Terkadang ada yang tersirat dalam rangkaian huruf yang membentuk kata dan kalimat. Seperti pesan, atau lebih tepatnya harapan, yang disampaikan para pegawai Layanan Cuaca Nasional (National Weather Service) Anchorage, Alaska.
Pesan tersirat itu di sampaikan dalam data prakiraan cuaca resmi yang dikeluarkan pukul 05.00, Jumat kemarin. Pada pandangan pertama, itu seperti keterangan biasa, yang berisi informasi tekanan udara, kecepatan angin, dan sistem cuaca lain.
Namun, jika diamati, huruf pertama ke bawah-- di bawah kata 'analysis and upper levels'..-- membentuk sebuah kalimat tersendiri: P-L-E-A-S-E-P-A-Y-U-S. Bisa dibaca sebagai please pay us -- tolong bayar kami.
Seperti dimuat CNN, 4 Oktober 2013, para ahli meteorologi di kantor tersebut menolak berkomentar terkait pesan tersembunyi itu. Mereka berdalih, hanya mau bicara soal hal-hal terkait cuaca. Belum jelas, apakah pesan tersebut sengaja disusun atau kebetulan belaka.
Namun, sudah jadi rahasia umum, pegawai layanan cuaca, demikian pula dengan pegawai federal lain, tak digaji selama pemerintah masih tutup alias shutdown gara-gara sengketa masalah anggaran di Kongres. Shutdown dimulai sejak 1 Oktober 2013 lalu, dan belum jelas kapan berakhir.
Lebih dari 800 ribu pekerja federal dirumahkan tanpa digaji. Hanya yang pegawai yang dianggap esensial -- seperti di National Weather Service, dipertahankan. Namun, sampai shutdown berakhir mereka belum bisa menerima gaji yang jadi haknya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mengimbau agar masyarakat dunia tidak melihat masalah anggaran yang tengah membelit AS bakal berlangsung secara jangka panjang.
Kerry menyakini masalah yang tengah terjadi di Negeri Paman Sam itu tak akan berlangsung lama. "Jangan bertanya kapan selesainya, tapi bagaimana kasus ini dilihat dalam jangka panjang," kata Kerry dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Sabtu (5/10/2013).
Dia bahkan dengan penuh percaya diri menyatakan AS tetap akan menjadi yang paling kuat di dunia dalam hal perekonomian. Hal ini ditunjukkan dengan membaiknya sejumlah data ekonomi AS. (Ein)
Pesan tersirat itu di sampaikan dalam data prakiraan cuaca resmi yang dikeluarkan pukul 05.00, Jumat kemarin. Pada pandangan pertama, itu seperti keterangan biasa, yang berisi informasi tekanan udara, kecepatan angin, dan sistem cuaca lain.
Namun, jika diamati, huruf pertama ke bawah-- di bawah kata 'analysis and upper levels'..-- membentuk sebuah kalimat tersendiri: P-L-E-A-S-E-P-A-Y-U-S. Bisa dibaca sebagai please pay us -- tolong bayar kami.
Seperti dimuat CNN, 4 Oktober 2013, para ahli meteorologi di kantor tersebut menolak berkomentar terkait pesan tersembunyi itu. Mereka berdalih, hanya mau bicara soal hal-hal terkait cuaca. Belum jelas, apakah pesan tersebut sengaja disusun atau kebetulan belaka.
Namun, sudah jadi rahasia umum, pegawai layanan cuaca, demikian pula dengan pegawai federal lain, tak digaji selama pemerintah masih tutup alias shutdown gara-gara sengketa masalah anggaran di Kongres. Shutdown dimulai sejak 1 Oktober 2013 lalu, dan belum jelas kapan berakhir.
Lebih dari 800 ribu pekerja federal dirumahkan tanpa digaji. Hanya yang pegawai yang dianggap esensial -- seperti di National Weather Service, dipertahankan. Namun, sampai shutdown berakhir mereka belum bisa menerima gaji yang jadi haknya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mengimbau agar masyarakat dunia tidak melihat masalah anggaran yang tengah membelit AS bakal berlangsung secara jangka panjang.
Kerry menyakini masalah yang tengah terjadi di Negeri Paman Sam itu tak akan berlangsung lama. "Jangan bertanya kapan selesainya, tapi bagaimana kasus ini dilihat dalam jangka panjang," kata Kerry dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Sabtu (5/10/2013).
Dia bahkan dengan penuh percaya diri menyatakan AS tetap akan menjadi yang paling kuat di dunia dalam hal perekonomian. Hal ini ditunjukkan dengan membaiknya sejumlah data ekonomi AS. (Ein)