Sukses

Aksi Teror Berdarah di Mal Berakhir, Kenya Berkabung 3 Hari

Aksi teror di mal Westgate di Nairobi, Kenya dinyatakan berakhir, 67 orang tewas. Jumlah itu masih bisa bertambah.

Setelah 4 hari pengepungan, 67 nyawa melayang, aksi teror berdarah di mal Westgate di Nairobi, Kenya, dinyatakan berakhir. Masa berkabung nasional selama 3 hari dimulai.

Dalam pernyataannya di televisi, Presiden Uhuru Kenyatta mengatakan, korban tewas termasuk 6 anggota aparat keamanan. Sementara, dari pihak militan, 5 tewas dan 11 tersangka ditahan.

Namun, karena penyisiran di mal belum selesai dilakukan, korban tewas diperkirakan masih bisa bertambah. Sejumlah jasad, termasuk anggota kelompok teror Al Shabaab diduga masih tertimbun puing setelah  tiga lantai bangunan runtuh menyusul kebakaran yang terjadi.

Media Kenya, Standard, melaporkan puluhan jasad dipindahkan dari bangunan Selasa malam. Belum diketahui pasti jumlahnya.

Sementara, seperti dikabarkan BBC, Rabu (25/9/2013), kondisi pusat perbelanjaan kelas atas itu senyap semalam, asap tipis membubung dari bangunan yang tak lagi utuh.

Jurnalis dan warga yang ingin menyaksikan langsung loksai teror harus berada di belakang garis polisi.

Dalam pidatonya, Presiden Kenya memuji respon rakyatnya. "Kita merasa malu, dan kita mampu mengalahkan para penyerang," kata dia. "Kenya melawan kejahatan, dan menang."

Namun, Presiden tak mengonfirmasi laporan yang menyebut, warga AS dan Inggris di antara para penyerang. "Laporan-laporan intelijen menyebut bahwa seorang wanita Inggris dan 2 atau 3 warga Amerika mungkin telah terlibat dalam serangan itu," kata Kenyatta.

Tapi, dia menambahkan, informasi tersebut belum bisa dikonfirmasi. "Ahli forensik sedang bekerja memastikan kebangsaan para teroris," ujar Presiden. "Tindakan mereka yang pengecut akan diadili, termasuk para kaki tangan dan dalang, di manapun mereka berada."

Setidaknya 18 warga asing ada dalam daftar mereka yang tewas. Termasuk 6 warga Inggris, juga warga Prancis, Kanada, Belanda, Australia, Peru, India, Ghana, Afrika Selatan, dan China. Sementara 172 lainnya terluka, termasuk 62 korban yang sampai berita ini diturunkan, masih dirawat di rumah sakit.

Al Shabaab Bantah Libatkan Perempuan

Kelompok ekstremis Al Shabaab telah mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Sebagai balasan atas keterlibatan militer Kenya di Somalia.

Mereka menyerang mal Westgate, Sabtu 21 September 2013 lalu, melempar granat dan memberondongkan senjata secara membabi buta.

"Kini giliran ahli forensik dan kriminal yang bekerja," kata juru bicara kepolisian Kenya, Masoud Mwinyi.

Sementara, terkait dugaan mereka melibatkan perempuan dalam serangan di mal, Al Shabaab membantah. "Kami punya pemuda dalam jumlah cukup yang berkomitmen tinggi, sehingga tak beralasan melibatkan saudari-saudari kami dalam operasi militer," demikian ujar mereka.

Sebelumnya, beredar informasi bahwa ibu tiga anak asal Inggris, Samantha Lewthwaite yang dijuluki 'janda putih' ada di antara para penyerang. (Ein/Yus)

Baca juga: Misteri `Janda Putih` di Teror Mal Kenya yang Tewaskan 68 Orang