Sukses

Alan Greenspan Mengkhawatirkan Defisit Anggaran AS

Selain mempersoalkan defisit anggaran, Ketua Bank Sentral AS Alan Greenspan mengatakan kinerja ekonomi AS yang mengesankan sejak musim panas silam, harus mencipatkan lapangan kerja.

Liputan6.com, Washington D.C.: Penggangguran tak hanya menjadi persoalan negara berkembang. Tengok saja, Amerika Serikat yang notabene negeri industri maju. Di hadapan Kongres AS di Washington D.C., baru-baru ini, Ketua Bank Sentral Amerika Serikat Alan Greenspan mengatakan kinerja ekonomi AS yang mengesankan sejak musim panas silam harus berujung pada penciptaan lapangan kerja.

Saat menyampaikan laporan moneter kepada Kongres, Greenspan juga mengulangi lagi janji Bank Sentral untuk bersabar mempertahankan suku bunga pada tingkat terendah dalam kurun waktu 45 tahun terakhir. Terutama memberi kesempatan pada upaya perbaikan ekonomi. Walau begitu, ia mengingatkan, tingkat suku bunga yang rendah itu tidak bisa dipertahankan selamanya karena Bank Sentral mempunyai tugas memerangi inflasi.

Pasar nampaknya menyambut baik janji Greenspan dan percaya Bank Sentral tidak akan cepat-cepat menaikkan suku bunganya. Sementara saat bersaksi di depan Komite Jasa Keuangan, Greenspan memberikan gambaran optimistis dengan mengatakan prospek ekonomi AS membaik sejak ia memberikan laporan moneter terakhir pada Juli 2003. Hal itu didukung oleh berkurangnya ketegangan geopolitik, membaiknya kepercayaan konsumen dan industri, serta kenaikan produk domestik bruto.

Namun, Greenspan mengingatkan sejumlah hal bisa mengubah keyakinannya. Dia menyebut kenaikan harga minyak dan gas serta kemungkinan kekhawatiran investor terhadap defisit neraca yang membengkak sebagai hal yang harus diwaspadai. Apalagi, pekan silam, pemerintahan George Walker Bush memperkirakan defisit anggaran mencapai US$ 521 miliar.

Greenspan mendesak Kongres untuk mengendalikan defisit anggaran yang telah dijanjikan pemerintah untuk diturunkan menjadi separuhnya dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Tetapi, Ketua Komite Michael G. Oxley menyatakan, rakyat AS tak ingin memerangi teror dengan menurunkan defisit.(ANS/Rka)
    Video Terkini