Setelah mengalami koma selama 8 tahun, mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon meninggal dunia pada usia 85 tahun.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (12/1/2014), Sharon menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Chaim Sheba yang berlokasi di Ramat Gan, Israel, Sabtu 11 Januari 2014 siang.
Baca Juga
Sharon telah mengalami koma selama 8 tahun akibat stroke yang dideritanya. Dalam sepekan terakhir, para dokter telah mengumumkan kondisi Sharon yang terus melemah. Organ-organ tubuhnya tidak berfungsi, termasuk ginjal.
Advertisement
Semasa hidupnya, Sharon diketahui sebagai penjahat bagi warga Palestina. Selama 30 tahun menjadi tentara Israel, Sharon terlibat dalam Perang Arab Israel 1967 yang melibatkan Negeri Yahudi ini dengan 3 negara Arab, yakni Mesir, Yordania dan Suriah. Dari tragedi tersebut, sedikitnya 21 ribu warga tewas.
Terlibat Perang yang Menewaskan 10 Ribu Orang Lebih
Ariel Sharon pun terlibat dalam Perang Yom Kipur atau yang dikenal dengan Perang Ramadan yang menewaskan lebih dari 10 ribu warga tewas. Sharon juga bertanggungjawab terhadap Pembantaian Qibya pada 1953 yang menewakan 96 warga Palestina oleh unit 101 yang dipimpinnya.
Baca juga:
- Mantan PM Israel Ariel Sharon Dimakamkan Senin
- Eks PM Israel Ariel Sharon Wafat, Warga Palestina Bergembira
- Hamas: Eks PM Israel Ariel Sharon Berlumuran Darah Palestina!
Ia juga disebut terlibat dalam Pembantaian Sabra dan Shatila, Lebanon, pada 1982 yang mengakibatkan 3.500 nyawa melayang. Sharon juga disebut-sebut bertanggung jawab terhadap pembunuhan mantan Presiden Palestina, Yasser Arafat pada 2004 yang meninggal akibat diracun.
Advertisement
Dianggap Sebagai Hukuman Tuhan
Warga Timur Tengah bersyukur atas kepergian Sharon. Juru bicara kelompok Hamas Sami Abu Zuhri menyatakan, kematian Sharon merupakan hukuman Tuhan bagi kaum tirani.
Warga Palestina merayakan kematian Sharon dengan membentangkan spanduk Anti-Sharon sambil membagi-bagikan manisan kepada warga. Sedangkan warga Palestina yang tinggal di pengungsian Ain Al Halwa, Kota Saida, Lebanon bernyanyi sambil membentangkan bendera Palestina.
Sharon dimakamkan pada Senin 13 Januari siang di samping makam istrinya, Lily, di perkebunan Shikmim, Kota Negev. (Riz/Yus)