Hanya sesaat setelah mahkota diletakkan di kepala Miss America yang baru, tweet bernada rasial bertebaran di situs mikroblog Twitter.
"Jika kamu #Miss America, kamu seharusnya orang Amerika," kata salah satu komentator, seperti dimuat CNN, Senin (16/9/2013).
"Kapan perempuan kulit putih memenangkan #Miss America? Pernahkah?," kata yang lain.
Nyatanya, Nina Davuluri, sang pemenang, adalah warga negara Amerika. Kebetulan dia punya darah keturunan India. Atau dengan kata lain, ia adalah orang India-Amerika pertama yang dimahkotai gelar ratu kecantikan Negeri Paman Sam.
Namun, tweet yang mengomentari ajang Miss America 2014 di Atlantic City Minggu malam tidak fokus pada fakta bahwa Miss New York memenangkan kontes dua tahun berturut-turut, atau tentang pertanyaan para juri --termasuk soal Suriah atau penampilan Miley Cyrus yang menghebohkan. Hampir semua komentar yang masuk tentang asal usul Nina Davuluri.
"Jadi, mereka memilih seorang muslim jadi Miss America. Pasti Obama bakal senang, bahkan mungkin dia ikut memilih," kata salah satu komentator.
Tuduhan itu jelas salah kaprah. Davuluri bukan seorang muslim, dan presiden tak punya wewenang untuk memilih dalam kontes kecantikan.
Juga, "Miss America? Maksudmu Miss 7-11," tweet Jalin Leatherman, menyinggung stereotip lama tentang kaitan orang India dan toko-toko kelontong.
Ada juga yang menghubung-hubungkannya dengan teroris. Apa hubungannya coba? "Miss America saat ini atau Miss Al Qaeda," tulis Shannon McCann.
Tari Bollywood
Â
Nina Davuluri, gadis 24 tahun dari Syracuse itu mengikuti kompetisi tahun ini yang bertajuk, "Merayakan keberagaman melalui kompetisi kultural". Dalam sesi talenta, ia membawakan tarian India klasik yang dipadu dengan gerakan rancak ala Bollywood.
Ayah Davuluri adalah dokter. Dan ia juga ingin menjadi penyembuh. Menurut profilnya dalam syracuse.com, ia pernah berjuang melawan bulimia.
Hal seperti ini bukan kali pertamanya terjadi. Saat Rima Fakih, seorang perempuan muslim, dimahkotai sebagai Miss AS pada 2010, ia mendapat banyak makian dan celaan. Fakih adalah orang Amerika keturunan Lebanon. Banyak orang yang sok mengaitkannya dengan militan Hizbullah.
Belum ada tanggapan dari pihak Nina Davuluri. Tapi, banyak juga orang yang membelanya.
Salah satunya: "Kupikir menakjubkan bahwa @NinaDavuluri dinobatkan sebagai Miss America. Ini adalah kisah Amerika," tweet drumer Questlove. (Ein/Mut)
"Jika kamu #Miss America, kamu seharusnya orang Amerika," kata salah satu komentator, seperti dimuat CNN, Senin (16/9/2013).
"Kapan perempuan kulit putih memenangkan #Miss America? Pernahkah?," kata yang lain.
Nyatanya, Nina Davuluri, sang pemenang, adalah warga negara Amerika. Kebetulan dia punya darah keturunan India. Atau dengan kata lain, ia adalah orang India-Amerika pertama yang dimahkotai gelar ratu kecantikan Negeri Paman Sam.
Namun, tweet yang mengomentari ajang Miss America 2014 di Atlantic City Minggu malam tidak fokus pada fakta bahwa Miss New York memenangkan kontes dua tahun berturut-turut, atau tentang pertanyaan para juri --termasuk soal Suriah atau penampilan Miley Cyrus yang menghebohkan. Hampir semua komentar yang masuk tentang asal usul Nina Davuluri.
"Jadi, mereka memilih seorang muslim jadi Miss America. Pasti Obama bakal senang, bahkan mungkin dia ikut memilih," kata salah satu komentator.
Tuduhan itu jelas salah kaprah. Davuluri bukan seorang muslim, dan presiden tak punya wewenang untuk memilih dalam kontes kecantikan.
Juga, "Miss America? Maksudmu Miss 7-11," tweet Jalin Leatherman, menyinggung stereotip lama tentang kaitan orang India dan toko-toko kelontong.
Ada juga yang menghubung-hubungkannya dengan teroris. Apa hubungannya coba? "Miss America saat ini atau Miss Al Qaeda," tulis Shannon McCann.
Tari Bollywood
Â
Nina Davuluri, gadis 24 tahun dari Syracuse itu mengikuti kompetisi tahun ini yang bertajuk, "Merayakan keberagaman melalui kompetisi kultural". Dalam sesi talenta, ia membawakan tarian India klasik yang dipadu dengan gerakan rancak ala Bollywood.
Ayah Davuluri adalah dokter. Dan ia juga ingin menjadi penyembuh. Menurut profilnya dalam syracuse.com, ia pernah berjuang melawan bulimia.
Hal seperti ini bukan kali pertamanya terjadi. Saat Rima Fakih, seorang perempuan muslim, dimahkotai sebagai Miss AS pada 2010, ia mendapat banyak makian dan celaan. Fakih adalah orang Amerika keturunan Lebanon. Banyak orang yang sok mengaitkannya dengan militan Hizbullah.
Belum ada tanggapan dari pihak Nina Davuluri. Tapi, banyak juga orang yang membelanya.
Salah satunya: "Kupikir menakjubkan bahwa @NinaDavuluri dinobatkan sebagai Miss America. Ini adalah kisah Amerika," tweet drumer Questlove. (Ein/Mut)