Sukses

Tak Dapat Grasi Natal, Napi Potong Kelamin

Presiden Kenya, Uhuru Kenyata memberikan grasi buat 50 napi pada Hari Natal. Tapi tidak untuk Francis Karuri.

Seorang lelaki yang menjadi narapidana di penjara Kenya, Francis Karuri stres berat karena tak mendapat grasi dari Presiden Uhuru Kenyatta. Sampai-sampai Francis memotong alat kelaminnya.

Presiden Uhuru telah memberikan grasi buat 50 napi pada Hari Natal. Namun Francis tak masuk dalam daftar yang menerima pengampunan itu. Padahal Francis sudah berjanji untuk berkumpul bersama keluarga saat Natal.

Seorang napi menuturkan, Francis sempat bercerita dirinya tak memerlukan lagi alat kelaminnya karena tetap mendekam di penjara. Kemudian perbuatan tak lazim itu nekat dilakukan. Francis ditemukan pingsan di dalam sel.

"Dia bilang tak perlu lagi bagian-bagian yang penting bagi hidupnya," kata seorang napi yang menjadi teman Francis, seperti dimuat Nigerian Bulletin, Rabu (25/12/2013).

Napi yang divonis mati itu kemudian dilarikan ke rumah sakit, 13 jam setelah memotong kelaminnya. Sayang, setelah berusaha keras, sang dokter tetap tidak bisa menyambung kembali alat kelaminnya. Beruntung Francis selamat.

Napi lainnya menceritakan bagaimana Francis di penjara. Francis sangat ingin bisa bertemu keluarganya setelah mendekam di penjara selama 15 tahun. Namun harapannya itu kandas.

Setiap Hari Libur Nasional, telah menjadi tradisi bahwa Presiden Kenya memberikan grasi kepada sejumlah napi, terutama terpidana hukuman mati. Di saat itu pula, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) melancarkan protes agar tak ada hukuman mati di negeri tersebut. (Riz/Ism)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

Baca juga:

Napas! Hadiah Natal Buat Jahi si Gadis yang Divonis Mati Otak
Misa Natal Pertama Paus Fransiskus Disaksikan Ribuan Orang
PBB: Kuburan Massal Ditemukan di Sudan Selatan