Menodongkan senjata dan merampok di bank tidak semudah seperti yang terlihat di adegan film. Namun, seorang perempuan keturunan Arab diduga bisa merampok 5 bank dalam waktu 3 minggu.
Tersangka, Ranya al-Huthaili (23), ditahan awal September lalu atas tuduhan merampok 5 bank. Kini ia masih berada dalam tahanan. Aparat menjaganya tetap di balik sel karena khawatir ia bakal melarikan diri ke Arab Saudi.
"Dia disangka merampok bank. Dengan mengatakan pada teller dia membawa senjata, tersangka mengambil uang sebesar US$ 2.300 (Rp 26,6 juta)," kata Nadia Bilbassy-Charters, koresponden Al Arabiya di Washington, seperti dimuat media tersebut 29 September 2013.
Sementara, seperti diberitakan Star Tribune, FBI meyakini Ranya telah merampok Klein Bank di Minnesota pada 15 Agustus tahun ini, First State Bank of Wyoming di Minnesota pada 23 Agustus, TCF Bank di the Cub Foods di Broadway Avenue W, Forest Lake pada 1 September, serta First State Bank and Trust di Wisconsin pada 5 September lalu.
Ranya mengambil US$ 2.300 dari bank di Wisconsin. Identifikasi pada uang yang dirampoknya mengarahkan polisi ke sebuah pusat perbelanjaan di Minneapolis, tempat ia membeli komputer.
Tak semua uang hasil rampokannya dibelanjakan. Sisanya belum diketahui keberadaannya.
Pada 12 September 2013 lalu, Ranya diadili di pengadilan federal atas tuduhan perampokan Dairy State Bank pada 9 September di Menomonie, Wisconsin. Bank kelima sekaligus terakhir yang diduga dilakukannya.
Ranya punya dua kewarganegaraan, Arab Saudi dan AS, dokumen pengadilan mengungkap, berisiko membiarkannya berada di luar sel. Apalagi Arab Saudi tak punya hubungan diplomatik dengan AS.
Dalam persidangan, Hakim Steven Rau menyebut, seseorang yang punya hubungan asmara perempuan itu bicara pada ibu tersangka soal kemungkinan Ranya lari ke Arab Saudi.
Hakim Rau juga menulis terdakwa telah mengakui merampok empat dari 5 bank yang dituduhkan. Kamera pengawas bank menunjukkan, saat beraksi Ranya selalu mengenakan kaca mata hitam.
Sejauh ini belum ada keterangan dari pihak terdakwa, pun terkait kepastian kewarganegaraannya. Namun, menurut informasi yang tersebar, Ranya adalah anak orang kaya.
Ia lulus dari Roseville High School pada 2008. Belakangan pada para polisi ia mengaku mendengar suara-suara aneh dan punya kecenderungan menyakiti dirinya sendiri. (Ein/Yus)
Tersangka, Ranya al-Huthaili (23), ditahan awal September lalu atas tuduhan merampok 5 bank. Kini ia masih berada dalam tahanan. Aparat menjaganya tetap di balik sel karena khawatir ia bakal melarikan diri ke Arab Saudi.
"Dia disangka merampok bank. Dengan mengatakan pada teller dia membawa senjata, tersangka mengambil uang sebesar US$ 2.300 (Rp 26,6 juta)," kata Nadia Bilbassy-Charters, koresponden Al Arabiya di Washington, seperti dimuat media tersebut 29 September 2013.
Sementara, seperti diberitakan Star Tribune, FBI meyakini Ranya telah merampok Klein Bank di Minnesota pada 15 Agustus tahun ini, First State Bank of Wyoming di Minnesota pada 23 Agustus, TCF Bank di the Cub Foods di Broadway Avenue W, Forest Lake pada 1 September, serta First State Bank and Trust di Wisconsin pada 5 September lalu.
Ranya mengambil US$ 2.300 dari bank di Wisconsin. Identifikasi pada uang yang dirampoknya mengarahkan polisi ke sebuah pusat perbelanjaan di Minneapolis, tempat ia membeli komputer.
Tak semua uang hasil rampokannya dibelanjakan. Sisanya belum diketahui keberadaannya.
Pada 12 September 2013 lalu, Ranya diadili di pengadilan federal atas tuduhan perampokan Dairy State Bank pada 9 September di Menomonie, Wisconsin. Bank kelima sekaligus terakhir yang diduga dilakukannya.
Ranya punya dua kewarganegaraan, Arab Saudi dan AS, dokumen pengadilan mengungkap, berisiko membiarkannya berada di luar sel. Apalagi Arab Saudi tak punya hubungan diplomatik dengan AS.
Dalam persidangan, Hakim Steven Rau menyebut, seseorang yang punya hubungan asmara perempuan itu bicara pada ibu tersangka soal kemungkinan Ranya lari ke Arab Saudi.
Hakim Rau juga menulis terdakwa telah mengakui merampok empat dari 5 bank yang dituduhkan. Kamera pengawas bank menunjukkan, saat beraksi Ranya selalu mengenakan kaca mata hitam.
Sejauh ini belum ada keterangan dari pihak terdakwa, pun terkait kepastian kewarganegaraannya. Namun, menurut informasi yang tersebar, Ranya adalah anak orang kaya.
Ia lulus dari Roseville High School pada 2008. Belakangan pada para polisi ia mengaku mendengar suara-suara aneh dan punya kecenderungan menyakiti dirinya sendiri. (Ein/Yus)