Malangnya anak harimau Sumatra pertama yang lahir di Kebun Binatang London setelah 17 tahun ditunggu. Bayi mungil hewan langka ditemukan penjaga telah dalam kondisi tak bernyawa. Diduga bayi harimau itu tenggelam di kolam renang.
"Penjaga kebun binatang kebingungan setelah melihat anak dari spesies yang terancam punah itu ditemukan di tepi kolam renang di kandang harimau pada Sabtu pagi," kata seorang juru bicara dari kebun binatang itu seperti dimaut News.com.au yang dilansir Liputan6.com, Kamis (17/10/2013).
"Para penjaga sangat bingung. Mereka sangat dekat dengan harimau itu, sehingga kematian anak harimau Sumatra itu sangat menyedihkan bagi mereka."
Menurut ahli bedah mayat, kucing kecil yang masih terlalu muda untuk diberi nama atau ditentukan jenis kelaminnya itu mati karena tenggelam.
Melati, sang induk harimau Sumatera berusia 5 tahun itu melahirkan anak yang belum diberi nama 3 minggu lalu dalam waktu 6 menit. Melati diduga membawa anaknya ke luar kandang, tapi belum diketahui pasti bagaimana peristiwa tenggelamnya anak harimau itu bisa terjadi. Karena tidak ada kamera di kandang luar. Alarm berbunyi pada Sabtu, 12 Oktober dini hari setelah kamera mendeteksi baik induk atau anaknya tak ada di kandang.
Kebun Binatang London baru saja membuka kandang harimau yang lebih besar awal tahun ini. Kurator Malcolm Fitzpatrick mengatakan, para staf di kebun binatang itu saat ini sedang patah hati atas kematian bayi harimau Sumatra itu.
"Beranjak dari kebahagiaan atas kelahiran bayi harimau Sumatra 3 minggu lalu, dengan peristiwa tragis ini sangat menghancurkan hati," ujar Malcolm menirukan salah satu stafnya.
"Melati bisa menjadi hewan yang sangat gugup (pasca-melahirkan), dan kami tidak ingin mengambil risiko menempatkan dia di sendiri dengan mengubah lingkungannya atau rutinitasnya. Takut nantinya Melati mengabaikan atau menyerang anaknya," tutur Malcolm.
"Pada saat itu kami pikir untuk kepentingan terbaik Melati dan anaknya, Melati diperbolehkan untuk mengaksses kandang anaknya," lanjut Malcolm.
"Kami akan melakukan apa pun untuk memutar kembali waktu, dan tak seorang pun lebih sedih daripada penjaga yang bekerja dengan harimau setiap hari," sambungnya.
Anak Melati lahir pada tanggal 22 September, dan tertangkap oleh kamera tersembunyi di kandangnya. tentu saja hal itu membuat seluruh penjaga bahagia. Kehamilan 105 hari melati pun akhirnya dirahasiakan oleh staf kebun binatang.
Harimau Sumatera, spesies yang habitat alaminya di hutan Sumatra, Indonesia, sekarang diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah. Populasi liarnya saat ini diperkirakan hanya 300 ekor, turun dari sekitar 1.000 ekorpada 1970-an, dan hewan yang tersisa terancam oleh kehadiran para pemburu, kehilangan habitat dan konflik manusia.
Namun, direktur kebun binatang David Field mengatakan Melati akan hamil lagi dalam waktu dekat. Bahkan diperkirakan Melati akan memiliki dua atau tiga anak langsung. (Tnt/Ism)
"Penjaga kebun binatang kebingungan setelah melihat anak dari spesies yang terancam punah itu ditemukan di tepi kolam renang di kandang harimau pada Sabtu pagi," kata seorang juru bicara dari kebun binatang itu seperti dimaut News.com.au yang dilansir Liputan6.com, Kamis (17/10/2013).
"Para penjaga sangat bingung. Mereka sangat dekat dengan harimau itu, sehingga kematian anak harimau Sumatra itu sangat menyedihkan bagi mereka."
Menurut ahli bedah mayat, kucing kecil yang masih terlalu muda untuk diberi nama atau ditentukan jenis kelaminnya itu mati karena tenggelam.
Melati, sang induk harimau Sumatera berusia 5 tahun itu melahirkan anak yang belum diberi nama 3 minggu lalu dalam waktu 6 menit. Melati diduga membawa anaknya ke luar kandang, tapi belum diketahui pasti bagaimana peristiwa tenggelamnya anak harimau itu bisa terjadi. Karena tidak ada kamera di kandang luar. Alarm berbunyi pada Sabtu, 12 Oktober dini hari setelah kamera mendeteksi baik induk atau anaknya tak ada di kandang.
Kebun Binatang London baru saja membuka kandang harimau yang lebih besar awal tahun ini. Kurator Malcolm Fitzpatrick mengatakan, para staf di kebun binatang itu saat ini sedang patah hati atas kematian bayi harimau Sumatra itu.
"Beranjak dari kebahagiaan atas kelahiran bayi harimau Sumatra 3 minggu lalu, dengan peristiwa tragis ini sangat menghancurkan hati," ujar Malcolm menirukan salah satu stafnya.
"Melati bisa menjadi hewan yang sangat gugup (pasca-melahirkan), dan kami tidak ingin mengambil risiko menempatkan dia di sendiri dengan mengubah lingkungannya atau rutinitasnya. Takut nantinya Melati mengabaikan atau menyerang anaknya," tutur Malcolm.
"Pada saat itu kami pikir untuk kepentingan terbaik Melati dan anaknya, Melati diperbolehkan untuk mengaksses kandang anaknya," lanjut Malcolm.
"Kami akan melakukan apa pun untuk memutar kembali waktu, dan tak seorang pun lebih sedih daripada penjaga yang bekerja dengan harimau setiap hari," sambungnya.
Anak Melati lahir pada tanggal 22 September, dan tertangkap oleh kamera tersembunyi di kandangnya. tentu saja hal itu membuat seluruh penjaga bahagia. Kehamilan 105 hari melati pun akhirnya dirahasiakan oleh staf kebun binatang.
Harimau Sumatera, spesies yang habitat alaminya di hutan Sumatra, Indonesia, sekarang diklasifikasikan sebagai hewan yang terancam punah. Populasi liarnya saat ini diperkirakan hanya 300 ekor, turun dari sekitar 1.000 ekorpada 1970-an, dan hewan yang tersisa terancam oleh kehadiran para pemburu, kehilangan habitat dan konflik manusia.
Namun, direktur kebun binatang David Field mengatakan Melati akan hamil lagi dalam waktu dekat. Bahkan diperkirakan Melati akan memiliki dua atau tiga anak langsung. (Tnt/Ism)