Sukses

Skandal Pijat Mesum, Kepala Dinas Pariwisata Korsel Mundur

Pejabat itu disebut mendapat pelayanan dengan biaya termahal, sekitar US$ 700 atau sekitar Rp 11,5 juta.

Kepala Dinas Pariwisata Korea Selatan (The Korea Tourism Organization--KTO) Charm Lee mengundurkan diri dari jabatan setelah diterpa skandal memalukan. Ia dikabarkan pergi ke tempat pijat mesum di Jepang.

"Saya ingin mengembalikan kehormatanku lewat prosedur yang telah diatur. Saya yakin ini merupakan jalan yang tepat," kata Lee yang berdarah Jerman itu, seperti dimuat Kantor Berita Korsel, Yonhap, Jumat (15/11/2013).

"Masalah ini telah membuatku tertekan dan sekarang sama sekali tidak pantas bagi saya untuk menjadi kepala dinas," imbuh dia.

Dalam laporan yang ditudingkan kepadanya, yang dilansir Korea Times, Lee disebut mengunjungi tempat pijat mesum di 'Soapland' di Yoshiwara, Jepang.

Bahkan pejabat berusia 59 tahun itu disebut mendapat pelayanan dengan biaya termahal, sekitar US$ 700 atau sekitar Rp 11,5 juta. Uang itu dibayarkan oleh koleganya, seorang pengusaha agen travel.

Namun Lee membantahnya. Menurut dia, kabar yang disiarkan televisi lokal JTBC itu tidak benar dan merupakan laporan sepihak.

"Memang pada awal 2012, saya memang liburan musim panas pribadi ke Jepang. Saya ditemani eksekutif sebuah perusahaan yang bermitra dengan KTO. Saya tidak pergi ke Soapland, melainkan tempat biasa untuk beristirahat dan makan malam," ungkap Lee.

Namun pihak KTO mengungkapkan sebaliknya. Seorang pejabat dari Humas KTO mengonfirmasi bahwa Charm benar datang ke 'Soapland' pada Hari Raya Imlek 2012 lalu. Tapi Charm tidak meminta layanan seksual. Hanya pijat biasa. Meski sudah dijelaskan oleh pihak KTO, Charm tetap memilih mundur dari jabatannya. (Riz/Yus)