Ini adalah kata-kata yang jarang terdengar dari mulut para pimpinan organisasi teror Al Qaeda: Kami minta maaf...
Tapi, itulah yang terlontar dari pimpinan Al Qaeda di Semenanjung Arab dalam pesan videonya, Minggu 22 Desember kemarin. Mereka minta maaf atas serangan ke sebuah rumah sakit di Sanaa, Yaman awal bulan ini, yang mengakibatkan puluhan orang tewas.
Pemimpin Al Qaeda, Qassim Al-Raimi mengatakan, para pejuangnya diperintah untuk tidak menyerang rumah sakit atau masjid dalam serangan yang menargetkan markas Kementerian Pertahanan Yaman pada 5 Desember 2013. Namun, seorang anggota melakukan kesalahan dan menyerang RS.
"Kami mengakui bahwa itu adalah sebuah kesalahan. Kami meminta maaf dan menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga para korban," kata Raimi dalam video yang dipublikasikan media Al Qaeda, Al-Malahim, seperti dilansir CNN, Senin (23/12/2013). "Kami sama sekali tak menginginkan kematian orang-orang yang Anda kasihi, kami tak menargetkan mereka."
Analis Keamanan Nasional CNN, Peter Bergen mengatakan, "Ini adalah permintaan maaf terbuka, langsung, dan disampaikan dengan cepat yang jarang muncul dari Al Qaeda.
"Para pemimpin Al Qaeda tampaknya sadar akan fakta bahwa jika mereka memposisikan diri sebagai pembela umat Islam, pembunuhan dalam skala besar terhadap warga sipil Muslim yang mereka lakukan perlu dihentikan," kata Bergen.
Permintaan maaf itu muncul setelah pemerintah Yaman merilis video yang menunjukkan rumah sakit yang diserang.
Dalam video CCTV tersebut, pasien yang gelisah melihat keluar jendela rumah sakit , kemudian panik melarikan diri.
Dalam rekaman lain terlihat pasien rumah sakit berkerumun di lorong. Mereka menyaksikan penyerang berjalan dengan tenang ke arah mereka, mengaktifkan bahan peledak dan melemparkannya.
"Kami melihat tayangan saluran televisi Yaman: pria bersenjata memasuki rumah sakit...Kami tidak memerintahkan mereka melakukannya dan tak senang dengan apa yang mereka lakukan," kata Raimi. "Lebih dari itu, kami merasa bersalah dan sakit, karena kami tidak berjuang dengan cara seperti ini."
Raimi juga mengatakan kelompoknya akan memberikan kompensasi finansial keluarga korban dalam serangan di rumah sakit .
Tetapi pemimpin militan itu juga menekankan bahwa para pejuangnya akan terus mengejar target yang memiliki hubungan dengan drone milik Amerika Serikat. Dengan alasan itu juga mereka menyerang kantor Kementerian Pertahanan hari itu.
Pemerintah AS memasukkan Al Qaeda di Semenanjung Arab sebagai organisasi teror asing dan mengatakan kelompok itu telah mengatur "berbagai serangan teroris tingkat tinggi."
Permintaan maaf kemarin, meskipun jarang, bukan kali pertama Al Qaeda dan kelompok yang berafiliasi dengan mereka meminta maaf.
Pada November lalu, pemberontak Suriah yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda meminta maaf karena keliru memenggal kepala seorang pejuang pemberontak yang terluka -- setelah mengasumsikan bahwa ia adalah pendukung Presiden Suriah Bashar al - Assad.
Lalu, pada 2009, seorang juru bicara Al-Qaeda merilis pesan video menyampaikan belasungkawa kepada " korban Muslim yang tidak disengaja " tewas dalam serangan teror.
Dan pada 2007, Osama bin Laden mengatakan bahwa korban Muslim dibunuh oleh Al-Qaeda di Irak " bukan sasaran yang dituju." (Ein/Yus)
Baca juga:
Bom Mobil Meledak di Kementerian Pertahanan Yaman, 20 Tewas
Dikira Militan, 15 Tamu Pesta Pernikahan Tewas Dibom
Sebelum Al Qaeda Picu 9/11, Hitler Berniat Hancurkan New York
Tapi, itulah yang terlontar dari pimpinan Al Qaeda di Semenanjung Arab dalam pesan videonya, Minggu 22 Desember kemarin. Mereka minta maaf atas serangan ke sebuah rumah sakit di Sanaa, Yaman awal bulan ini, yang mengakibatkan puluhan orang tewas.
Pemimpin Al Qaeda, Qassim Al-Raimi mengatakan, para pejuangnya diperintah untuk tidak menyerang rumah sakit atau masjid dalam serangan yang menargetkan markas Kementerian Pertahanan Yaman pada 5 Desember 2013. Namun, seorang anggota melakukan kesalahan dan menyerang RS.
"Kami mengakui bahwa itu adalah sebuah kesalahan. Kami meminta maaf dan menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga para korban," kata Raimi dalam video yang dipublikasikan media Al Qaeda, Al-Malahim, seperti dilansir CNN, Senin (23/12/2013). "Kami sama sekali tak menginginkan kematian orang-orang yang Anda kasihi, kami tak menargetkan mereka."
Analis Keamanan Nasional CNN, Peter Bergen mengatakan, "Ini adalah permintaan maaf terbuka, langsung, dan disampaikan dengan cepat yang jarang muncul dari Al Qaeda.
"Para pemimpin Al Qaeda tampaknya sadar akan fakta bahwa jika mereka memposisikan diri sebagai pembela umat Islam, pembunuhan dalam skala besar terhadap warga sipil Muslim yang mereka lakukan perlu dihentikan," kata Bergen.
Permintaan maaf itu muncul setelah pemerintah Yaman merilis video yang menunjukkan rumah sakit yang diserang.
Dalam video CCTV tersebut, pasien yang gelisah melihat keluar jendela rumah sakit , kemudian panik melarikan diri.
Dalam rekaman lain terlihat pasien rumah sakit berkerumun di lorong. Mereka menyaksikan penyerang berjalan dengan tenang ke arah mereka, mengaktifkan bahan peledak dan melemparkannya.
"Kami melihat tayangan saluran televisi Yaman: pria bersenjata memasuki rumah sakit...Kami tidak memerintahkan mereka melakukannya dan tak senang dengan apa yang mereka lakukan," kata Raimi. "Lebih dari itu, kami merasa bersalah dan sakit, karena kami tidak berjuang dengan cara seperti ini."
Raimi juga mengatakan kelompoknya akan memberikan kompensasi finansial keluarga korban dalam serangan di rumah sakit .
Tetapi pemimpin militan itu juga menekankan bahwa para pejuangnya akan terus mengejar target yang memiliki hubungan dengan drone milik Amerika Serikat. Dengan alasan itu juga mereka menyerang kantor Kementerian Pertahanan hari itu.
Pemerintah AS memasukkan Al Qaeda di Semenanjung Arab sebagai organisasi teror asing dan mengatakan kelompok itu telah mengatur "berbagai serangan teroris tingkat tinggi."
Permintaan maaf kemarin, meskipun jarang, bukan kali pertama Al Qaeda dan kelompok yang berafiliasi dengan mereka meminta maaf.
Pada November lalu, pemberontak Suriah yang memiliki hubungan dengan Al Qaeda meminta maaf karena keliru memenggal kepala seorang pejuang pemberontak yang terluka -- setelah mengasumsikan bahwa ia adalah pendukung Presiden Suriah Bashar al - Assad.
Lalu, pada 2009, seorang juru bicara Al-Qaeda merilis pesan video menyampaikan belasungkawa kepada " korban Muslim yang tidak disengaja " tewas dalam serangan teror.
Dan pada 2007, Osama bin Laden mengatakan bahwa korban Muslim dibunuh oleh Al-Qaeda di Irak " bukan sasaran yang dituju." (Ein/Yus)
Baca juga:
Bom Mobil Meledak di Kementerian Pertahanan Yaman, 20 Tewas
Dikira Militan, 15 Tamu Pesta Pernikahan Tewas Dibom
Sebelum Al Qaeda Picu 9/11, Hitler Berniat Hancurkan New York