Sukses

Caroline Kennedy Resmi Jadi Dubes AS untuk Jepang

Konfirmasi penunjukkannya dikeluarkan Rabu jelang tengah malam waktu AS.

Caroline Kennedy, satu-satunya anak pasangan John F Kennedy dan Jackie Kennedy yang masih hidup, resmi ditunjuk sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Jepang. Konfirmasi penunjukkannya dikeluarkan Rabu jelang tengah malam waktu AS.

Caroline, yang dicalonkan oleh Presiden Obama Juli lalu, akan menggantikan John Roos, yang menjabat sejak 2009 -- yang menjadi Dubes AS pertama yang menghadiri peringatan bom atom AS yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki di masa Perang Dunia II.

Seperti dimuat CNN, Kamis (17/10/2013), setelah mendapat gelar dari 2 universitas terbaik di AS, Harvard dan Columbia, Caroline Kennedy menduduki jabatan non-profit, termasuk di lembaga John F. Kennedy Library dan American Ballet Theatre -- dua jabatan yang akan ia lepas saat menjalankan peran sebagai Dubes.

Sebelumnya, dalam uji kepatutan dan kelayakan di Senat, perempuan 55 tahun itu berujar akan fokus pada kerjasama perdagangan dan militer dengan Negeri Sakura. Apalagi, Jepang adalah mitra dagang terbesar keempat AS dan rumah bagi pangkalan Angkatan Laut Negeri Paman Sam.

Selama sesi tanya jawab dalam uji kelayakan di Senat, Caroline juga menekankan pentingnya penunjukannya sebagai Dubes, 50 tahun sejak ayahnya menjadi orang nomor 1 di AS. Ia meminta semua pihak mengingat apa yang telah dilakukan ayahnya selama menjabat, bukan tentang kematiannya yang tragis pada 22 November 1963.

Jika dipastikan jadi Dubes, Caroline akan merasa "sangat terhormat meneruskan warisan John Kennedy dalam cara yang sederhana dan mewakili ikatan kuat yang menyatukan dua masyarakat demokratis (AS-Jepang)."

Caroline Kennedy akan menjadi generasi ketiga 'dinasti politik' yang menduduki jabatan di korps diplomatik. Kakeknya, Joseph Kennedy Sr adalah Dubes AS di Inggris. Sementara, tantenya, Jean Kennedy Smith, adalah Dubes di Irlandia.

Namun, Caroline belum mengikuti jejak keluarganya yang lain di pemerintahan. Ia pernah mengincar kursi Senat New York saat Hillary Clinton menjadi Menteri Luar Negeri pada 2009. Namun, rencana itu batal karena alasan pribadi. (Ein/Ism)

Baca juga: Kemeja Berlumuran Darah Saat Kennedy Ditembak Dipamerkan
Video Terkini