Mobil berteknologi canggih akan masuk ke pasar kendaraan. Daimler AG, pembuat Mercedes-Benz dan mobil elektrik Smart mengumumkan akan mulai memasarkan mobil dengan sistem kemudi otomatis pada tahun 2020. Yang bisa jalan dan nyetir sendiri.
Mobil tersebut bisa melaju sendiri, nyaris di segala situasi. Namun, ketika menghadapi situasi sulit, seperti berurusan dengan lampu lalu lintas dan pejalan kaki, kendali kemudi akan dikembalikan pada orang di belakang setir.
Ini bagian dari strategi Daimler untuk kembali menjadi yang teratas dalam penjualan mobil mewah, melawan rivalnya, BMW, juga asal Jerman.
"Kami ingin menjadi yang pertama yang meluncurkan fungsi otomatis dalam produksi kendaraan. Anda akan memastikan: kami akan mencapainya dalam dekade ini," kata kepala pengembangan Daimler, Thomas Weber, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (13/9/2013).
Teknologi tersebut dipamerkan dalam ajang pameran mobil di Frankfurt minggu ini. Namun butuh waktu hampir 10 tahun hingga bisa merealisasikan penjualannya.
Pembuat mobil asal Jerman itu telah bekerja untuk menyempurnakan teknologi otomatisnya selama beberapa tahun. Dan baru-baru ini menjadi yang pertama yang mendemonstrasikannya di medan jelajah pedesaan dan perkotaan.
Bulan lalu, kendaraan riset Mercedes Benz S 500 Intelligent Drive, melaju otomatis dalam rute sepanjang 100 kilometer dari Mannheim ke Pforzheim, Jerman.
Kendaraan riset tersebut dilengkapi dengan sensor. Pengembangnya memberi bekal kemampuan untuk mengetahui posisi, apa yang dilihat, dan bagaimana bereaksi secara mandiri pada platform.
Dengan bantuan 'Route Pilot', mobil itu bisa menegosiasikan dengan caranya sendiri, untuk membelah lalu lintas di perkotaan padat atau pedesaan.
S-Class ini juga mampu menangani beberapa situasi sulit yang melibatkan lampu lalu lintas, bundaran, pejalan kaki, pengendara sepeda dan trem.
Sementara teknologi yang ada saat ini di antaranya adalah sistem kemudi otomatis yang membantu pengemudi, misalnya di tengah kemacetan dengan cara menjaga jarak aman dengan mobil di depannya.
Juli lalu Pemerintah Inggris mengatakan akan mengizinkan mobil tak bepengemudi di jalanan umum untuk kali pertamanya selama uji coba yang dilakukan tahun ini. Namun, selama percobaan, seorang ahli harus tetap di kursi pengemudi.
Namun, Daimler tak sendirian. Para ilmuwan dari Oxford University bekerja sama dengan Nissan untuk menciptakan ‘robotcars’ yang bisa berjalan mandiri -- sesuai rincian jalan yang disimpan dalam perangkat lunak on-board.
Mobil otomatis Leaf milik Nissan dikendalikan menggunakan iPad. Tim Oxford mengklaim teknologi itu juga bisa diterapkan dalam mobil biasa.
Volvo buatan Swedia, Vauxhall anak perusahaan General Motors, dan Volkswagen asal Jerman juga sedang mengembangkan teknologi serupa. (Ein/Sss)
Mobil tersebut bisa melaju sendiri, nyaris di segala situasi. Namun, ketika menghadapi situasi sulit, seperti berurusan dengan lampu lalu lintas dan pejalan kaki, kendali kemudi akan dikembalikan pada orang di belakang setir.
Ini bagian dari strategi Daimler untuk kembali menjadi yang teratas dalam penjualan mobil mewah, melawan rivalnya, BMW, juga asal Jerman.
"Kami ingin menjadi yang pertama yang meluncurkan fungsi otomatis dalam produksi kendaraan. Anda akan memastikan: kami akan mencapainya dalam dekade ini," kata kepala pengembangan Daimler, Thomas Weber, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (13/9/2013).
Teknologi tersebut dipamerkan dalam ajang pameran mobil di Frankfurt minggu ini. Namun butuh waktu hampir 10 tahun hingga bisa merealisasikan penjualannya.
Pembuat mobil asal Jerman itu telah bekerja untuk menyempurnakan teknologi otomatisnya selama beberapa tahun. Dan baru-baru ini menjadi yang pertama yang mendemonstrasikannya di medan jelajah pedesaan dan perkotaan.
Bulan lalu, kendaraan riset Mercedes Benz S 500 Intelligent Drive, melaju otomatis dalam rute sepanjang 100 kilometer dari Mannheim ke Pforzheim, Jerman.
Kendaraan riset tersebut dilengkapi dengan sensor. Pengembangnya memberi bekal kemampuan untuk mengetahui posisi, apa yang dilihat, dan bagaimana bereaksi secara mandiri pada platform.
Dengan bantuan 'Route Pilot', mobil itu bisa menegosiasikan dengan caranya sendiri, untuk membelah lalu lintas di perkotaan padat atau pedesaan.
S-Class ini juga mampu menangani beberapa situasi sulit yang melibatkan lampu lalu lintas, bundaran, pejalan kaki, pengendara sepeda dan trem.
Sementara teknologi yang ada saat ini di antaranya adalah sistem kemudi otomatis yang membantu pengemudi, misalnya di tengah kemacetan dengan cara menjaga jarak aman dengan mobil di depannya.
Juli lalu Pemerintah Inggris mengatakan akan mengizinkan mobil tak bepengemudi di jalanan umum untuk kali pertamanya selama uji coba yang dilakukan tahun ini. Namun, selama percobaan, seorang ahli harus tetap di kursi pengemudi.
Namun, Daimler tak sendirian. Para ilmuwan dari Oxford University bekerja sama dengan Nissan untuk menciptakan ‘robotcars’ yang bisa berjalan mandiri -- sesuai rincian jalan yang disimpan dalam perangkat lunak on-board.
Mobil otomatis Leaf milik Nissan dikendalikan menggunakan iPad. Tim Oxford mengklaim teknologi itu juga bisa diterapkan dalam mobil biasa.
Volvo buatan Swedia, Vauxhall anak perusahaan General Motors, dan Volkswagen asal Jerman juga sedang mengembangkan teknologi serupa. (Ein/Sss)