Mengerikan. Itulah ungkapan yang disampaikan warga Filipina, khususnya di Kota Tacloban, untuk menggamabarkan kedahsyataan topan Haiyan yang menghancurkan kota mereka pada 8 November yang lalu. Ribuan jiwa melayang diamuk badai yang juga disebut dengan nama Yolanda ini.
Tacloban memang menjadi salah satu kota yang kondisinya paling parah. Kota yang terletak di pulau Leyte porak-poranda. Tidak lagi tertataa seperti layaknya kota. Dan kenangan mengerikan itu diungkapkan Wahid, seorang anggota tentara Filipina.
"Tanah-tanah yang subur berubah menjadi rawa. Seperti yang Anda lihat di samping bandara. Saat bertugas mengevakuasi, saya melihat mayat manusia berhamburan di jalan-jalan dan rawa," ucap Wahid warga Filipina asli Mindanao di bandara Tacloban, Selasa (19/11/2013).
Memang, berdasarkan pantuan Liputan6.com, tumpukan mayat masih terjadi di Tacloban. Salah satunya di kantor polisi yang tak jauh dari bandara Tacloban. Di sini, sekitar puluhan mayat masih berjejer menunggu dimakamkan.
"Mayat-mayat ini sejak hari pertama hingga kini belum dimakamkan," kata Eduardo, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi pengumpulan mayat tersebut. (Eks)
Tacloban memang menjadi salah satu kota yang kondisinya paling parah. Kota yang terletak di pulau Leyte porak-poranda. Tidak lagi tertataa seperti layaknya kota. Dan kenangan mengerikan itu diungkapkan Wahid, seorang anggota tentara Filipina.
"Tanah-tanah yang subur berubah menjadi rawa. Seperti yang Anda lihat di samping bandara. Saat bertugas mengevakuasi, saya melihat mayat manusia berhamburan di jalan-jalan dan rawa," ucap Wahid warga Filipina asli Mindanao di bandara Tacloban, Selasa (19/11/2013).
Memang, berdasarkan pantuan Liputan6.com, tumpukan mayat masih terjadi di Tacloban. Salah satunya di kantor polisi yang tak jauh dari bandara Tacloban. Di sini, sekitar puluhan mayat masih berjejer menunggu dimakamkan.
"Mayat-mayat ini sejak hari pertama hingga kini belum dimakamkan," kata Eduardo, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi pengumpulan mayat tersebut. (Eks)