Setelah berhasil mengirimkan manusia ke luar orbit Bumi secara mandiri, China bakal punya pencapaian baru dalam hal penjelajahan luar angkasa: Bulan. Tiongkok akan meluncurkan satelit bulan pertamanya awal Desember mendatang.
Satelit Chang'e-3 akan lepas landas dari roket Long March 3B yang akan meluncur ke angkasa dari sebuah titik di Provinsi Sichuan, di barat daya China. Satelit itu diperkirakan akan mendarat di permukaan Bulan pada pertengahan Desember. Demikian ujar juru bicara Lembaga Ilmu, Teknologi dan Industri untuk Pertahanan Nasional China kepada kantor berita Xinhua, seperti dilansir CNN, Selasa (26/11/2013).
Misi tanpa awak tersebut akan menandai upaya pertama China mendarat di permukaan Bulan. Misi serupa kali terakhir dilakukan satelit Luna 24 milik Uni Soviet pada 1976.
Saat pendaratan, pesawat luar angkasa juga akan melepaskan Jade Rabbit -- atau dalam Bahasa China disebut Yutu. Itu adalah rover alias robot penjelajah beroda 6 yang dilengkapi dengan 4Â kamera, 2 kaki mekanik yang bisa menggali sampel tanah.
Nama rover tersebut didapat lewat polling yang melibatkan masyarakat untuk memilih julukan untuk robot yang ditenagai matahari itu. Yutu diambil dari nama kelinci putih peliharaan Dewi Bulan atau Chang'e dalam mitologi China. Robot yang bergerak perlahan itu akan berpatroli di permukaan Bulan setidaknya selama 3 bulan.
Ilmuwan AS Khawatir
Sejauh ini China belum mengumumkan lokasi pendaratan probe. Namun, para peneliti menduga lokasinya berada di kawah belas ledakan bernama Sinus Iridum atau Bay of Rainbows. Sebab, pada 2010 misi China memotret gambar kawah tersebut saat mencari lokasi pendaratan potensial bagi misi tahun 2013.
Sementara di Amerika Serikat, para ilmuwan khawatir misi China bisa mengganggu studi Badan Antariksa AS (NASA) tentang lingkungan debu bulan.
Misi Chang'e-3 diduga akan menciptakan kepulan debu pada permukaan Bulan -- yang bisa membelokkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh NASA melalui instrumen Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE).
Misi ini merupakan tahap kedua dari program eksplorasi Bulan yang dilakukan China yang meliputi kegiatan mengorbit, mendarat, dan kembali ke Bumi. Dalam misi sebelumnya, China menargetkan membuat peta bulan lengkap yang beresolusi tinggi. (Ein/Yus)
Satelit Chang'e-3 akan lepas landas dari roket Long March 3B yang akan meluncur ke angkasa dari sebuah titik di Provinsi Sichuan, di barat daya China. Satelit itu diperkirakan akan mendarat di permukaan Bulan pada pertengahan Desember. Demikian ujar juru bicara Lembaga Ilmu, Teknologi dan Industri untuk Pertahanan Nasional China kepada kantor berita Xinhua, seperti dilansir CNN, Selasa (26/11/2013).
Misi tanpa awak tersebut akan menandai upaya pertama China mendarat di permukaan Bulan. Misi serupa kali terakhir dilakukan satelit Luna 24 milik Uni Soviet pada 1976.
Saat pendaratan, pesawat luar angkasa juga akan melepaskan Jade Rabbit -- atau dalam Bahasa China disebut Yutu. Itu adalah rover alias robot penjelajah beroda 6 yang dilengkapi dengan 4Â kamera, 2 kaki mekanik yang bisa menggali sampel tanah.
Nama rover tersebut didapat lewat polling yang melibatkan masyarakat untuk memilih julukan untuk robot yang ditenagai matahari itu. Yutu diambil dari nama kelinci putih peliharaan Dewi Bulan atau Chang'e dalam mitologi China. Robot yang bergerak perlahan itu akan berpatroli di permukaan Bulan setidaknya selama 3 bulan.
Ilmuwan AS Khawatir
Sejauh ini China belum mengumumkan lokasi pendaratan probe. Namun, para peneliti menduga lokasinya berada di kawah belas ledakan bernama Sinus Iridum atau Bay of Rainbows. Sebab, pada 2010 misi China memotret gambar kawah tersebut saat mencari lokasi pendaratan potensial bagi misi tahun 2013.
Sementara di Amerika Serikat, para ilmuwan khawatir misi China bisa mengganggu studi Badan Antariksa AS (NASA) tentang lingkungan debu bulan.
Misi Chang'e-3 diduga akan menciptakan kepulan debu pada permukaan Bulan -- yang bisa membelokkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh NASA melalui instrumen Lunar Atmosphere and Dust Environment Explorer (LADEE).
Misi ini merupakan tahap kedua dari program eksplorasi Bulan yang dilakukan China yang meliputi kegiatan mengorbit, mendarat, dan kembali ke Bumi. Dalam misi sebelumnya, China menargetkan membuat peta bulan lengkap yang beresolusi tinggi. (Ein/Yus)