Topan juga menerjang Putland, Somalia, kala Topan 'monster' Haiyan mendarat di Filipina kemudian bergerak ke Vietnam. Sedikitnya 100 orang dikhawatirkan tewas setelah topan menerjang beberapa daerah pantai negara bagian otonomi Puntland, di timur laut Somalia pada akhir pekan lalu.
Beberapa pejabat di Puntland mengatakan topan tersebut memasuki daratan pada Sabtu 9 November pagi, mengakibatkan kematian dan kehancuran di seluruh jalur di sepanjang pantai yang dilewati topan itu.
 Â
"Keterangan yang dikumpulkan dari daerah pantai melalui saluran telepon reguler selama 48 jam terakhir menunjukkan 100 orang mungkin telah tewas, sementara ratusan orang lagi belum ditemukan," ungkap pemerintah lokal dalam salah satu pernyataannya seperti diberitakan Xinhua, Selasa (12/11/2013).
Pemerintah mengumumkan keadaan bencana dan meminta dukungan internasional. Pemerintah setempat telah membentuk Komite Pertolongan dan Penanganan Bencana Puntland, untuk mengatur dan mengkoordinasikan upaya pertolongan.
  Â
Para pejabat mengatakan, topan itu telah meninggalkan kerusakan besar di berbagai daerah yang diterjangnya. Sementara warga yang menjadi korban kini sangat memerlukan pasokan air bersih, makanan, obat-obatan serta selimut.
  Â
"Keterangan awal juga menunjukkan banyak rumah, bangunan, perahu dan seluruh desa telah hancur dan lebih dari 100 ribu ternak mati. Dan nyawa puluhan ribu warga lokal terancam," kata pemerintah setempat.
  Â
Pejabat setempat juga menyatakan upaya pertolongan sedang diatur, dan tempat penampungan sementara di desa pedalaman akan didirikan untuk warga yang kehilangan tempat tinggal akibat terjangan topan. Selain itu, para pejabat juga mengimbau warga lokal agar mengirim bantuan dan pasokan darurat untuk membantu para korban. (Tnt/Yus)
Beberapa pejabat di Puntland mengatakan topan tersebut memasuki daratan pada Sabtu 9 November pagi, mengakibatkan kematian dan kehancuran di seluruh jalur di sepanjang pantai yang dilewati topan itu.
 Â
"Keterangan yang dikumpulkan dari daerah pantai melalui saluran telepon reguler selama 48 jam terakhir menunjukkan 100 orang mungkin telah tewas, sementara ratusan orang lagi belum ditemukan," ungkap pemerintah lokal dalam salah satu pernyataannya seperti diberitakan Xinhua, Selasa (12/11/2013).
Pemerintah mengumumkan keadaan bencana dan meminta dukungan internasional. Pemerintah setempat telah membentuk Komite Pertolongan dan Penanganan Bencana Puntland, untuk mengatur dan mengkoordinasikan upaya pertolongan.
  Â
Para pejabat mengatakan, topan itu telah meninggalkan kerusakan besar di berbagai daerah yang diterjangnya. Sementara warga yang menjadi korban kini sangat memerlukan pasokan air bersih, makanan, obat-obatan serta selimut.
  Â
"Keterangan awal juga menunjukkan banyak rumah, bangunan, perahu dan seluruh desa telah hancur dan lebih dari 100 ribu ternak mati. Dan nyawa puluhan ribu warga lokal terancam," kata pemerintah setempat.
  Â
Pejabat setempat juga menyatakan upaya pertolongan sedang diatur, dan tempat penampungan sementara di desa pedalaman akan didirikan untuk warga yang kehilangan tempat tinggal akibat terjangan topan. Selain itu, para pejabat juga mengimbau warga lokal agar mengirim bantuan dan pasokan darurat untuk membantu para korban. (Tnt/Yus)