Terkubur di bawah lapisan es di Antartika, ada timbunan harta karun: berlian. Para ilmuwan telah menemukan bukti kuat keberadaan batu mulia itu di pegunungan es di Kutub Selatan.
Para ahli mengidentifikasi jenis batuan di wilayah beku permanen yang diketahui mengandung batu mulia. Ini jelas temuan harta karun. Masalahnya, pengangkatan sumber daya mineral di Antartika untuk tujuan komersial saat ini masih dilarang.
Bagaimana bisa berlian ditemukan di Antartika?
Begini penjelasannya: dalam riset yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, berlian terbentuk dari karbon murni dalam kondisi panas ekstrem dan tekanan pada kedalaman sekitar 150 km di dalam kerak bumi.
Letusan gunung berapi membawa kristal-kristal berharga ke permukaan, yang biasanya tersimpan dalam jenis lain dari batu kebiruan yang disebut kimberlite. Keberadaan kimberlite selama ini memberikan petunjuk keberadaan berlian di beberapa tempat di dunia, termasuk Afrika, Siberia, dan Australia.
Saat ini, untuk kali pertamanya, para peneliti menemukan bukti kimberlite di Antartika.
Para ahli menemukan 3 sampel di lereng Gunung Meredith, di utara Pegunungan Prince Charles.
"Fakta bahwa mereka melaporkan keberadaan kimberlite di sampel pertama (Group One) adalah sangat penting. Sebab, berlian lebih mungkin ditemukan dalam gaya erupsi kimberlite seperti ini," kata Dr Teal Riley, ahli survei geologi dari British Antarctic Survey, seperti dikuti dari BBC, Rabu (18/12/2013).
"Meski, di antara kimberlite di Group One, hanya 10 persennya yang ekonomis, sehingga masih dibutuhkan langkah besar untuk mengekstrapolasi temuan terbaru ini untuk mengarah ke kegiatan pertambangan berlian di Antartika."
Bahkan jika memang ada berlian yang berlimpah di wilayah yang tidak ramah itu, masih ada beberapa hambatan hukum yang signifikan untuk menambang harta karun tersebut.
Aturan Protocol on Environmental Protection to the Antarctic Treaty secara eksplisit melarang kegiatan ekstraksi apapun yang berkaitan dengan sumber daya mineral , kecuali untuk tujuan ilmiah di kawasan itu.
Namun, aturan tersebut masih bisa dikaji ulang pada 2041. "Kami tidak tahu perubahan apa yang akan dilakukan terkait traktat itu atau teknologi apa yang mungkin berkembang, yang bisa membuat ekstraksi mineral Antartika ekonomis," kata Dr Kevin Hughes dari Komite Ilmiah Penelitian Antartika.
Kawah Berlian di Rusia
Berlian juga ditemukan di Rusia. Sebuah kawah bekas tabrakan asteroid 35 juta tahun lalu di Siberia menyimpan harta karun tak terkira: berlian triliunan karat. Jumlahnya pun luar biasa besar, bisa menyuplai pasar dunia selama 3.000 tahun.
Jika benar, jumlah itu lebih dari 10 kali lipat persediaan berlian dunia yang saat ini diketahui.
Batuan yang ada di Popigai disebut sebagai "berlian dampak tubrukan", yang diakibatkan sebuah obyek seperti meteor menabrak deposit berlian yang telah ada. Menjadikannya berlian yang unik, membuatnya diburu untuk kepentingan ilmiah yang berpresisi tinggi dan pasar industri.
Baru-baru ini, Pemerintah Rusia memberi kesempatan pada ilmuwan dari Novosibirsk Institute of Geology and Mineralogy untuk membuka akses ke permata tersembunyi itu.
Kantor berita resmi, ITAR-Tass, menyebut, berlian yang ada dalam situs tersebut diketahui sebagai Popigai Astroblem, yang dua kali lipat lebih keras dari permata biasa, membuatnya ideal untuk kepentingan industri dan keilmuwan.
Seperti dimuat Christian Science Monitor, direktur institut tersebut, Nikolai Pokhilenko mengatakan, penemuan terbaru itu akan mengakibatkan guncangan radikal di pasar batu mulia. (Ein/Sss)
Baca juga:
Hujan Berlian Turun di Planet Saturnus dan Yupiter
Dicari! `Harta Karun` US$ 1 Miliar Muammar Khadafi di Afrika
10 Fakta `Gila` dan Aneh yang Terungkap Sains
Para ahli mengidentifikasi jenis batuan di wilayah beku permanen yang diketahui mengandung batu mulia. Ini jelas temuan harta karun. Masalahnya, pengangkatan sumber daya mineral di Antartika untuk tujuan komersial saat ini masih dilarang.
Bagaimana bisa berlian ditemukan di Antartika?
Begini penjelasannya: dalam riset yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications, berlian terbentuk dari karbon murni dalam kondisi panas ekstrem dan tekanan pada kedalaman sekitar 150 km di dalam kerak bumi.
Letusan gunung berapi membawa kristal-kristal berharga ke permukaan, yang biasanya tersimpan dalam jenis lain dari batu kebiruan yang disebut kimberlite. Keberadaan kimberlite selama ini memberikan petunjuk keberadaan berlian di beberapa tempat di dunia, termasuk Afrika, Siberia, dan Australia.
Saat ini, untuk kali pertamanya, para peneliti menemukan bukti kimberlite di Antartika.
Para ahli menemukan 3 sampel di lereng Gunung Meredith, di utara Pegunungan Prince Charles.
"Fakta bahwa mereka melaporkan keberadaan kimberlite di sampel pertama (Group One) adalah sangat penting. Sebab, berlian lebih mungkin ditemukan dalam gaya erupsi kimberlite seperti ini," kata Dr Teal Riley, ahli survei geologi dari British Antarctic Survey, seperti dikuti dari BBC, Rabu (18/12/2013).
"Meski, di antara kimberlite di Group One, hanya 10 persennya yang ekonomis, sehingga masih dibutuhkan langkah besar untuk mengekstrapolasi temuan terbaru ini untuk mengarah ke kegiatan pertambangan berlian di Antartika."
Bahkan jika memang ada berlian yang berlimpah di wilayah yang tidak ramah itu, masih ada beberapa hambatan hukum yang signifikan untuk menambang harta karun tersebut.
Aturan Protocol on Environmental Protection to the Antarctic Treaty secara eksplisit melarang kegiatan ekstraksi apapun yang berkaitan dengan sumber daya mineral , kecuali untuk tujuan ilmiah di kawasan itu.
Namun, aturan tersebut masih bisa dikaji ulang pada 2041. "Kami tidak tahu perubahan apa yang akan dilakukan terkait traktat itu atau teknologi apa yang mungkin berkembang, yang bisa membuat ekstraksi mineral Antartika ekonomis," kata Dr Kevin Hughes dari Komite Ilmiah Penelitian Antartika.
Kawah Berlian di Rusia
Berlian juga ditemukan di Rusia. Sebuah kawah bekas tabrakan asteroid 35 juta tahun lalu di Siberia menyimpan harta karun tak terkira: berlian triliunan karat. Jumlahnya pun luar biasa besar, bisa menyuplai pasar dunia selama 3.000 tahun.
Jika benar, jumlah itu lebih dari 10 kali lipat persediaan berlian dunia yang saat ini diketahui.
Batuan yang ada di Popigai disebut sebagai "berlian dampak tubrukan", yang diakibatkan sebuah obyek seperti meteor menabrak deposit berlian yang telah ada. Menjadikannya berlian yang unik, membuatnya diburu untuk kepentingan ilmiah yang berpresisi tinggi dan pasar industri.
Baru-baru ini, Pemerintah Rusia memberi kesempatan pada ilmuwan dari Novosibirsk Institute of Geology and Mineralogy untuk membuka akses ke permata tersembunyi itu.
Kantor berita resmi, ITAR-Tass, menyebut, berlian yang ada dalam situs tersebut diketahui sebagai Popigai Astroblem, yang dua kali lipat lebih keras dari permata biasa, membuatnya ideal untuk kepentingan industri dan keilmuwan.
Seperti dimuat Christian Science Monitor, direktur institut tersebut, Nikolai Pokhilenko mengatakan, penemuan terbaru itu akan mengakibatkan guncangan radikal di pasar batu mulia. (Ein/Sss)
Baca juga:
Hujan Berlian Turun di Planet Saturnus dan Yupiter
Dicari! `Harta Karun` US$ 1 Miliar Muammar Khadafi di Afrika
10 Fakta `Gila` dan Aneh yang Terungkap Sains