Korban topan haiyan Filipina berusaha bertahan hidup dengan fasilitas minim. Setelah diamuk topan Haiyan, warga Filipina semakin kesulitan mendapatkan berbagai macam kebutuhan sehari hari.
Liputan 6 SCTV, Rabu (13/11/2013) memberitakan, warga di Kota Tacloban yang kehilangan tempat tinggal masih harus mencari sumber air bersih karena persediaan semakin menipis. Mereka harus antre untuk mendapatkan air.
Kerusakan dan korban jiwa akibat badai Haiyan telah menjadi sorotan dunia internasional. Berbagai negara, termasuk Indonesia, berbondong-bondong mengirimkan bantuan.
Australia memberangkatkan tim medis yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan untuk membantu warga Filipina. Alat kesehatan ini rencananya akan dibawa ke Tacloban mengingat korban paling banyak berada di kota ini. Tim tanggap darurat dari Perancis, Belgia, dan Jepang, sudah berada di Tacloban untuk mendirikan pos medis dan pos air bersih.
Sementara Amerika Serikat mengucurkan bantuan kemanusiaan senilai US$ 20 juta. Untuk mengoptimalkan upaya evakuasi dan distribusi bantuan ke wilayah yang diterjang badai, AS juga mengirimkan 200 marinir. Sementara PBB siap mengucurkan bantuan senilai US$ 300 juta.
Pemerintah Indonesia juga tak ketinggalan mengirim bantuan kemanusiaan untuk korban badai Haiyan. Bantuan berupa makanan, selimut, serta obat-obatan. Bantuan dikirim BNPB menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Dahsyatnya topan Haiyan telah memporakporandakan 36 provinsi di Filipina. Pemerintah Filipina mengklaim korban tewas akibat hantaman topan ini sedikitnya 2.000 orang. Topan ini menjadi badai terburuk yang pernah menerjang Filipina dengan angin berkecepatan 315 kilometer per jam. (Eks/Yus)
Liputan 6 SCTV, Rabu (13/11/2013) memberitakan, warga di Kota Tacloban yang kehilangan tempat tinggal masih harus mencari sumber air bersih karena persediaan semakin menipis. Mereka harus antre untuk mendapatkan air.
Kerusakan dan korban jiwa akibat badai Haiyan telah menjadi sorotan dunia internasional. Berbagai negara, termasuk Indonesia, berbondong-bondong mengirimkan bantuan.
Australia memberangkatkan tim medis yang dilengkapi dengan peralatan kesehatan untuk membantu warga Filipina. Alat kesehatan ini rencananya akan dibawa ke Tacloban mengingat korban paling banyak berada di kota ini. Tim tanggap darurat dari Perancis, Belgia, dan Jepang, sudah berada di Tacloban untuk mendirikan pos medis dan pos air bersih.
Sementara Amerika Serikat mengucurkan bantuan kemanusiaan senilai US$ 20 juta. Untuk mengoptimalkan upaya evakuasi dan distribusi bantuan ke wilayah yang diterjang badai, AS juga mengirimkan 200 marinir. Sementara PBB siap mengucurkan bantuan senilai US$ 300 juta.
Pemerintah Indonesia juga tak ketinggalan mengirim bantuan kemanusiaan untuk korban badai Haiyan. Bantuan berupa makanan, selimut, serta obat-obatan. Bantuan dikirim BNPB menggunakan pesawat Hercules dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Dahsyatnya topan Haiyan telah memporakporandakan 36 provinsi di Filipina. Pemerintah Filipina mengklaim korban tewas akibat hantaman topan ini sedikitnya 2.000 orang. Topan ini menjadi badai terburuk yang pernah menerjang Filipina dengan angin berkecepatan 315 kilometer per jam. (Eks/Yus)