Liputan6.com, Quetta: Sebanyak 32 orang korban bom bunuh diri saat merayakan Hari Asyura mulai dimakamkan pada Jumat (5/3) ini. Sekitar 20 ribu warga Quetta, Pakistan, larut dalam prosesi pemakaman akibat bom yang menewaskan 44 orang. Para pemimpin Syiah memutuskan menguburkan jenazah hari ini sebelum mayat itu membusuk. Sebelumnya para pemimpin Syiah di Pakistan menunda pemakaman para korban.
Beberapa pemimpin Syiah di Pakistan juga menuntut kepala polisi provinsi dan sejumlah pejabat tinggi mengundurkan diri. Alasannya, mereka dianggap gagal mencegah serangan tersebut [baca: Insiden Asyura di Pakistan Menewaskan 29 Orang]. Para petinggi Syiah mengaku akan tetap meneruskan tuntutan setelah masa berkabung tiga hari.
Sementara itu, pemberlakuan jam malam masih diberlakukan di Quetta. Sebab diduga, warga Syiah di kota tersebut bakal mengamuk menuntut membalas serangan tersebut.(YAN/Uri)
Beberapa pemimpin Syiah di Pakistan juga menuntut kepala polisi provinsi dan sejumlah pejabat tinggi mengundurkan diri. Alasannya, mereka dianggap gagal mencegah serangan tersebut [baca: Insiden Asyura di Pakistan Menewaskan 29 Orang]. Para petinggi Syiah mengaku akan tetap meneruskan tuntutan setelah masa berkabung tiga hari.
Sementara itu, pemberlakuan jam malam masih diberlakukan di Quetta. Sebab diduga, warga Syiah di kota tersebut bakal mengamuk menuntut membalas serangan tersebut.(YAN/Uri)