Kematian datang secara tiba-tiba, dengan sebab tak terduga. Namun, jika ditelaah dari dokumen surat kabar kuno, kehidupan di era Victoria atau masa pemerintahan Ratu Victoria dari Britania Raya selama 63 tahun bisa dibilang tak kalah mengerikan dari saat ini.
Ada orang yang nyawanya melayang gara-gara tikus, tertimpa peti mati saat melayat, atau bahkan lantaran kebanyakan tertawa. Berikut 10 kematian aneh di era Victoria, di Inggris maupun negara lain, seperti Liputan6.com kutip dari BBC 25 Desember 2013.
1. Tewas oleh seekor tikus
Ini kisah nyata yang terjadi di tahun 1875. Seekor tikus tiba-tiba melesat berlari ke atas meja sebuah pabrik di selatan London. Memicu panik para pekerja perempuan yang menjerit jijik.
Lalu, seorang pemuda dengan gagah berani maju dan menangkap hewan pengerat itu dengan tangan kosong. Namun, tikus lincah itu berhasil lolos dari genggamannya, kabur lewat lengan bajunya, lalu ke sela-sela kerah. Membuat penangkapnya ternganga. Hal tak terduga pun terjadi. Si tikus masuk ke mulut yang terbuka lebar itu, tertelan.
"Bahwa tikus bisa bertahan dalam waktu relatif lama tanpa udara, sudah jadi pengetahuan umum. Namun, tragisnya, terbukti dalam kasus ini," demikian artikel koran jadul Manchester Evening News. "Tikus itu mulai merobek dan mengigit tenggorokan dan dada korban. Pria itu tewas setelah mengalami penderitaan yang mengerikan.
2. Tewas oleh barang ciptaannya sendiri
Sam Wardell pantang ketiduran. Ia bertugas menyalakan lampu di Flatbush, New York, pada pertengahan 1880-an. Menyalakan lampu jalan di malam hari dan mematikannya kala subuh. Bukan pekerjaan main-main saat itu. Menuntut rasa tanggung jawab.
Dengan kecerdikannya, Sam membuat semacam 'jam weker' istimewa untuk memastikan ia bangun tepat waktu. Caranya, ia menggunakan kawat untuk menghubungkan jam dengan rak di kamarnya. Lalu ia menempatkan batu seberat 4,5 kilogram.
Cara kerjanya, saat alarm menyala, kawat membuat rak yang disusun sedemikian rupa ambrol dan batu jatuh berdebam ke lantai. Cara itu bekerja dengan sempurna. Namun, di malam Natal, Sam mengundang sejumlah teman untuk berpesta ke rumahnya. Perabotan dipinggirkan.
Saat pesta bubar, perabotan kembali disusun. Sam terlalu lelah untuk memperhatikan apakah ia sudah menempatkan tempat tidurnya di posisi yang benar. Lalu, pada pukul 05.00 keesokan harinya, alarm berbunyi. Rak ambrol. Batu berat itu jatuh persis di kepala Sam yang sedang terlelap.
3. Tewas tertimpa peti mati
Henry Taylor tewas secara tragis lagi ironis. Ia adalah petugas pembawa kain penutup peti mati di Kensal Green Cemetery, London. Saat mengiringi sebuah peti berisi jasad ke pemakaman, ia tersandung. Saat jatuh ke tanah, nahasnya para pengangkat peti mati sedang menurunkan bawaan mereka. Peti menimpa tubuh Henry.
"Panik melanda para pelayat yang menyaksikan kejadian tersebut," demikian bunyi artikel yang dimuat Illustrated Police News pada November 1872. "Janda mendiang yang akan dikuburkan hari itu bahkan histeris."
Â
4. Tewas gara-gara makan rambut sendiri
Doktor bingung bukan kepalang. Pasien mereka sakit parah, namun tak diketahui apa penyebabnya. Seorang pasien wanita usia 30 tahun tewas di kampung halamannya di sebuah desa di Lincolnshire. Dokter pun minta izin untuk melakukan otopsi. Hasilnya sungguh mengejutkan.
Dokter menemukan gumpalan rambut dengan berat 0,9 kg yang bentuknya mirip bebek hitam dengan leher yang sangat panjang. "Konkresi yang luar biasa ini telah menyebabkan penebalan dan borok pada lambung. Itu penyebab kematiannya," demikian dimuat Liverpool Daily Post pada 1869.
"Dalam penyelidikan, saudari korban mengatakan, dalam waktu 12 tahun terakhir, pasien punya kebiasaan makan rambutnya sendiri."
5. Tewas sebagai zombie
Sebuah pemakaman geger saat tutup peti tiba-tiba terangkat dan 'jasad' di dalamnya berusaha keluar.
Pucat pasi ketakutan, pendeta dan para pelayat lari dari gereja desa di Rusia, masuk rumah, dan menguncinya rapat-rapat. Zombie itu berhasil masuk ke rumah seorang perempuan tua yang belum sempat memasang gerendel pintunya.
Saat pendeta lepas dari cengkeraman rasa takut dan mulai berpikir logis, ia menyadari 'mayat hidup' itu adalah pasien dalam kondisi koma yang sadar.
Namun, terlambat, penduduk yang mempersenjatai diri dan mengusirnya. Saat pendeta datang, 'zombie' itu sudah dilumpuhkan, jasadnya -- yang kini benar-benar tewas -- dilempar ke rawa-rawa.
6. Amukan Kucing Bunuh 2 Gadis
Pada 1870, di Iran, seorang wanita eksentrik kaya raya memelihara banyak kucing untuk mengisi kekosongan hidupnya dan membuat hatinya nyaman.
Namun, malang tak bisa ditolak. Suatu hari rumahnya kebakaran, api menjalar ke seluruh rumah. Kucing-kucing miliknya terperangkap di balik pintu.
Dua pelayan diperintahkan membebaskan mereka. Namun, api terlanjur membuat kucing-kucing itu mengamuk. Sesaat setelah pintu dibuka, kucing-kucing itu menyerang 2 perempuan muda yang jadi pelayan, mencakar dan menggigit mereka. Luka-luka yang dialami para korban terlampau parah. Mereka meninggal dunia.
7. Tewas gara-gara sopan santun
Pada tahun 1892, di Bermuda, sekumpulan pelaut yang selesai pesta kembali ke kapalnya dengan kapal uap. Tiba-tiba muncul pertikaian, lalu jadi perkelahian. Seorang pria tercebur ke laut.
Melihat insiden itu, seorang marinir mulai melepas pakaiannya untuk menyelamatkan korban. Namun, atasannya yang melihat aksinya memerintahkannya berhenti. Alasannya: melepas baju tak sopan, karena ada perempuan di sana.
"Para wanita di perahu merasa simpati dengan korban," demikian dilaporkan Western Daily Press. "Namun mereka juga keberatan seorang marinir terjun ke laut tanpa pakaian yang pantas."
Masalah itu memecah konsentrasi penyelamatan. Sang atasan lalu meminta relawan -- orang-orang biasa --Â terjun. Terlambat, korban keburu tenggelam.
8. Dibunuh beruang mabuk
Di Vilna atau Vilnius, Rusia, pada 1891, seekor beruang besar masuk ke sebuah kedai desa dan mengambil sebuah tong berisi vodka. Sang pemilik, Isaack Rabbanovitch tak terima dan berusaha merebutnya.
Keputusan yang salah. Dalam adegan yang penuh kekacauan, hewan besar yang marah itu menghimpit pemilik kedai ke badannya sampai tewas. Hal yang sama dilakukan si beruang pada 2 putra dan putri korban.
Penduduk desa menemukan hewan mabuk itu tertidur di lantai dalam genangan darah dan alkohol, dikelilingi jasad para korbannya. Beruang itu langsung ditembak.
9. Tertawa sampai mati
Terlalu senang terbukti tak baik. Seorang petani, Wesley Parsons asyik bersenda gurau dengan rekan-rekannya di Laurel, Indiana, 1893.
Entah apa yang membuatnya luar biasa geli, ia tertawa terbahak-bahak dan tak bisa berhenti. Wesley tertawa tanpa henti selama hampir 1 jam. Saat berhenti, ia mulai cegukan. 2 Jam kemudian ia tewas akibat kelelahan.
10. Mati gara-gara taruhan
Di wilayah Navarre, Spanyol pada 1879, dua pria Prancis bertaruh siapa gerangan yang paling kuat. Begini pembuktiannya: setelah puasa satu hari, mereka masing-masing menenggak 17 gelas anggur, jalan kaki dari Pamplona ke sebuah desa yang jauhnya 6 mil atau 9,6 kilometer.
Kebetulan, saat itu puncaknya musim panas. Makin menantang taruhannya! Karena berusia jauh lebih muda, salah satu petarung wajib membawa beban tambahan kantong berisi tanah seberat 7,2 kg, untuk mengimbangi lawannya yang sudah paro baya.
Hasilnya, fatal. Petaruh yang lebih tua ambruk lalu tewas. Sementara, menurut Manchester Evening News kala itu, yang lebih muda nyaris tewas. (Ein/Ism)
Baca juga:
Pengampunan Ratu untuk `Homoseksualitas` Ilmuwan Alan Turing
Penampakan Hantu Lady of Rufford Tertangkap Kamera iPod Touch?
Foto `Narsis` Pertama di Dunia: Putri Anastasia yang Misterius
Ada orang yang nyawanya melayang gara-gara tikus, tertimpa peti mati saat melayat, atau bahkan lantaran kebanyakan tertawa. Berikut 10 kematian aneh di era Victoria, di Inggris maupun negara lain, seperti Liputan6.com kutip dari BBC 25 Desember 2013.
1. Tewas oleh seekor tikus
Ini kisah nyata yang terjadi di tahun 1875. Seekor tikus tiba-tiba melesat berlari ke atas meja sebuah pabrik di selatan London. Memicu panik para pekerja perempuan yang menjerit jijik.
Lalu, seorang pemuda dengan gagah berani maju dan menangkap hewan pengerat itu dengan tangan kosong. Namun, tikus lincah itu berhasil lolos dari genggamannya, kabur lewat lengan bajunya, lalu ke sela-sela kerah. Membuat penangkapnya ternganga. Hal tak terduga pun terjadi. Si tikus masuk ke mulut yang terbuka lebar itu, tertelan.
"Bahwa tikus bisa bertahan dalam waktu relatif lama tanpa udara, sudah jadi pengetahuan umum. Namun, tragisnya, terbukti dalam kasus ini," demikian artikel koran jadul Manchester Evening News. "Tikus itu mulai merobek dan mengigit tenggorokan dan dada korban. Pria itu tewas setelah mengalami penderitaan yang mengerikan.
2. Tewas oleh barang ciptaannya sendiri
Sam Wardell pantang ketiduran. Ia bertugas menyalakan lampu di Flatbush, New York, pada pertengahan 1880-an. Menyalakan lampu jalan di malam hari dan mematikannya kala subuh. Bukan pekerjaan main-main saat itu. Menuntut rasa tanggung jawab.
Dengan kecerdikannya, Sam membuat semacam 'jam weker' istimewa untuk memastikan ia bangun tepat waktu. Caranya, ia menggunakan kawat untuk menghubungkan jam dengan rak di kamarnya. Lalu ia menempatkan batu seberat 4,5 kilogram.
Cara kerjanya, saat alarm menyala, kawat membuat rak yang disusun sedemikian rupa ambrol dan batu jatuh berdebam ke lantai. Cara itu bekerja dengan sempurna. Namun, di malam Natal, Sam mengundang sejumlah teman untuk berpesta ke rumahnya. Perabotan dipinggirkan.
Saat pesta bubar, perabotan kembali disusun. Sam terlalu lelah untuk memperhatikan apakah ia sudah menempatkan tempat tidurnya di posisi yang benar. Lalu, pada pukul 05.00 keesokan harinya, alarm berbunyi. Rak ambrol. Batu berat itu jatuh persis di kepala Sam yang sedang terlelap.
3. Tewas tertimpa peti mati
Henry Taylor tewas secara tragis lagi ironis. Ia adalah petugas pembawa kain penutup peti mati di Kensal Green Cemetery, London. Saat mengiringi sebuah peti berisi jasad ke pemakaman, ia tersandung. Saat jatuh ke tanah, nahasnya para pengangkat peti mati sedang menurunkan bawaan mereka. Peti menimpa tubuh Henry.
"Panik melanda para pelayat yang menyaksikan kejadian tersebut," demikian bunyi artikel yang dimuat Illustrated Police News pada November 1872. "Janda mendiang yang akan dikuburkan hari itu bahkan histeris."
Â
4. Tewas gara-gara makan rambut sendiri
Doktor bingung bukan kepalang. Pasien mereka sakit parah, namun tak diketahui apa penyebabnya. Seorang pasien wanita usia 30 tahun tewas di kampung halamannya di sebuah desa di Lincolnshire. Dokter pun minta izin untuk melakukan otopsi. Hasilnya sungguh mengejutkan.
Dokter menemukan gumpalan rambut dengan berat 0,9 kg yang bentuknya mirip bebek hitam dengan leher yang sangat panjang. "Konkresi yang luar biasa ini telah menyebabkan penebalan dan borok pada lambung. Itu penyebab kematiannya," demikian dimuat Liverpool Daily Post pada 1869.
"Dalam penyelidikan, saudari korban mengatakan, dalam waktu 12 tahun terakhir, pasien punya kebiasaan makan rambutnya sendiri."
5. Tewas sebagai zombie
Sebuah pemakaman geger saat tutup peti tiba-tiba terangkat dan 'jasad' di dalamnya berusaha keluar.
Pucat pasi ketakutan, pendeta dan para pelayat lari dari gereja desa di Rusia, masuk rumah, dan menguncinya rapat-rapat. Zombie itu berhasil masuk ke rumah seorang perempuan tua yang belum sempat memasang gerendel pintunya.
Saat pendeta lepas dari cengkeraman rasa takut dan mulai berpikir logis, ia menyadari 'mayat hidup' itu adalah pasien dalam kondisi koma yang sadar.
Namun, terlambat, penduduk yang mempersenjatai diri dan mengusirnya. Saat pendeta datang, 'zombie' itu sudah dilumpuhkan, jasadnya -- yang kini benar-benar tewas -- dilempar ke rawa-rawa.
6. Amukan Kucing Bunuh 2 Gadis
Pada 1870, di Iran, seorang wanita eksentrik kaya raya memelihara banyak kucing untuk mengisi kekosongan hidupnya dan membuat hatinya nyaman.
Namun, malang tak bisa ditolak. Suatu hari rumahnya kebakaran, api menjalar ke seluruh rumah. Kucing-kucing miliknya terperangkap di balik pintu.
Dua pelayan diperintahkan membebaskan mereka. Namun, api terlanjur membuat kucing-kucing itu mengamuk. Sesaat setelah pintu dibuka, kucing-kucing itu menyerang 2 perempuan muda yang jadi pelayan, mencakar dan menggigit mereka. Luka-luka yang dialami para korban terlampau parah. Mereka meninggal dunia.
7. Tewas gara-gara sopan santun
Pada tahun 1892, di Bermuda, sekumpulan pelaut yang selesai pesta kembali ke kapalnya dengan kapal uap. Tiba-tiba muncul pertikaian, lalu jadi perkelahian. Seorang pria tercebur ke laut.
Melihat insiden itu, seorang marinir mulai melepas pakaiannya untuk menyelamatkan korban. Namun, atasannya yang melihat aksinya memerintahkannya berhenti. Alasannya: melepas baju tak sopan, karena ada perempuan di sana.
"Para wanita di perahu merasa simpati dengan korban," demikian dilaporkan Western Daily Press. "Namun mereka juga keberatan seorang marinir terjun ke laut tanpa pakaian yang pantas."
Masalah itu memecah konsentrasi penyelamatan. Sang atasan lalu meminta relawan -- orang-orang biasa --Â terjun. Terlambat, korban keburu tenggelam.
8. Dibunuh beruang mabuk
Di Vilna atau Vilnius, Rusia, pada 1891, seekor beruang besar masuk ke sebuah kedai desa dan mengambil sebuah tong berisi vodka. Sang pemilik, Isaack Rabbanovitch tak terima dan berusaha merebutnya.
Keputusan yang salah. Dalam adegan yang penuh kekacauan, hewan besar yang marah itu menghimpit pemilik kedai ke badannya sampai tewas. Hal yang sama dilakukan si beruang pada 2 putra dan putri korban.
Penduduk desa menemukan hewan mabuk itu tertidur di lantai dalam genangan darah dan alkohol, dikelilingi jasad para korbannya. Beruang itu langsung ditembak.
9. Tertawa sampai mati
Terlalu senang terbukti tak baik. Seorang petani, Wesley Parsons asyik bersenda gurau dengan rekan-rekannya di Laurel, Indiana, 1893.
Entah apa yang membuatnya luar biasa geli, ia tertawa terbahak-bahak dan tak bisa berhenti. Wesley tertawa tanpa henti selama hampir 1 jam. Saat berhenti, ia mulai cegukan. 2 Jam kemudian ia tewas akibat kelelahan.
10. Mati gara-gara taruhan
Di wilayah Navarre, Spanyol pada 1879, dua pria Prancis bertaruh siapa gerangan yang paling kuat. Begini pembuktiannya: setelah puasa satu hari, mereka masing-masing menenggak 17 gelas anggur, jalan kaki dari Pamplona ke sebuah desa yang jauhnya 6 mil atau 9,6 kilometer.
Kebetulan, saat itu puncaknya musim panas. Makin menantang taruhannya! Karena berusia jauh lebih muda, salah satu petarung wajib membawa beban tambahan kantong berisi tanah seberat 7,2 kg, untuk mengimbangi lawannya yang sudah paro baya.
Hasilnya, fatal. Petaruh yang lebih tua ambruk lalu tewas. Sementara, menurut Manchester Evening News kala itu, yang lebih muda nyaris tewas. (Ein/Ism)
Baca juga:
Pengampunan Ratu untuk `Homoseksualitas` Ilmuwan Alan Turing
Penampakan Hantu Lady of Rufford Tertangkap Kamera iPod Touch?
Foto `Narsis` Pertama di Dunia: Putri Anastasia yang Misterius