Sukses

Media Inggris: Kaki Sinabung yang Diselimuti Abu Mirip Pompeii

Kaki Sinabung yang ditutupi abu disamakan dengan Pompeii yang binasa akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi. Berlebihan...

Sinabung bangun dari tidur panjangnya selama 400 tahun pada Agustus 2010 lalu, saat ia tiba-tiba 'batuk' bahkan memuntahkan lava. Dan hingga kini, gunung di Dataran Tinggi Karo itu belum menghentikan amuknya.

Entah kapan Sinabung akan berhenti bergolak. Mungkin dalam waktu lama, hingga dapur magmanya kosong. Tapi yang jelas, aktivitas Sinabung yang meninggi selama sebulan terakhir memuntahkan hujan abu yang membuat warga di sekitarnya repot bukan main.

Puluhan rumah ambruk, pun dengan atap gereja dan masjid. Bangunan sekolah rusak berat akibat abu bercampur air hujan yang berbentuk mirip lumpur berat.

Tak hanya itu, hujan lumpur itu menimbun jalanan desa dan mengganggu jalur transportasi. Ketebalannya mencapai 20 centimeter. Tanaman pangan dan komoditas gagal panen, membuat harga buah dan sayuran melonjak di Sumatera. Lebih dari 25 ribu warga terpaksa mengungsi.

Situs media Inggris Daily Mail menyamakan kondisi kaki Sinabung dengan Pompeii dalam artikel berjudul, "It could be Pompeii: Weekend's volcanic eruptions leave villages around Mount Sinabung in Sumatra looking eerily reminiscent of ancient Roman city" yang dilansir pada Senin (13/1/2014).

"Letusan gunung berapi telah membuat area di Sumatera Utara dalam kondisi menakutkan mirip Pompeii, kota kuno Romawi di selatan Italia yang hancur akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 Masehi," demikian dimuat Daily Mail.

Situs media tersebut membandingkan foto area Sigarang Garang dengan foto tua Pompeii yang muncul dari selimut tebal abu.

Foto area Sigarang Garang yang ditutupi abu. Hanya seekor anjing nampak di wilayah yang sebagian besar penduduknya mengungsi.



Dibandingkan dengan kondisi Pompeii, yang masih tersisa struktur asli pasca-terkuak dari abu.



Berikut adalah foto kerusakan di kaki Sinabung, yang merenggut 11 nyawa, sementara ratusan warga lainnya menderita sakit.



Dibandingkan dengan foto lawas reruntuhan Teatro Grande di Pompeii.




Maaf, Sinabung Bukan Pompeii....

Benarkah Sinabung mirip Pompeii? Mungkin deskripsi itu terlalu berlebihan.

Salah satunya, Pompeii dan sejumlah wilayah lain seperti Herculaneum terkubur abu dan batuan hasil letusan Gunung Vesuvius yang tingginya 4 sampai 6 meter.

Kota tersebut lenyap selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali secara tidak sengaja. Sementara, ketinggian abu Sinabung sekitar 20 centimeter.

Dari ketinggian abu, yang paling mirip dengan kejadian Pompeii di nusantara adalah efek letusan Gunung Tambora pada 11 April dan 12 April 1815. Kala itu Bumi bagai terguncang, letusannya terdengar lebih dari 2.000 kilometer, debu berhamburan ke angkasa -- langit pun gelap gulita hingga berhari-hari lamanya. Menjadi letusan paling dahsyat yang pernah tercatat dalam sejarah.

Setidaknya 3 kerajaan lenyap -- Tambora, Pekat, dan Sanggar. Di lokasi sekitar gunung ditemukan sisa-sisa peradaban kuno dan kerangka dua orang dewasa yang terkubur abu Tambora di kedalaman 3 meter. Diduga, itu adalah sisa-sisa Kerajaan Tambora yang tragisnya 'diawetkan' oleh dampak letusan dahsyat itu. Temuan itulah yang kemudian membuat Tambora mendapat julukan, "Pompeii di Timur".

Dan, tak seperti Pompeii dan segala isinya yang binasa, jumlah korban jiwa di Sinabung tak sebanding.

Warga di Sekitar Sinabung adalah orang-orang yang pantang menyerah. Meski kini resah, trauma akibat gagal panen, mereka siap bangkit ketika Sinabung tak lagi berulah.

Pornografi di Pompeii

Setelah tak sengaja ditemukan sekitar 1.600 tahun pascaletusan, penggalian arkeologis menemukan jasad-jasad manusia Pompeii yang diawetkan oleh abu, dengan segala pose ketika nyawa mereka melayang.

Ekskavasi juga menguak jalanan beku, tempat pelacuran yang dipenuhi fresko erotis, dan banyak bukti peradaban kala itu. Ini sekaligus menjadi pelajaran, sepandai-pandainya manusia, ia bisa takluk oleh alam.

British Museum juga pernah menampilkan karya terlarang yang ditemukan di Pompeii, yang terkubur abu Gunung Vesuvius.

Patung, lukisan, dan obyek tersebut sebelumnya tidak diungkap ke publik selama 200 tahun. Karena terlalu porno. Pameran bertema, "Life and Death in Pompeii and Herculaneum" digelar Maret 2013. (Ein/Yus)

Baca juga:

Pornografi atau Seni? Lukisan Erotis Jepang Dipamerkan di Inggris
Misteri Pompeii, Ilmuwan Kuak Jejaring Sosial di 'Kota Mati'
Terlacak! Ledakan Dahsyat Misterius pada 1257 Berasal dari Lombok


Video Terkini