Sebuah festival budaya Hindu maut menelan 91 nyawa. Mereka yang meninggal di Festival Navratra pada Minggu, 13 Oktober waktu setempat, diduga tersulut panik akibat rumor jembatan akan runtuh.
"91 Peziarah, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak meninggal akibat berdesak-desakan di sebuah festival Hindu di India tengah," ujar pejabat setempat seperti dilansir BBC yang dimuat Liputan6.com, Senin (14/10/2013).
"Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 91, dan 10 orang lainnya berada dalam kondisi kritis," jelas Deputi Inspektur Polisi DK Arya.
Pejabat yang tak disebutkan namanya itu menyebutkan, banyak yang meninggal setelah kepanikan terjadi di sebuah jembatan dekat Kuil Ratangarh di negara bagian Madhya Pradesh. Sementara yang lainnya meninggal karena melompat dari jembatan.
Para pejabat mengatakan, mereka yang tewas diperkirakan 42 perempuan dan 30 anak-anak.
Pada Festival Navratra, ratusan ribu orang memang biasa berkumpul di dekat kota Datia untuk merayakan festival Hindu tersebut.
"Beberapa ribu orang di jembatan itu," ujar Atul Chaudhary, salah satu peziarah yang selamat membenarkan bahwa kepadatan terjadi kepada BBC Hindi.
Atul pun menuturkan bahwa saat kepanikan terjadi, terdengar jeritan dan orang-orang mulai bergegas untuk turun dari jembatan.
"Beberapa orang bisa terlihat terinjak-injak. Beberapa anak-anak panik dan melompat ke sungai yang meluap," tutur Atul.
"Aku dan teman-temanku yang dekat dengan ujung jembatan, juga berlari bersama beberapa orang lainnya demi keselamatan. Namun puluhan orang lainnya tidak begitu beruntung," sambungnya.
Jembatan sempit sepanjang 500 m itu, dibangun menyusul pembangunan kuil lain di sekitar kuil Ratangarh pada 2007.
Festival maut itu tak ayal membuat banyak orang berduka, termasuk Perdana Menteri Manmohan Singh. "Pada hari perayaan ini, hati dan doa kami untuk para korban dan keluarga mereka," kata Manmohan.
Sejauh ini, ungkap Menteri Kesehatan Madhya Pradesh, Narottam Mishra, polisi telah melakukan penyelidikan. "Informasi dari penduduk setempat menunjukkan, rumor jembatan runtuh yang diduga menjadi pemicu kepanikan peziarah festival," ucap Narottam.
Selain itu, kru darurat dan penyelam juga telah menjelajahi sungai untuk mencari mayat yang terbawa arus. Tetapi pencarian berhenti pada malam hari.
Sementara laporan lain menyebutkan, polisi yang mencoba mengendalikan massa dengan tongkat pun semakin membuat peziarah panik.
Pejabat setempat, Sanket Bhondve mengatakan, prioritas utama saat ini pihak berwenang adalah memberikan bantuan kepada yang terluka.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat, tetapi informasi festival maut itu lambat diketahui karena lokasinya berada di daerah terpencil dengan sinyal ponsel yang tak stabil.
Festival Hindu di India ternyata memang terkenal sering terjadi insiden desak-desakan mematikan. Sebelumnya pada 2012, puluhan orang juga meregang nyawa dalam 3 tragedi serupa.
Lalu pada 2011, lebih dari 100 orang meninggal dunia di sebuah festival serupa di bagian selatan negara bagian India, Kerala.
Di dalam Jodhpur Mehrangarh Fort, lebih dari 220 orang juga meninggal pada 2008 akibat desak-desakan di candi Hindu Chamunda Devi. (Tnt/Yus)
"91 Peziarah, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak meninggal akibat berdesak-desakan di sebuah festival Hindu di India tengah," ujar pejabat setempat seperti dilansir BBC yang dimuat Liputan6.com, Senin (14/10/2013).
"Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 91, dan 10 orang lainnya berada dalam kondisi kritis," jelas Deputi Inspektur Polisi DK Arya.
Pejabat yang tak disebutkan namanya itu menyebutkan, banyak yang meninggal setelah kepanikan terjadi di sebuah jembatan dekat Kuil Ratangarh di negara bagian Madhya Pradesh. Sementara yang lainnya meninggal karena melompat dari jembatan.
Para pejabat mengatakan, mereka yang tewas diperkirakan 42 perempuan dan 30 anak-anak.
Pada Festival Navratra, ratusan ribu orang memang biasa berkumpul di dekat kota Datia untuk merayakan festival Hindu tersebut.
"Beberapa ribu orang di jembatan itu," ujar Atul Chaudhary, salah satu peziarah yang selamat membenarkan bahwa kepadatan terjadi kepada BBC Hindi.
Atul pun menuturkan bahwa saat kepanikan terjadi, terdengar jeritan dan orang-orang mulai bergegas untuk turun dari jembatan.
"Beberapa orang bisa terlihat terinjak-injak. Beberapa anak-anak panik dan melompat ke sungai yang meluap," tutur Atul.
"Aku dan teman-temanku yang dekat dengan ujung jembatan, juga berlari bersama beberapa orang lainnya demi keselamatan. Namun puluhan orang lainnya tidak begitu beruntung," sambungnya.
Jembatan sempit sepanjang 500 m itu, dibangun menyusul pembangunan kuil lain di sekitar kuil Ratangarh pada 2007.
Festival maut itu tak ayal membuat banyak orang berduka, termasuk Perdana Menteri Manmohan Singh. "Pada hari perayaan ini, hati dan doa kami untuk para korban dan keluarga mereka," kata Manmohan.
Sejauh ini, ungkap Menteri Kesehatan Madhya Pradesh, Narottam Mishra, polisi telah melakukan penyelidikan. "Informasi dari penduduk setempat menunjukkan, rumor jembatan runtuh yang diduga menjadi pemicu kepanikan peziarah festival," ucap Narottam.
Selain itu, kru darurat dan penyelam juga telah menjelajahi sungai untuk mencari mayat yang terbawa arus. Tetapi pencarian berhenti pada malam hari.
Sementara laporan lain menyebutkan, polisi yang mencoba mengendalikan massa dengan tongkat pun semakin membuat peziarah panik.
Pejabat setempat, Sanket Bhondve mengatakan, prioritas utama saat ini pihak berwenang adalah memberikan bantuan kepada yang terluka.
Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 09.00 waktu setempat, tetapi informasi festival maut itu lambat diketahui karena lokasinya berada di daerah terpencil dengan sinyal ponsel yang tak stabil.
Festival Hindu di India ternyata memang terkenal sering terjadi insiden desak-desakan mematikan. Sebelumnya pada 2012, puluhan orang juga meregang nyawa dalam 3 tragedi serupa.
Lalu pada 2011, lebih dari 100 orang meninggal dunia di sebuah festival serupa di bagian selatan negara bagian India, Kerala.
Di dalam Jodhpur Mehrangarh Fort, lebih dari 220 orang juga meninggal pada 2008 akibat desak-desakan di candi Hindu Chamunda Devi. (Tnt/Yus)