Setelah Brasil, Meksiko, Prancis, dan Jerman, kini giliran Spanyol yang menuding Badan Keamanan Nasional (NSA) memonitor 60 juta panggilan telepon warganya, hanya dalam waktu 1 bulan.
Laporan yang dimuat media Spanyol adalah tudingan terbaru aksi mata-mata AS di luar negeri, yang didasarkan pada dokumen yang disediakan oleh buron AS, Edward Snowden.
Dokumen tersebut menyebut, NSA mengumpulkan nomor-nomor telepon dan lokasi si penelepon dan penerimanya. Bukan isi pembicaraan telepon.
Gedung Putih sejauh ini menolak berkomentar soal klaim terbaru yang dipublikasikan surat kabar El Pais dan El Mundo -- bahwa NSA memonitor jutaan panggilan telepon, teks dan email dari warga Spanyol antara 10 Desember 2012 dan 8 Januari tahun ini .
Duta Besar AS untuk Madrid telah dipanggil untuk bertemu seorang pejabat kementerian luar negeri Spanyol pada hari Senin untuk membahas tuduhan tersebut.
Pengungkapan tersebut muncul bertepatan saat delegasi Uni Eropa mempersiapkan serangkaian pertemuan di Washington.
Para pejabat Komite Kebebasan Sipil Parlemen Eropa akan bicara dengan Kongres AS untuk menyampaikan keprihatinan dan mengumpulkan informasi.
Sementara itu, kantor berita Jepang mengabarkan, pada 2011, NSA meminta bantuan Pemerintah Negeri Sakura terkait pemantauan kabel serat optik yang memuat data-data pribadi melalui Jepang, untuk kawasan Asia-Pasifik.
Laporan yang dimuat kantor berita Kyodo mengatakan, diduga permintaan itu dimaksudkan untuk memungkinkan AS memata-matai China. Namun Jepang menolak, dengan alasan hambatan hukum dan kekurangan personel.
35 Pemimpin Dunia Jadi Target
Soal sadap-menyadap, tuduhan yang paling serius adalah bahwa NSA memonitor panggilan telepon Kanselir Jerman, Angela Merkel, lebih dari 1 dekade. Sejak 2002 sampai beberapa bulan lalu.
Bu Merkel segera menelepon obama dan mengirim kepala intelijennya ke Washington untuk mendorong penyelidikan dugaan yang memicu kemarahan di Jerman.
Sementara, media Inggris, Guardian melaporkan bahwa NSA memonitor telepon 35 pemimpin dunia. Lagi-lagi, Snowden adalah sumber datanya.
Kepala delegasi parlemen Eropa, Claude Moraes, mengatakan pada BBC, skala penyadapan yang dilakukan NSA mengkhawatirkan.
"Berita utama yang menyebut ponsel 35 pemimpin dunia disadap bukan inti sebenarnya dari masalah ini," kata dia, "Tapi lebih pada penyadapan masif. Soal skala dan proporsionalitasnya." (Ein/Yus)
Laporan yang dimuat media Spanyol adalah tudingan terbaru aksi mata-mata AS di luar negeri, yang didasarkan pada dokumen yang disediakan oleh buron AS, Edward Snowden.
Dokumen tersebut menyebut, NSA mengumpulkan nomor-nomor telepon dan lokasi si penelepon dan penerimanya. Bukan isi pembicaraan telepon.
Gedung Putih sejauh ini menolak berkomentar soal klaim terbaru yang dipublikasikan surat kabar El Pais dan El Mundo -- bahwa NSA memonitor jutaan panggilan telepon, teks dan email dari warga Spanyol antara 10 Desember 2012 dan 8 Januari tahun ini .
Duta Besar AS untuk Madrid telah dipanggil untuk bertemu seorang pejabat kementerian luar negeri Spanyol pada hari Senin untuk membahas tuduhan tersebut.
Pengungkapan tersebut muncul bertepatan saat delegasi Uni Eropa mempersiapkan serangkaian pertemuan di Washington.
Para pejabat Komite Kebebasan Sipil Parlemen Eropa akan bicara dengan Kongres AS untuk menyampaikan keprihatinan dan mengumpulkan informasi.
Sementara itu, kantor berita Jepang mengabarkan, pada 2011, NSA meminta bantuan Pemerintah Negeri Sakura terkait pemantauan kabel serat optik yang memuat data-data pribadi melalui Jepang, untuk kawasan Asia-Pasifik.
Laporan yang dimuat kantor berita Kyodo mengatakan, diduga permintaan itu dimaksudkan untuk memungkinkan AS memata-matai China. Namun Jepang menolak, dengan alasan hambatan hukum dan kekurangan personel.
35 Pemimpin Dunia Jadi Target
Soal sadap-menyadap, tuduhan yang paling serius adalah bahwa NSA memonitor panggilan telepon Kanselir Jerman, Angela Merkel, lebih dari 1 dekade. Sejak 2002 sampai beberapa bulan lalu.
Bu Merkel segera menelepon obama dan mengirim kepala intelijennya ke Washington untuk mendorong penyelidikan dugaan yang memicu kemarahan di Jerman.
Sementara, media Inggris, Guardian melaporkan bahwa NSA memonitor telepon 35 pemimpin dunia. Lagi-lagi, Snowden adalah sumber datanya.
Kepala delegasi parlemen Eropa, Claude Moraes, mengatakan pada BBC, skala penyadapan yang dilakukan NSA mengkhawatirkan.
"Berita utama yang menyebut ponsel 35 pemimpin dunia disadap bukan inti sebenarnya dari masalah ini," kata dia, "Tapi lebih pada penyadapan masif. Soal skala dan proporsionalitasnya." (Ein/Yus)