Ada pemandangan unik di sebuah desa di Senegal. Seluruh penjuru desa itu dihiasi oleh cangkang-cangkang kerang. Bagaimana bisa?
Joal-Fadiouth adalah nama desa nelayan kecil yang terletak di ujung Petite Cote, Senegal. Pulau di hamparan pantai di Senegal. Joal terletak di daratan dan Fadiouth berada di lepas pantai.
Jembatan kayu sepanjang 400 meter menghubungkan 2 desa itu. Dan di Desa Fadiouth, yang hampir seluruh wilayahnya ditutupi dengan cangkang kerang.
Cangkang kosong bertebaran di jalan-jalan. Di mana pun Anda melangkah di Pulau Fadiouth, Anda pasti akan mendengar suara retak dari bawah kaki Anda. Ya, itulah bunyi yang disebabkan oleh cangkang kerang yang retak.
Usut-punya usut, ternyata selama berabad-abad penduduk Fadiouth panen moluska atau kerang. Mereka menyendok dagingnya dan menggunakan cangkangnya untuk membuat hiasan. Yang kini menjadi hiasan di pulau itu sendiri.
Jutaan cangkang kerang itu terakumulasi selama bertahun-tahun, dan menempel pada akar mangrove, alang-alang dan pohon khas Afrika Baobab raksasa.
Tak hanya itu, cangkang-cangkang kerang itu juga digunakan ke dalam arsitektur pulau. Seperti gambar berikut.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah tempat pemakaman lokal. Batu nisan dan kuburan di pulau itu, benar-benar 'diselimuti' oleh cangkang kerang. Baik pemakaman umat muslim maupun nasrani, diperlakukan sama. Yakni dihias dengan cangkang kerang.
Hamparan daratannya pun juga 'diselimuti' sampah kerang itu. Sejauh mata memandang, selalu ada cangkang-cangkang kerang itu.
90 Persen penduduk Fadiouth sekitar 40.000 orang beragama Kristen. Selebihnya beragama Islam. Kendati demikian, mereka bangga memiliki kerukunan beragama yang kuat. Hal itu tercermin dalam pemakaman kedua umat berbeda agama yang dijadikan 1 area.
Pemakaman itu pun menjadi satu-satunya pemakaman di Senegal, di mana umat Kristen dan Islam dimakamkan berdampingan.
Asal usul pulau unik kerang Fadiouth ini belum diketahui pasti. Bagaimana manusia datang menghuni pulau berselimut cangkang kerang itu. Namun diketahui sumber pendapatan utama dari Pulau Joal-Fadiouth adalah perikanan, pertanian, dan pariwisata.
Jika hendak mengadakan pesta kerang laut, mungkin bisa mencobanya di pulau ini. Sebab terdapat jutaan kerang laut di desa kecil di Afrika bagian Barat ini. (Tnt/Sss)
Baca juga:
Paul Dinyatakan Tewas Bunuh Diri, Tiba-tiba `Mayatnya` Bangkit
Berhati Mulia, Bos Rela Jual Restoran Biayai Pegawai Sakit Tumor
Pria Terkotor Sedunia, Tak Pernah Mandi 60 Tahun
Joal-Fadiouth adalah nama desa nelayan kecil yang terletak di ujung Petite Cote, Senegal. Pulau di hamparan pantai di Senegal. Joal terletak di daratan dan Fadiouth berada di lepas pantai.
Jembatan kayu sepanjang 400 meter menghubungkan 2 desa itu. Dan di Desa Fadiouth, yang hampir seluruh wilayahnya ditutupi dengan cangkang kerang.
Cangkang kosong bertebaran di jalan-jalan. Di mana pun Anda melangkah di Pulau Fadiouth, Anda pasti akan mendengar suara retak dari bawah kaki Anda. Ya, itulah bunyi yang disebabkan oleh cangkang kerang yang retak.
Usut-punya usut, ternyata selama berabad-abad penduduk Fadiouth panen moluska atau kerang. Mereka menyendok dagingnya dan menggunakan cangkangnya untuk membuat hiasan. Yang kini menjadi hiasan di pulau itu sendiri.
Jutaan cangkang kerang itu terakumulasi selama bertahun-tahun, dan menempel pada akar mangrove, alang-alang dan pohon khas Afrika Baobab raksasa.
Tak hanya itu, cangkang-cangkang kerang itu juga digunakan ke dalam arsitektur pulau. Seperti gambar berikut.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah tempat pemakaman lokal. Batu nisan dan kuburan di pulau itu, benar-benar 'diselimuti' oleh cangkang kerang. Baik pemakaman umat muslim maupun nasrani, diperlakukan sama. Yakni dihias dengan cangkang kerang.
Hamparan daratannya pun juga 'diselimuti' sampah kerang itu. Sejauh mata memandang, selalu ada cangkang-cangkang kerang itu.
90 Persen penduduk Fadiouth sekitar 40.000 orang beragama Kristen. Selebihnya beragama Islam. Kendati demikian, mereka bangga memiliki kerukunan beragama yang kuat. Hal itu tercermin dalam pemakaman kedua umat berbeda agama yang dijadikan 1 area.
Pemakaman itu pun menjadi satu-satunya pemakaman di Senegal, di mana umat Kristen dan Islam dimakamkan berdampingan.
Asal usul pulau unik kerang Fadiouth ini belum diketahui pasti. Bagaimana manusia datang menghuni pulau berselimut cangkang kerang itu. Namun diketahui sumber pendapatan utama dari Pulau Joal-Fadiouth adalah perikanan, pertanian, dan pariwisata.
Jika hendak mengadakan pesta kerang laut, mungkin bisa mencobanya di pulau ini. Sebab terdapat jutaan kerang laut di desa kecil di Afrika bagian Barat ini. (Tnt/Sss)
Baca juga:
Paul Dinyatakan Tewas Bunuh Diri, Tiba-tiba `Mayatnya` Bangkit
Berhati Mulia, Bos Rela Jual Restoran Biayai Pegawai Sakit Tumor
Pria Terkotor Sedunia, Tak Pernah Mandi 60 Tahun