Liputan6.com, Harare: Para penumpang pesawat kargo Amerika Serikat yang diduga tentara bayaran terancam dijatuhi hukum mati oleh pemerintah Zimbabwe. Pasalnya, ke-15 tentara bayaran asing yang ditahan di Bandar Udara Harare, Zimbabwe, ini dituding terlibat rencana kudeta presiden negara tetangganya, Equatorial Guinea. Ancaman Zimbabwe ini disampaikan di Harare, Rabu (10/3).
Para tentara bayaran itu ditahan di antara 60 penumpang yang mendarat di Bandara Harare, 7 Maret silam [baca: Zimbabwe Menahan Pesawat Pengangkut Tentara Bayaran]. Ke-15 orang itu antara lain warga negara Afrika Selatan, Angola, dan Namibia. Dalam bagasi mereka juga ditemukan peralatan militer berupa kompas, kantong tidur, seragam militer, dan perangkat perang lain.
Sementara itu, negara tetangga Zimbabwe, Equatorial Guinea, menuduh para tentara bayaran itu terlibat rencana kudeta terhadap Presiden Theodoro Obiang. Ini dibenarkan oleh tentara bayaran bernama Nick du Toit bahwa setelah penggulingan Presiden Obiang mereka akan menempatkan pimpinan oposisi Severo Moto sebagai presiden baru di negara kaya minyak tersebut.
Zimbabwe yang mendukung kedaulatan Equatorial Guinea berjanji akan menyeret para tentara bayaran itu ke pengadilan. Sementara itu, operator pesawat membantah jika ke-15 orang yang ditangkap di Zimbabwe adalah tentara bayaran. Mereka bersikeras bahwa orang-orang itu adalah petugas sekuriti yang akan bertolak ke pusat pertambangan di Kongo.(TNA/Dew)
Para tentara bayaran itu ditahan di antara 60 penumpang yang mendarat di Bandara Harare, 7 Maret silam [baca: Zimbabwe Menahan Pesawat Pengangkut Tentara Bayaran]. Ke-15 orang itu antara lain warga negara Afrika Selatan, Angola, dan Namibia. Dalam bagasi mereka juga ditemukan peralatan militer berupa kompas, kantong tidur, seragam militer, dan perangkat perang lain.
Sementara itu, negara tetangga Zimbabwe, Equatorial Guinea, menuduh para tentara bayaran itu terlibat rencana kudeta terhadap Presiden Theodoro Obiang. Ini dibenarkan oleh tentara bayaran bernama Nick du Toit bahwa setelah penggulingan Presiden Obiang mereka akan menempatkan pimpinan oposisi Severo Moto sebagai presiden baru di negara kaya minyak tersebut.
Zimbabwe yang mendukung kedaulatan Equatorial Guinea berjanji akan menyeret para tentara bayaran itu ke pengadilan. Sementara itu, operator pesawat membantah jika ke-15 orang yang ditangkap di Zimbabwe adalah tentara bayaran. Mereka bersikeras bahwa orang-orang itu adalah petugas sekuriti yang akan bertolak ke pusat pertambangan di Kongo.(TNA/Dew)