Sukses

Balita WNI Dianiaya di Arab, Kemenlu: KBRI Sudah Bergerak

Kebenaran berita dugaan kekerasan yang menimpa seorang bocah perempuan Indonesia berusia 3 tahun di Arab Saudi, masih simpang siur .

Berita dugaan kekerasan yang menimpa seorang bocah perempuan Indonesia berusia 3 tahun di Arab Saudi, menjadi perhatian. Kementerian Luar Negeri sudah menindaklanjuti pemberitaan tersebut.

"Saat ini sudah bergerak tim dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi, bekerjasama dengan Biro Investigasi Arab Saudi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (31/10/2013).

Tene menjelaskan, KBRI telah bergerak tadi pagi waktu Arab Saudi. Untuk menyelidiki kebenaran berita tentang dugaan pelecehan itu.

"KBRI mencoba mengunjungi rumah sakit untuk menengok bayi tersebut. Tentunya untuk menghimpun dan mengklarifikasi informasi apakah benar atau tidak anak itu dari Indonesia," ucap Tene.

KBRI tidak tinggal diam setelah mendengar kabar balita yang diduga dari Indonesia. "Meskipun sedang sibuk melayani warga karena periode amnesti di Arab, kita tetap memberikan perhatian terhadap warga Indonesia lain di Arab," ucapnya.

"Pertama, mencoba menghubungi pihak rumah sakit, ternyata bayi itu nggak ada di sana. Lalu ke kepolisian setempat, tapi belum bisa memberikan informasi. Ke pihak Saudi Gazette yang memberitakan, ternyata berita itu dikutip dari koran lokal lainnya," tutup Tene.

Situs Saudi Gazette melansir,bayi berusia 3 tahun asal Indonesia dikabarkan mengalami dugaan kekerasan. Penyelidikan sementara menyebut, orangtua si bocah malang telah meninggalkan Saudi. Bocah itu, entah bagaimana, ditinggal dan dititipkan ke rekan sesama WNI.

Bocah itu sempat dilarikan ke rumah sakit karena menderita demam tinggi dan dalam kondisi tak sadarkan diri. Direktur rumah sakit swasta yang menanganinya, Dr Salah Muftah mengatakan, bocah yang belum diketahui identitasnya itu tiba di RS dalam kondisi suhu tubuh tinggi. (Tnt/Ism)