Liputan6.com, Mexico City: Pemerintah Meksiko berniat menarik duta besarnya dari Kuba. Rencana yang diumumkan, belum lama berselang, itu juga menyebutkan, Meksiko akan mengusir Dubes Kuba dari negaranya. Alasannya Dubes Kuba dinilai terlalu mencampuri urusan dalam negeri Meksiko.
Bila pengusiran benar-benar terjadi, hubungan bilateral kedua negara akan terputus dengan sendirinya. Apalagi, hubungan bilateral kedua negara memang memburuk sejak Meksiko menentang pelanggaran hak asasi manusia di Kuba di hadapan Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa serta pernyataan publik Kuba atas skandal politik yang terjadi di Meksiko.
Meksiko adalah satu-satunya negara di Amerika Latin yang tidak pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba. Selama beberapa dekade, kedekatan ini kerap digunakan untuk meredakan kelompok kiri Meksiko yang kecewa atas akurnya Meksiko dengan Amerika Serikat. Hubungan Meksiko dan Kuba menegang sejak Vicente Fox menjadi Presiden Meksiko pada 2000.
Meksiko baru rencana. Sedangkan Peru sudah benar-benar menarik Dubesnya dari Kuba setelah Presiden Fidel Castro secara terbuka mengkritik Peru karena mendukung Resolusi PBB yang mengutuk pelanggaran HAM di Kuba. Menteri Luar Negeri Peru mengatakan kejadian ini bisa memperburuk hubungan bilateral Peru dan Kuba.
Castro mengkritik Peru pada perayaan Hari Buruh Sedunia, 1 Mei silam. Selain mengkritik dukungan Peru atas Resolusi PBB, Castro juga menyentil Presiden Peru Alejandro Tuledo yang dinilai tak becus menjalankan roda pemerintahan [baca: Komisi HAM PBB Mengeluarkan Resolusi buat Kuba].(SID/Ind)
Bila pengusiran benar-benar terjadi, hubungan bilateral kedua negara akan terputus dengan sendirinya. Apalagi, hubungan bilateral kedua negara memang memburuk sejak Meksiko menentang pelanggaran hak asasi manusia di Kuba di hadapan Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa serta pernyataan publik Kuba atas skandal politik yang terjadi di Meksiko.
Meksiko adalah satu-satunya negara di Amerika Latin yang tidak pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba. Selama beberapa dekade, kedekatan ini kerap digunakan untuk meredakan kelompok kiri Meksiko yang kecewa atas akurnya Meksiko dengan Amerika Serikat. Hubungan Meksiko dan Kuba menegang sejak Vicente Fox menjadi Presiden Meksiko pada 2000.
Meksiko baru rencana. Sedangkan Peru sudah benar-benar menarik Dubesnya dari Kuba setelah Presiden Fidel Castro secara terbuka mengkritik Peru karena mendukung Resolusi PBB yang mengutuk pelanggaran HAM di Kuba. Menteri Luar Negeri Peru mengatakan kejadian ini bisa memperburuk hubungan bilateral Peru dan Kuba.
Castro mengkritik Peru pada perayaan Hari Buruh Sedunia, 1 Mei silam. Selain mengkritik dukungan Peru atas Resolusi PBB, Castro juga menyentil Presiden Peru Alejandro Tuledo yang dinilai tak becus menjalankan roda pemerintahan [baca: Komisi HAM PBB Mengeluarkan Resolusi buat Kuba].(SID/Ind)