Sukses

Bom Mobil Meledak di Kementerian Pertahanan Yaman, 20 Tewas

Kementerian Pertahanan Yaman di ibukota Sanaa jadi sasaran teror bom bunuh diri dan penembakan. Ledakan terdengar keras, hingga mengguncang kawasan di sekitarnya. Gumpalan asap membumbung tinggi dari kompleks kementerian yang terletak di Distrik Bab Al-Yaman, di pintu masuk ke kota tua itu.

"Sebuah bom mobil bunuh diri meledak di Kementerian Pertahanan Yaman, menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 37 lainnya," kata para pejabat setempat seperti dilansir BBC yang dimuat Liputan6.com, Kamis (5/12/2013).

"Serangan itu terjadi tak lama setelah jam kerja dimulai di kementerian, ketika pembom bunuh diri yang mengendarai mobil ke arah pintu gerbang," ungkap narasumber kementerian yang lain.

Sebelum ledakan, dilaporkan terjadi baku tembak di dalam kompleks. Para pejabat mengatakan, dari mobil kedua yang menyelonong masuk, para pelaku melepaskan tembakan ke arah penghuni kompleks.

"Sebagian besar dari pria bersenjata tewas. Tetapi tidak jelas berapa banyak yang terlibat," ungkap kata para pejabat yang tak disebutkan identitasnya.

Sejauh ini, kondisi kompleks Kementerian Pertahanan sudah terkendali. Sementara korban dibawa ke rumah sakit militer yang ada di kompleks itu.

Beredar kabar, rumah sakit tempat para korban dibawa juga menjadi sasaran para penembak, tetapi laporan itu belum bisa dikonfirmasi.

Tidak seorang pun mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, namun para wartawan setempat mengatakan serangan diduga berasal dari kelompok Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP).

Diduga merupakan serangan balasan, karena pasukan keamanan Yaman terus memerangi pemberontak dan jaringan teroris Al-Qaeda.

Insiden ledakan ini terjadi setelah keamanan diperketat dalam beberapa minggu terakhir, pasca-serangkaian serangan terhadap para pejabat oleh militan menggunakan sepeda motor. Semua serangan itu diduga dilakukan oleh AQAP.

Kekerasan dan konflik bersenjata masih sering terjadi di Yaman. Sebelumnya, pertempuran antarfaksi militan di Dammaj, memakan korban santri Indonesia pada 16 November 2013 lalu. Antara kaum Syiah Houthi dan kaum Sunni Salafi.  (Tnt/Ein)