Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan pidato di Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia ke-10 (The 10th Assembly of World Council of Churches) di Busan, Korea Selatan (Korsel). Dalam pidatonya, Din menjelaskan tentang situasi dunia yang masih jauh dari kedamaian.
Menurut Din, ketiadaan damai yang disebutkan ini adalah kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesenjangan, ketidakadilan, kekerasan, konflik, dan perang.
"Maka agama-agama harus berperan sebagai pemecah masalah. Oleh karena itu agama-agama perlu menampilkan misi profetiknya," ujar Din dalam pidato Selasa 5 November waktu setempat.
Dari Korsel, Rabu (6/11/2013), Din menyebutkan sidang yang diselenggarakan 7 tahun sekali ini dihadiri sekitar 3.000 tokoh gereja Kristen Protestan berasal dari berbagai negara. Din mengaku diundang untuk menyampaikan pesan umat Islam.
Namun, lanjut dia, agama-agama harus menyelesaikan masalah-masalah dirinya, baik internal maupun eksternal, dengan agama-agama lain. "Perlu diintensifkan dialog inter dan intra agama," kata Din.
Dalam pertemuan itu, Din juga menyampaikan relasi antara Islam dan Kristen sebagai 2 agama Ibrahim yang memiliki perbedaan tetapi juga persamaan. Menurut dia, saat ini waktunya untuk mengarus-utamakan persamaan-persamaan dan tidak membesar-besarkan perbedaan. (Ant/Riz/Ism)
Din Syamsuddin Pidato di Sidang Dewan Gereja Dunia
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menyampaikan pidato di Sidang Raya Dewan Gereja Sedunia ke-10, Busan, Korea Selatan.
Advertisement