Liputan6.com, Cauca: Sebuah koperasi yang beranggotakan 1.200 petani di selatan Kolombia, baru-baru ini, melepas ekspor perdana kopi berlabel Expocosurca. Ekspor menjadi luar biasa karena sebelumnya mereka adalah para petani koka penghasil kokain.
Melalui koperasi yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa ini para petani mengendalikan seluruh kegiatan dari hulu hingga hilir. Pada tahap pertama mereka mengekspor 157 ton kopi kualitas tinggi dengan tujuan negara Eropa seperti Prancis dan Inggris.
Keberhasilan para petani tak lepas dari kerja keras PBB, Prancis, dan Inggris selama lima tahun terakhir. Dengan dana proyek sekitar US$ 2 juta, tiga serangkai ini bisa mengikis pertanian tanaman koka dan kriminalitas di Kota Cauca.
Pakar PBB menilai, tanaman kopi adalah pilihan terbaik meski harga kopi dunia sedang turun akibat rendahnya mutu biji kopi. Buktinya berkat proyek ini, petani yang menggarap lahan seluas 1.140 hektare itu bisa menuai keuntungan 60 persen lebih besar dari yang pernah mereka dapatkan.(ICH/Ijx)
Melalui koperasi yang diprakarsai Perserikatan Bangsa-Bangsa ini para petani mengendalikan seluruh kegiatan dari hulu hingga hilir. Pada tahap pertama mereka mengekspor 157 ton kopi kualitas tinggi dengan tujuan negara Eropa seperti Prancis dan Inggris.
Keberhasilan para petani tak lepas dari kerja keras PBB, Prancis, dan Inggris selama lima tahun terakhir. Dengan dana proyek sekitar US$ 2 juta, tiga serangkai ini bisa mengikis pertanian tanaman koka dan kriminalitas di Kota Cauca.
Pakar PBB menilai, tanaman kopi adalah pilihan terbaik meski harga kopi dunia sedang turun akibat rendahnya mutu biji kopi. Buktinya berkat proyek ini, petani yang menggarap lahan seluas 1.140 hektare itu bisa menuai keuntungan 60 persen lebih besar dari yang pernah mereka dapatkan.(ICH/Ijx)