Dua bom mobil meledak di luar sebuah hotel di ibukota Somalia, Mogadishu. Menewaskan 10 orang.
Ledakan terjadi di Hotel Jazeera, yang kerap jadi tempat bertemu para politisi Somalia, sekaligus tempat nongkrong warga asing di sana. Seperti Liputan6.com kutip BBC, Kamis (2/1/2014), ledakan diikuti baku tembak antara pihak keamanan dan para penyerang.
"Pertama kami mendengar suara ledakan keras, aparat keamanan segera melepas tembakan," kata salah satu penduduk, Abdullahi Hussein. "Setelah beberapa menit ledakan kembali terjadi. Suara rentetan tembakan makin banyak."
Empat aparat keamanan termasuk dalam korban yang tewas. Satu di antaranya bahkan perwira tinggi. Anggota kepolisian, Mohamed Warsame, mengatakan, bom kedua meledak saat aparat berusaha menolong korban dari ledakan pertama.
Hotel Jazeera yang terletak dekat dengan bandara sebelumnya juga pernah jadi target teror pada Desember 2012 saat Presiden Hassan Sheikh Mohamud menginap di sana. Setidaknya 7 orang tewas saat itu.
Sementara minggu lalu, 11 orang termasuk 6 tentara tewas akibat ledakan bom yang dikendalikan remote control di sebuah restoran di Mogadishu.
Militan Somalia, Al Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Meski telah terusir dari Mogadishu pada 2011, kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda tersebut masih mengendalikan wilayah utara dan tengah Somalia, dan kerap melancarkan serangan ke ibukota.
Sebelumnya, Al Shabaab berada di balik penyerangan Mal Westgate di Nairobi, Kenya, yang menewaskan 67 orang.
Sekelompok penyerang bersenjata api masuk ke mal Westgate, pada Sabtu 21 September 2013 siang. Mereka menembaki para pembeli dengan senjata otomatis dan melemparkan granat di pusat perbelanjaan lantai 4 itu. (Ein/Yus)
Baca juga:
Ledakan Bom di Kedai Teh, 16 Tentara Somalia Tewas
Al Shabaab, Kenya, dan Negeri Bersimbah Darah Bernama Somalia
Â
Presiden Kenya: Pengepungan Mal Berakhir, 67 Orang Tewas
Ledakan terjadi di Hotel Jazeera, yang kerap jadi tempat bertemu para politisi Somalia, sekaligus tempat nongkrong warga asing di sana. Seperti Liputan6.com kutip BBC, Kamis (2/1/2014), ledakan diikuti baku tembak antara pihak keamanan dan para penyerang.
"Pertama kami mendengar suara ledakan keras, aparat keamanan segera melepas tembakan," kata salah satu penduduk, Abdullahi Hussein. "Setelah beberapa menit ledakan kembali terjadi. Suara rentetan tembakan makin banyak."
Empat aparat keamanan termasuk dalam korban yang tewas. Satu di antaranya bahkan perwira tinggi. Anggota kepolisian, Mohamed Warsame, mengatakan, bom kedua meledak saat aparat berusaha menolong korban dari ledakan pertama.
Hotel Jazeera yang terletak dekat dengan bandara sebelumnya juga pernah jadi target teror pada Desember 2012 saat Presiden Hassan Sheikh Mohamud menginap di sana. Setidaknya 7 orang tewas saat itu.
Sementara minggu lalu, 11 orang termasuk 6 tentara tewas akibat ledakan bom yang dikendalikan remote control di sebuah restoran di Mogadishu.
Militan Somalia, Al Shabaab, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Meski telah terusir dari Mogadishu pada 2011, kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda tersebut masih mengendalikan wilayah utara dan tengah Somalia, dan kerap melancarkan serangan ke ibukota.
Sebelumnya, Al Shabaab berada di balik penyerangan Mal Westgate di Nairobi, Kenya, yang menewaskan 67 orang.
Sekelompok penyerang bersenjata api masuk ke mal Westgate, pada Sabtu 21 September 2013 siang. Mereka menembaki para pembeli dengan senjata otomatis dan melemparkan granat di pusat perbelanjaan lantai 4 itu. (Ein/Yus)
Baca juga:
Ledakan Bom di Kedai Teh, 16 Tentara Somalia Tewas
Al Shabaab, Kenya, dan Negeri Bersimbah Darah Bernama Somalia
Â
Presiden Kenya: Pengepungan Mal Berakhir, 67 Orang Tewas