Sukses

Skandal Penyadapan `Panaskan` China-Kanada

Beijing membantah tudingan bahwa seorang insinyur di Ontario membocorkan rahasia tentang strategi perkapalan Kanada pada pihaknya.

Skandal penyadapan menjadi isu panas dua negara, China dan Kanada. Beijing membantah tudingan bahwa seorang insinyur di Ontario membocorkan rahasia tentang strategi perkapalan Kanada pada pihaknya.

Insinyur itu, Qing Quentin Huang (53) ditahan oleh Kepolisian Kanada Sabtu lalu atas sangkaan berusaha memberikan informasi rahasia kepada entitas asing.

Namun, pihak kepolisian, The Royal Canadian Mounted Police (RCMP) tak menyebut, apakah Huang berhasil melakukan dugaan mata-mata yang dituduhkan. Huang terancam hukuman seumur hidup dan akan menjalani persidangan perdana Rabu besok.

"Laporan yang relevan tentang seorang pria  -- keturunan China-Kanada --  yang dicurigai memberikan informasi kepada pemerintah China benar-benar tak berdasar," kata juru bicara Kementerian Luar negeri China, Hong Lei, seperti dikutip dari BBC, Selasa (3/12/2013).

Sebaliknya, dalam pernyataannya , RCMP mengatakan, informasi yang diduga dibocorkan Huang relatif strategis. Yakni soal strategi perkapalan Kanada yang meliputi kapal patroli, frigate, kapal tambahan untuk angkatan laut, kapal penelitian ilmiah, dan pemutus es.

"Dalam kasus-kasus seperti itu, pembocoran informasi bisa memberikan keuntungan taktis, militer, atau kompetitif bagi entitas asing dengan mengetahui spesifikasi kapal-kapal yang bertugas mempertahankan perairan juga kedaulatan Kanada," kata Kepala RCMP, Inspektur Jennifer Strachan.

Huang yang berasal dari Waterdown, Ontario, bekerja untuk Lloyd's Register Canada sejak tahun 2006. Ia dikenakan 2 tuduhan berusaha berkomunikasi dengan pihak asing soal informasi yang dilindungi pemerintah Kanada.

Sementara, pihak Lloyd's Register Canada mengatakan, Huang bertugas menyetujui desain kapal. Perusahaan tersebut baru-baru ini mengerjakan kontrak untuk membuat beberapa kapal patroli Arktik untuk Angkatan Laut Kanada.

Atas tindakannya itu, Hang telah diskors tanpa digaji hingga investigasi berakhir. Ia juga tak diberi akses ke informasi data rahasia. (Ein/Ism)

Video Terkini