assad di Beirut, Lebanon.

"Dia bilang, orang-orang yang bersekutu dengannya akan melakukan pembalasan jika serangan dilakukan. Tapi Assad tidak menyebutkan respons apa yang akan diberikan," kata Rose, seperti dimuat Al-Jazeera, Senin (9/9/2013).

Assad yang menjabat presiden sejak tahun 2000 itu menegaskan, pihaknya tak menggunakan senjata kimia untuk melawan pemberontak. Tudingan AS tidak bisa dibenarkan, karena belum ada bukti.

"Belum ada bukti bahwa saya menggunakan senjata kimia terhadap rakyatku sendiri," ujar Rose menirukan ucapan Assad.

AS dan Prancis mengaku dukungan internasional meningkat terkait serangan militer untuk menghukum pemerintah Suriah. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan, jumlah negara yang siap melakukan aksi militer jumlahnya kini sudah mencapai '2 digit'.

"Ada sejumlah negara, dalam 2 digit, yang siap melakukan aksi militer. Kami mendapat dukungan lebih banyak negara yang siap untuk melakukan aksi militer ketimbang sebenarnya dapat gunaan dalam aksi militer yang kami perkirakan," ujar Kerry. (Riz/Ism)