Aksi demonstrasi memprotes pemerintahan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra kembali terjadi awal pekan ini. Bahkan massa dari oposisi telah membuat Bangkok lumpuh total.
Para demonstran memulai aksinya sejak Senin (13/1/2014) dini hari dengan memblokade sejumlah jalan utama Bangkok. Akibatnya aktivitas warga ibukota dan para pejabat lumpuh. Mereka terisolasi di rumahnya. Sulit untuk keluar karena ada ancaman bahaya di luar.
Dalam orasinya, pemimpin oposisi, Suthep Thaugsuban menegaskan, pihaknya tak akan bersedia apabila diajak berkompromi atau bernegosiasi dengan pemerintah Yingluck.
Tuntutan mereka tetap pada semula, yakni menginginkan PM Yingluck mundur karena dinilai telah membela kakaknya, mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra yang kabur ke luar negeri karena korupsi.
"Kami akan melawan, menang atau kalah kami tak peduli. Kami menolak berkompromi dan menerima langkah negosiasi," tegas Suthep, seperti dimuat Asia One.
Para demonstran beraksi dengan mengenakan kaos bertuliskan 'Bangkok Shutdown' sambil mengibarkan bendera oposisi. Mereka juga meneriakkan yel-yel perlawanan terhadap pemerintah.
Aksi ini membuat sejumlah warga lokal meradang. Salah satunya, Tong (69), pemilik salon potong rambut di Bangkok. Dia mengaku stres karena pelanggannya sepi. "Biasanya di sini ramai. Namun kini sepi," keluh Tong.
Hingga kini kondisi sebagian besar Kota Bangkok masih dikuasai massa oposisi. Belum diketahui di mana keberadaan PM Yingluck yang kini tengah dicari para demonstran. (Riz/Sss)
Baca juga:
Bangkok `Shutdown` dari Massa Pengguling PM Cantik Yingluck
Di Tengah Protes, Eks PM Thailand Didakwa Membunuh
Suthep Thaugsuban, `Dalang` (Atau Wayang) Rusuh Panas Thailand
Marak Protes, 153 Anggota Parlemen Thailand `Angkat Kaki`
Bangkok <i>Shutdown</i>, Pemimpin Oposisi Tolak Kompromi
Dalam orasinya, pemimpin oposisi, Suthep Thaugsuban menegaskan, pihaknya tak akan bersedia apabila diajak berkompromi.
Advertisement