Sukses

Israel Kembali Memasuki Bethlehem

Pascabom bunuh diri di Yerusalem, pasukan Israel kembali memasuki Kota Bethlehem. Kedatangan militer Israel ini adalah yang pertama kalinya setelah sebelumnya menarik diri dari kawasan tersebut.

Liputan6.com, Bethlehem: Konflik Israel-Palestina masih memanas. Pascaserangan bom bunuh diri di Yerusalem, Kamis kemarin, sekitar 20-an kendaraan militer pasukan Israel kembali memasuki Kota Bethlehem, Jumat (30/1). Kedatangan pasukan Israel di kota ini adalah yang pertama kalinya, setelah enam bulan silam menarik diri dari kawasan tersebut. Selain memerintahkan polisi Palestina untuk meninggalkan posnya, dalam operasi ini pasukan Israel menangkap sejumlah pria yang dicurigai.

Seperti diketahui, bom bunuh diri yang terjadi di dalam sebuah bus di Yerusalem telah menewaskan sedikitnya 10 orang [baca: Bom Bunuh Diri di Yerusalem, Sepuluh Tewas]. Uniknya, beberapa jam setelah insiden tersebut, polisi Israel menemukan sepucuk surat yang ditulis Ali Ja`ara, pemuda asal sebuah kamp pengungsi di Kota Hebron, Tepi Barat. Dalam surat tersebut, lelaki berusia 20 tahun itu mengaku aksi tersebut dilakukan sebagai balasan atas kematian delapan warga Palestina di Jalur Gaza, Rabu silam [baca: Serdadu Israel Membunuh Wanita Palestina].

Di Azerbaijan, sebagian bangunan dari sebuah apartemen di daerah Lenkoran roboh. Akibatnya, sebanyak empat orang tewas dan 16 lainnya luka-luka. Penyebab insiden tersebut diduga bangunan apartemen berusia 30 tahun itu sudah bobrok. Sebaliknya, pemerintah setempat justru menilai apartemen tersebut masih layak dihuni.

Sementara di Merida, Venezuela, empat mahasiswa sebuah perguruan tinggi di sana cedera menyusul bentrokan dengan polisi antihuru-hara. Bentrokan terjadi setelah polisi menembakkan peluru karet ke pengunjuk rasa yang berjalan kaki menuju kantor pemerintah setempat. Insiden ini berlangsung selama beberapa jam.

Di Kairo, Mesir, Liga Arab dan Cina menyepakati membentuk sebuah forum kerja sama yang akan mencakup bidang politik, ekonomi, budaya, dan diplomatik. Pembicaraan lanjutan untuk mewujudkan forum tersebut akan dilaksanakan di Cina dalam waktu dekat.(ORS/Uri)
    Video Terkini