Area pekuburan di Desa Staryi Tartas, Siberia, menyimpan misteri. Di sana para ilmuwan Rusia menemukan 600 makam berusia 3.500 tahun dari Zaman Perunggu. Saat dikuak, apa yang ada dalam lubang kubur membuat para arkeolog ternganga.
Ada lebih dari satu kerangka di dalam banyak liang lahat. Puluhan di antaranya dimakamkan berpasangan. Ada kerangka pria dan wanita yang saling berpegangan, dimakamkan berdampingan, beberapa bahkan disertai kerangka anak-anak.
Di satu sisi, pose dalam makam menunjukkan kedekatan: kekeluargaan maupun asmara -- bersama-sama menuju 'keabadian'. Namun, muncul kecurigaan, bisa jadi ada penjelasan mengerikan di baliknya.
"Para arkeolog sedang berusaha menjelaskan fenomena tersebut dan yakin tes DNA akan menyediakan jawaban soal pekuburan tak biasa itu," demikian dikabarkan Siberian Times, seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (30/12/2013).
Salah satu teori menyebut, penguburan Andronovo tersebut menunjukkan kebersaman keluarga inti. Tapi, ada versi lain bahwa setelah seseorang meninggal, istrinya tewas dan dikuburkan bersama.
Fakta lain menunjukkan beberapa pasangan sengaja dikubur dengan pose sedang berhubungan seksual. Bisa jadi seorang perempuan muda jadi tumbal untuk memainkan peran ini dalam kubur.
Kuburan lain di pemakaman di wilayah Novosibirsk, Siberia bagian barat menunjukkan orang dewasa dikuburkan bersama dengan anak-anak.
Profesor Vyacheslav Molodin, direktur penelitian dari Institut Arkeologi dan Etnografi Akademi, Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Siberia mengatakan, ada banyak teori yang bisa menjelaskan fenomena tersebut. "Kita bisa berfantasi banyak tentang semua ini," kata dia.
"Kita bisa menduga ketika suami meninggal, istrinya lalu dibunuh dan dimakamkan bersama seperti yang kita lihat dalam beberapa penguburan Scythian. Atau mungkin kuburan itu digali lagi untuk memakamkan orang-orang terdekat. Mungkin juga saat itu terjadi kematian simultan," kata dia.
Profesor Vyacheslav Molodin menambahkan, untuk makam dengan kerangka orang dewasa dan anak-anak, terlihat lebih alami dan mudah dipahami.
"Namun, ketika ditemukan dua orang dewasa - -itu tidak begitu jelas. Ada beragam hipotesis, tapi apa yang sebenarnya terjadi, kita belum tahu."
Kini, para ahli sedang menguak dugaan hubungan kekerabatan kerangka-kerangka yang ada dalam satu makam. Salah satunya dengan melakukan penelitian DNA.
"Misalnya, kami menemukan makam seorang pria dan seorang anak. Bagaimana tingkat kekerabatan mereka? Apakah mereka ayah dan anak atau...? Pertanyaan yang sama muncul ketika kita menemukan kerangka wanita dan seorang anak. Apakah itu ibu-dan anak, atau bibi-keponakan, atau tak ada kaitan sama sekali. Secara ilmiah kita membutuhkan alat-alat paleogenetika," kata Profesor Molodin.
Terkait penguburan jasad secara berpasangan, Profesor Lev Klein dari St Petersburg State University menduga, itu bisa jadi terkait dengan keyakinan adanya reinkarnasi. Yang mungkin dipengaruhi ritual deeksha di sub-benua India kuno -- pada saat kitab suci tertua Hindu disusun.
"Deeksha ' dianggap sebagai 'kelahiran kedua' dan untuk menyelesaikannya, seseorang harus melakukan ritual seksual untuk menghamili seseorang."
Dengan kata lain, saat mati, seorang pria harus melakukan tindakan seksual untuk menghamili seorang wanita.
"Mungkin dalam periode pra-Weda, keluarga kerap berusaha untuk mereproduksi 'deeksha' bagi mendiang dengan mengorbankan seorang wanita atau seorang gadis (atau beberapa), sebagai simulasi hubungan seksual dalam kubur," kata dia.
Profesor Molodin tidak mengesampingkan versi ini, namun agar jelas, hipotesis itu memerlukan penelitian lebih lanjut.
"Gagasan Klein dapat diperluas ke Siberia juga, apalagi sejumlah peneliti berpikir bahwa orang Andronovo adalah orang-orang Iran dari masa lalu. Tapi itu baru hipotesis," kata dia. (Ein/Sss)
Baca juga:
Pertanda Gempa-Hujan Kodok, 10 Misteri yang Bikin Bingung Ilmuwan
Arkeolog Temukan Ular dan Anjing `Penjaga Gerbang Neraka`
Kubur `Pengawal Alam Baka`, Kaisar China Terinspirasi Yunani?
Ada lebih dari satu kerangka di dalam banyak liang lahat. Puluhan di antaranya dimakamkan berpasangan. Ada kerangka pria dan wanita yang saling berpegangan, dimakamkan berdampingan, beberapa bahkan disertai kerangka anak-anak.
Di satu sisi, pose dalam makam menunjukkan kedekatan: kekeluargaan maupun asmara -- bersama-sama menuju 'keabadian'. Namun, muncul kecurigaan, bisa jadi ada penjelasan mengerikan di baliknya.
"Para arkeolog sedang berusaha menjelaskan fenomena tersebut dan yakin tes DNA akan menyediakan jawaban soal pekuburan tak biasa itu," demikian dikabarkan Siberian Times, seperti dilansir dari Daily Mail, Senin (30/12/2013).
Salah satu teori menyebut, penguburan Andronovo tersebut menunjukkan kebersaman keluarga inti. Tapi, ada versi lain bahwa setelah seseorang meninggal, istrinya tewas dan dikuburkan bersama.
Fakta lain menunjukkan beberapa pasangan sengaja dikubur dengan pose sedang berhubungan seksual. Bisa jadi seorang perempuan muda jadi tumbal untuk memainkan peran ini dalam kubur.
Kuburan lain di pemakaman di wilayah Novosibirsk, Siberia bagian barat menunjukkan orang dewasa dikuburkan bersama dengan anak-anak.
Profesor Vyacheslav Molodin, direktur penelitian dari Institut Arkeologi dan Etnografi Akademi, Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Siberia mengatakan, ada banyak teori yang bisa menjelaskan fenomena tersebut. "Kita bisa berfantasi banyak tentang semua ini," kata dia.
"Kita bisa menduga ketika suami meninggal, istrinya lalu dibunuh dan dimakamkan bersama seperti yang kita lihat dalam beberapa penguburan Scythian. Atau mungkin kuburan itu digali lagi untuk memakamkan orang-orang terdekat. Mungkin juga saat itu terjadi kematian simultan," kata dia.
Profesor Vyacheslav Molodin menambahkan, untuk makam dengan kerangka orang dewasa dan anak-anak, terlihat lebih alami dan mudah dipahami.
"Namun, ketika ditemukan dua orang dewasa - -itu tidak begitu jelas. Ada beragam hipotesis, tapi apa yang sebenarnya terjadi, kita belum tahu."
Kini, para ahli sedang menguak dugaan hubungan kekerabatan kerangka-kerangka yang ada dalam satu makam. Salah satunya dengan melakukan penelitian DNA.
"Misalnya, kami menemukan makam seorang pria dan seorang anak. Bagaimana tingkat kekerabatan mereka? Apakah mereka ayah dan anak atau...? Pertanyaan yang sama muncul ketika kita menemukan kerangka wanita dan seorang anak. Apakah itu ibu-dan anak, atau bibi-keponakan, atau tak ada kaitan sama sekali. Secara ilmiah kita membutuhkan alat-alat paleogenetika," kata Profesor Molodin.
Terkait penguburan jasad secara berpasangan, Profesor Lev Klein dari St Petersburg State University menduga, itu bisa jadi terkait dengan keyakinan adanya reinkarnasi. Yang mungkin dipengaruhi ritual deeksha di sub-benua India kuno -- pada saat kitab suci tertua Hindu disusun.
"Deeksha ' dianggap sebagai 'kelahiran kedua' dan untuk menyelesaikannya, seseorang harus melakukan ritual seksual untuk menghamili seseorang."
Dengan kata lain, saat mati, seorang pria harus melakukan tindakan seksual untuk menghamili seorang wanita.
"Mungkin dalam periode pra-Weda, keluarga kerap berusaha untuk mereproduksi 'deeksha' bagi mendiang dengan mengorbankan seorang wanita atau seorang gadis (atau beberapa), sebagai simulasi hubungan seksual dalam kubur," kata dia.
Profesor Molodin tidak mengesampingkan versi ini, namun agar jelas, hipotesis itu memerlukan penelitian lebih lanjut.
"Gagasan Klein dapat diperluas ke Siberia juga, apalagi sejumlah peneliti berpikir bahwa orang Andronovo adalah orang-orang Iran dari masa lalu. Tapi itu baru hipotesis," kata dia. (Ein/Sss)
Baca juga:
Pertanda Gempa-Hujan Kodok, 10 Misteri yang Bikin Bingung Ilmuwan
Arkeolog Temukan Ular dan Anjing `Penjaga Gerbang Neraka`
Kubur `Pengawal Alam Baka`, Kaisar China Terinspirasi Yunani?