Sukses

Ancaman Bom di Jepang Mengguncang Pasar Saham

Bursa saham di sejumlah negara terguncang menyusul peringatan Kedubes AS di Tokyo, Jepang, kepada warganya mengenai ancaman bom. Sebaliknya, nilai tukar dolar AS menguat hingga 113 yen per US$.

Liputan6.com, Tokyo: Perdagangan bursa saham di Tokyo, Jepang, terguncang akibat peringatan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat tentang kemungkinan serangan bom, Senin (10/5). Peringatan yang disebarluaskan melalui surat elektronik kontan membuat harga saham berantakan. Namun, pihak Kedubes AS tidak dapat memastikan ancaman bom itu layak dipercaya atau tidak. Sebab serangan bom, isunya dikabarkan didapat melalui internet.

Peringatan tersebut membuat Bursa Saham Tokyo anjlok dan indek Nikkei ditutup pada level 10.884 poin atau menurun 554 poin. Angka penutupan ini adalah yang terendah sejak Serangan 11 September 2001 di AS. Keguncangan juga dialami bursa saham Korea Selatan, Kospi. Indeks Kospi ditutup pada level 790,68 poin atau turun 5,71 persen. Kelesuan di lantai bursa juga didorong kenaikan harga minyak dan potensi naiknya suku bunga AS [baca: Alan Greenspan: AS Akan Menaikkan Suku Bunga].

Di New York, AS, indeks Dow Jones juga melorot sampai di bawah level 10 ribu di tengah kekhawatiran kenaikan tingkat suku bunga oleh Bank Sentral AS. Sebaliknya, untuk pertama kalinya dalam delapan bulan terakhir, nilai tukar dolar AS justru menguat hingga 113 yen per US$. Selain kenaikan tingkat suku bunga, penguatan kurs juga dipengaruhi berkurangnya tingkat pengangguran di Negara Paman Sam.(ZAQ/Idr dan Yes)
    Video Terkini