Otak perencana pembunuhan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela bernama Mike du Toit telah disidang. Pengadilan memvonis pria dari sayap kanan kelompok ekstremis itu dengan hukuman bui 35 tahun.
Seperti dimuat News.com.au yang dilansir Liputan6.com, Rabu (30/10/2013), Mike ternyata juga membuat rencana untuk mengusir orang kulit hitam keluar dari negara Afrika, selain berencana membunuh Mandela.
"Pemimpin dari milisi supremasi kulit putih yang disebut Expired Boeremag, Mike du Toit, dijatuhi hukuman tertinggi 35 tahun bersama 4 terdakwa lainnya atas plot untuk menggulingkan pemerintah pasca-apartheid (yang gagal)," kata jaksa.
Sementara sisa anggota kelompok ekstrimis itu akan dihukum sesuai dengan peranan kejahatan yang dilakukan.
"Para hakim di Pengadilan Tinggi di Pretoria menghukum 20 anggota milisi itu dengan hukuman antara 10 hingga 30 tahun, tergantung pada peranan mereka dalam komplotan itu," jelas Medupe Simasiku, juru bicara pihak penuntut.
Namun, sambung Medupe, beberapa tergugat akan bebas karena hakim telah menangguhkan 10 tahun hukumannya dengan memperhitungkan masa tahanan sebelum persidangan.
Sidang tersebut berlangsung hampir satu dekade. Anggota Boeremag pertama mengaku pada Agustus tahun 2012, dan divonis bersalah karena melakukan pengkhianatan kepada negara sejak berakhirnya apartheid pada tahun 1994.
Kemudian 20 orang dalam kelompok tersebut dijatuhi hukuman atas pengkhianatan terhadap negara. Hanya lima yang terkait rencana dan pembunuhan peraih Nobel perdamaian Mandela, presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.
Kelompok Boeremag diketahui merencanakan kekacauan melalui ledakan bom. Mereka berencana mengambil alih pangkalan militer, menggantikan pemerintahan dengan kekuasaan militer orang kulit putih dan mengusir semua orang kulit hitam dan India dari negara itu.
Akibat kekacauan melalui ledakan bom yang mereka buat di kota Johannesburg Soweto pada bulan Oktober 2002, seorang wanita tewas dan puluhan lainnya terluka.
Anggota kelompok Boeremag berasal dari berbgai kalangan. Sejauh ini, diketahui para anggotanya merupakan dosen universitas Du Toit, seorang dokter, mantan tentara dan petani.
Rencana pembunuhan itu gagal, Mandela pun sukses menjadi memimpin Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam. Namun kini pria berusia 95 tahun itu sedang menjalani masa kritis. Kondisi kesehatannya terus menurun, meski beberapa media memberitakan bahwa kondisinya semakin membaik. (Tnt)
Seperti dimuat News.com.au yang dilansir Liputan6.com, Rabu (30/10/2013), Mike ternyata juga membuat rencana untuk mengusir orang kulit hitam keluar dari negara Afrika, selain berencana membunuh Mandela.
"Pemimpin dari milisi supremasi kulit putih yang disebut Expired Boeremag, Mike du Toit, dijatuhi hukuman tertinggi 35 tahun bersama 4 terdakwa lainnya atas plot untuk menggulingkan pemerintah pasca-apartheid (yang gagal)," kata jaksa.
Sementara sisa anggota kelompok ekstrimis itu akan dihukum sesuai dengan peranan kejahatan yang dilakukan.
"Para hakim di Pengadilan Tinggi di Pretoria menghukum 20 anggota milisi itu dengan hukuman antara 10 hingga 30 tahun, tergantung pada peranan mereka dalam komplotan itu," jelas Medupe Simasiku, juru bicara pihak penuntut.
Namun, sambung Medupe, beberapa tergugat akan bebas karena hakim telah menangguhkan 10 tahun hukumannya dengan memperhitungkan masa tahanan sebelum persidangan.
Sidang tersebut berlangsung hampir satu dekade. Anggota Boeremag pertama mengaku pada Agustus tahun 2012, dan divonis bersalah karena melakukan pengkhianatan kepada negara sejak berakhirnya apartheid pada tahun 1994.
Kemudian 20 orang dalam kelompok tersebut dijatuhi hukuman atas pengkhianatan terhadap negara. Hanya lima yang terkait rencana dan pembunuhan peraih Nobel perdamaian Mandela, presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan.
Kelompok Boeremag diketahui merencanakan kekacauan melalui ledakan bom. Mereka berencana mengambil alih pangkalan militer, menggantikan pemerintahan dengan kekuasaan militer orang kulit putih dan mengusir semua orang kulit hitam dan India dari negara itu.
Akibat kekacauan melalui ledakan bom yang mereka buat di kota Johannesburg Soweto pada bulan Oktober 2002, seorang wanita tewas dan puluhan lainnya terluka.
Anggota kelompok Boeremag berasal dari berbgai kalangan. Sejauh ini, diketahui para anggotanya merupakan dosen universitas Du Toit, seorang dokter, mantan tentara dan petani.
Rencana pembunuhan itu gagal, Mandela pun sukses menjadi memimpin Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam. Namun kini pria berusia 95 tahun itu sedang menjalani masa kritis. Kondisi kesehatannya terus menurun, meski beberapa media memberitakan bahwa kondisinya semakin membaik. (Tnt)