Korban tewas bencana topan super haiyan mulai dimakamkan secara massal. Sementara korban selamat kini harus berjuang di tengah minimnya pasok makanan dan air bersih.
Petugas kepolisian setempat dengan dibantu oleh sejumlah relawan mengadakan prosesi pemakaman massal bagi para korban bencana di Tacloban, Filipina. Lebih dari seratus jenazah dimakamkan.
Rencana pemakaman massal sempat tertunda akibat aksi baku tembak yang dilakukan orang tak dikenal. Ancaman keamanan juga menghambat penyaluran bantuan bagi para korban topan haiyan.
Sementara para korban mulai putus asa akibat sulitnya mendapatkan makanan serta air bersih, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (15/11/2013). Sebagian warga nekad menjarah pertokoan demi mendapatkan pasokan makanan.
Teriknya cahaya matahari dan guyuran hujan tanpa tempat berteduh yang layak membuat para pengungsi rawan terserang penyakit. Sebagian warga kota pun berusaha meninggalkan Tacloban untuk mencari tempat pengungsian yang lebih baik.
Mereka mengantre agar dapat diangkut menggunakan pesawat militer meninggalkan kota yang telah diporak-porandakan badai haiyan. Namun hanya warga yang mengalami cidera orang sakit dan orang lanjut usia saja yang bisa meninggalkan kota dengan pesawat militer. (Ndy)
Petugas kepolisian setempat dengan dibantu oleh sejumlah relawan mengadakan prosesi pemakaman massal bagi para korban bencana di Tacloban, Filipina. Lebih dari seratus jenazah dimakamkan.
Rencana pemakaman massal sempat tertunda akibat aksi baku tembak yang dilakukan orang tak dikenal. Ancaman keamanan juga menghambat penyaluran bantuan bagi para korban topan haiyan.
Sementara para korban mulai putus asa akibat sulitnya mendapatkan makanan serta air bersih, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (15/11/2013). Sebagian warga nekad menjarah pertokoan demi mendapatkan pasokan makanan.
Teriknya cahaya matahari dan guyuran hujan tanpa tempat berteduh yang layak membuat para pengungsi rawan terserang penyakit. Sebagian warga kota pun berusaha meninggalkan Tacloban untuk mencari tempat pengungsian yang lebih baik.
Mereka mengantre agar dapat diangkut menggunakan pesawat militer meninggalkan kota yang telah diporak-porandakan badai haiyan. Namun hanya warga yang mengalami cidera orang sakit dan orang lanjut usia saja yang bisa meninggalkan kota dengan pesawat militer. (Ndy)