Protes terhadap tindakan keras hak politik Kremlin, seorang seniman memaku alat kelaminnya di jalan menuju Red Square. Mendengar aksi ekstrem itu, polisi pun berdatangan ke lokasi tempat Pyotr Pavlensky berdemo.
Seperti dilansir dalam News.com.au yang dimuat Liputan6.com, Senin (11/11/2013), Pyotr berpose telanjang tanpa sehelai pakaian yang menutupinya. Dengan bagian alat vital terpaku di di luar Mausoleum Lenin. Sementara orang-orang yang melintas melihat aksi sang seniman dengan tatapan ngeri.
Aksi yang digelar bertepatan dengan liburan Hari Departemen Dalam Negeri di Red Square, direspons dengan cepat oleh polisi. Lalu seniman yang dalam kondisi bugil itu ditutupi dengan selimut. Seniman muda itu kemudian ditahan dan dirawat di rumah sakit setelah dibawa dari trotoar.
"Pyotr kemudian dibawa ke kantor polisi, setelah dirawat di klinik pusat Moskow," demikian dikutip kantor berita RIA Novosti.
Seniman yang berbasis di The Saint Petersburg mengatakan dalam sebuah pernyataan yang di-posting di situs Grani.ru dan dilansir Moscow Times, dirinya mengaku berusaha untuk menarik perhatian masyarakat Rusia dalam menghadapi perkembangan negara.
"Seorang seniman telanjang, melihat buah zakarnya dipaku ke trotoar Kremlin, adalah sebuah metafora untuk apatis, ketidakpedulian politik, dan fatalisme masyarakat Rusia kontemporer," tulis Pyotr dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan terkait aksi protesnya.
Ini bukan pertama kalinya pria berusia 29 tahun itu melakukan protes dengan cara ekstrem. Sebelumnya, Pyotr sempat menjahit mulutnya untuk memprotes penahanan dari anggota band Pussy di depan Katedral Kazan di St Petersburg pada tahun 2011.
Pyotr juga ditangkap setelah membungkus tubuhnya yang telanjang dengan kawat berduri di luar sebuah gedung pemerintah Saint Petersburg pada bulan Mei. Ia menghabiskan beberapa hari di tahanan polisi dan menjalani pemeriksaan kejiwaan yang menyimpulkan bahwa dia hukum waras.
Menurut Interfax, Pavlensky akan diberikan bantuan medis dan diinterogasi oleh polisi sebelum keputusan dibuat tentang kompetensi hukumnya. (Tnt/Mut)
Seperti dilansir dalam News.com.au yang dimuat Liputan6.com, Senin (11/11/2013), Pyotr berpose telanjang tanpa sehelai pakaian yang menutupinya. Dengan bagian alat vital terpaku di di luar Mausoleum Lenin. Sementara orang-orang yang melintas melihat aksi sang seniman dengan tatapan ngeri.
Aksi yang digelar bertepatan dengan liburan Hari Departemen Dalam Negeri di Red Square, direspons dengan cepat oleh polisi. Lalu seniman yang dalam kondisi bugil itu ditutupi dengan selimut. Seniman muda itu kemudian ditahan dan dirawat di rumah sakit setelah dibawa dari trotoar.
"Pyotr kemudian dibawa ke kantor polisi, setelah dirawat di klinik pusat Moskow," demikian dikutip kantor berita RIA Novosti.
Seniman yang berbasis di The Saint Petersburg mengatakan dalam sebuah pernyataan yang di-posting di situs Grani.ru dan dilansir Moscow Times, dirinya mengaku berusaha untuk menarik perhatian masyarakat Rusia dalam menghadapi perkembangan negara.
"Seorang seniman telanjang, melihat buah zakarnya dipaku ke trotoar Kremlin, adalah sebuah metafora untuk apatis, ketidakpedulian politik, dan fatalisme masyarakat Rusia kontemporer," tulis Pyotr dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan terkait aksi protesnya.
Ini bukan pertama kalinya pria berusia 29 tahun itu melakukan protes dengan cara ekstrem. Sebelumnya, Pyotr sempat menjahit mulutnya untuk memprotes penahanan dari anggota band Pussy di depan Katedral Kazan di St Petersburg pada tahun 2011.
Pyotr juga ditangkap setelah membungkus tubuhnya yang telanjang dengan kawat berduri di luar sebuah gedung pemerintah Saint Petersburg pada bulan Mei. Ia menghabiskan beberapa hari di tahanan polisi dan menjalani pemeriksaan kejiwaan yang menyimpulkan bahwa dia hukum waras.
Menurut Interfax, Pavlensky akan diberikan bantuan medis dan diinterogasi oleh polisi sebelum keputusan dibuat tentang kompetensi hukumnya. (Tnt/Mut)