Kisah tentang Moammar Khadafi tak habis-habisnya diungkap. Meski, eks diktator Libya itu telah tewas Kamis 20 Oktober 2011, di tangan rakyatnya sendiri.
Kini, pengakuan mengejutkan muncul dari Cecilia Attias, mantan istri eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy -- keduanya bercerai pada 2007 setelah kemenangan dalam pemilu.
Dalam bukunya, "Une Envie de Verite" -- sebuah kebenaran, Cecilia mengaku pernah membentak Khadafi, saat ia dikirim ke Libya, sendirian, dengan misi menyelamatkan 6 tenaga medis yang terancam dieksekusi.
Kala itu 5 perawat Bulgaria dan seorang dokter asal Palestina disiksa dan terpaksa mengakui kesalahan yang dituduhkan: memulai sebuah epidemi HIV di rumah sakit anak-anak di kota Benghazi Libya pada tahun 1998.
Cecilia mengaku, sesampainya di Libya, ia dibawa dengan mobil dengan sinyal telepon terblokir, ke sebuah lokasi tersembunyi di dekat Tripoli.
Sesampainya di sana, Cecilia dibawa ke sebuah bunker kusam. Sejurus kemudian pintu di belakangnya terbuka dengan suara keras, lalu menutup, dan ia mendengar anak kunci diputar. Lalu Khadafi masuk.
"Ia mirip mantan atlet yang sudah jompo, dengan wajah bengkak, lelah, amat mirip dengan aktor kelas dua di rumah produksi kelas dua," demikian deskripsi Khadafi dalam buku Cecilia Attias, seperti dimuat Al Arabiya, 4 Oktober 2013.
Sebelum Khadafi sempat buka mulut, Cecilia yang sebenarnya ketakutan, membentak sang diktator.
"Anda sadar bagaimana perlakuan terhadap saya? Jangan berdiri dekat-dekat!," ungkap Cecilia. Tak lupa ia mengancam, jika sampai ada apa-apa, maka ini akan jadi isu internasional dan memicu kecaman dunia.
"Jika sesuatu terjadi padaku di sini, Anda akan harus menjawab untuk itu di depan masyarakat internasional. Dan Anda pastinya tidak ingin itu terjadi."
Setelah bicara dengan Khadafi, Cecilia menyadari bahwa pemerintah Libya dan putra Khadafi, Saif al-Islam adalah pihak yang bertanggung jawab atas terhalangnya pembebasan tahanan.
Khadafi saat itu lalu mengatakan, ia ingin mengundang Sarkozy ke Tripoli. Namun berkali-kali Cecilia mengatakan presiden Prancis tak akan memenuhi undangan itu kalau para tahanan belum dibebaskan.
Menanggapi itu, Khadafi yang emosi menjawab. "Aku akan memberikan mereka padamu. Ambil sana! Puas?"
Belakangan Sarkozy dan Saif al-Islam membantah bahwa para tahanan dipertukarkan dengan senjata.
Cecilia hanya sebentar jadi ibu negara Prancis, lalu bercerai dengan Sarkozy. Ia bertemu dan jatuh cinta pada suaminya yang sekarang, Richard Attias pada 2005. Namun, ia kembali di sisi Sarkozy demi alasan politis -- memenangkan pemilu Prancis.
Sebelumnya, pengakuan keluar dari mulut putra Khadafi, tentang hubungan ayahnya dengan Sarkozy.
Saif al-Islam mengaku presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada tahun 2007. "Kami membiayai itu dan kami memilik rinciannya dan siap membeberkan semuanya," kata Saif al-Islam Maret 2011 lalu.
Namun, Istana presiden Prancis di Elysee membantah bahwa Sarkozy diuntungkan oleh dana dari Libia. "Kami membantah itu, dengan sangat tegas," kata juru bicara istana presiden kepada situs koran Le Monde.
Khadafi disambut langsung oleh Sarkozy ketika berkunjung ke Paris bulan Desember 2007, berbulan-bulan setelah mantan istri Sarkozy, Cecilia terbang ke ibukota Tripoli untuk memastikan pembebasan enam paramedis. (Ein)
Kini, pengakuan mengejutkan muncul dari Cecilia Attias, mantan istri eks Presiden Prancis Nicolas Sarkozy -- keduanya bercerai pada 2007 setelah kemenangan dalam pemilu.
Dalam bukunya, "Une Envie de Verite" -- sebuah kebenaran, Cecilia mengaku pernah membentak Khadafi, saat ia dikirim ke Libya, sendirian, dengan misi menyelamatkan 6 tenaga medis yang terancam dieksekusi.
Kala itu 5 perawat Bulgaria dan seorang dokter asal Palestina disiksa dan terpaksa mengakui kesalahan yang dituduhkan: memulai sebuah epidemi HIV di rumah sakit anak-anak di kota Benghazi Libya pada tahun 1998.
Cecilia mengaku, sesampainya di Libya, ia dibawa dengan mobil dengan sinyal telepon terblokir, ke sebuah lokasi tersembunyi di dekat Tripoli.
Sesampainya di sana, Cecilia dibawa ke sebuah bunker kusam. Sejurus kemudian pintu di belakangnya terbuka dengan suara keras, lalu menutup, dan ia mendengar anak kunci diputar. Lalu Khadafi masuk.
"Ia mirip mantan atlet yang sudah jompo, dengan wajah bengkak, lelah, amat mirip dengan aktor kelas dua di rumah produksi kelas dua," demikian deskripsi Khadafi dalam buku Cecilia Attias, seperti dimuat Al Arabiya, 4 Oktober 2013.
Sebelum Khadafi sempat buka mulut, Cecilia yang sebenarnya ketakutan, membentak sang diktator.
"Anda sadar bagaimana perlakuan terhadap saya? Jangan berdiri dekat-dekat!," ungkap Cecilia. Tak lupa ia mengancam, jika sampai ada apa-apa, maka ini akan jadi isu internasional dan memicu kecaman dunia.
"Jika sesuatu terjadi padaku di sini, Anda akan harus menjawab untuk itu di depan masyarakat internasional. Dan Anda pastinya tidak ingin itu terjadi."
Setelah bicara dengan Khadafi, Cecilia menyadari bahwa pemerintah Libya dan putra Khadafi, Saif al-Islam adalah pihak yang bertanggung jawab atas terhalangnya pembebasan tahanan.
Khadafi saat itu lalu mengatakan, ia ingin mengundang Sarkozy ke Tripoli. Namun berkali-kali Cecilia mengatakan presiden Prancis tak akan memenuhi undangan itu kalau para tahanan belum dibebaskan.
Menanggapi itu, Khadafi yang emosi menjawab. "Aku akan memberikan mereka padamu. Ambil sana! Puas?"
Belakangan Sarkozy dan Saif al-Islam membantah bahwa para tahanan dipertukarkan dengan senjata.
Cecilia hanya sebentar jadi ibu negara Prancis, lalu bercerai dengan Sarkozy. Ia bertemu dan jatuh cinta pada suaminya yang sekarang, Richard Attias pada 2005. Namun, ia kembali di sisi Sarkozy demi alasan politis -- memenangkan pemilu Prancis.
Sebelumnya, pengakuan keluar dari mulut putra Khadafi, tentang hubungan ayahnya dengan Sarkozy.
Saif al-Islam mengaku presiden Prancis Nicolas Sarkozy pada tahun 2007. "Kami membiayai itu dan kami memilik rinciannya dan siap membeberkan semuanya," kata Saif al-Islam Maret 2011 lalu.
Namun, Istana presiden Prancis di Elysee membantah bahwa Sarkozy diuntungkan oleh dana dari Libia. "Kami membantah itu, dengan sangat tegas," kata juru bicara istana presiden kepada situs koran Le Monde.
Khadafi disambut langsung oleh Sarkozy ketika berkunjung ke Paris bulan Desember 2007, berbulan-bulan setelah mantan istri Sarkozy, Cecilia terbang ke ibukota Tripoli untuk memastikan pembebasan enam paramedis. (Ein)