Sukses

Gelar Voting UU Baru, Mesir Diguncang Bom

Warga Mesir panik, sebab keheningan saat akan digelar pemilihan untuk pemilihan undang-undang baru pecah akibat ledakan bom.

Warga mesir panik, sebab keheningan saat akan digelar pemilihan untuk pemilihan undang-undang baru pecah akibat ledakan bom. Mereka pun berlarian menyelamatkan diri pasca-gempuran bom itu.

"Sebuah bom meledak di dekat ruang sidang sesaat sebelum pemilihan suara pada konstitusi Kairo Mesir dilakukan. Para pejabat mengatakan tidak ada yang cedera," demikian dilansir Liputan6.com dari Newsonia, Selasa (14/1/2014).

Menurut pemberitaan BBC, Mesir telah mulai memberikan suara di tengah penjagaan keamanan yang begitu ketat terkait pengesahan konstitusi baru yang bisa membuka jalan bagi pemilu baru.

Undang-undang baru itu nantinya bertujuan untuk menggantikan konstitusi yang disahkan Presiden Mohammed Morsi, sebelum ia digulingkan oleh militer Mesir.

Dengan diadakannya voting itu, pihak militer pun berharap warga Mesir yang pro-pemerintah bisa seluruhnya ikut serta dan pada satu tujuan. Sebab hal itu akan menjadi awal untuk mendukung penghapusan aturan yang dibuat Morsi.

Perdana Menteri Interim Hazem Beblawi pun menyebut referendum itu adalah momen paling kritis bagi Mesir. Konstitusi baru itu dirancang oleh sebuah komite beranggotakan 50 orang dengan 2 wakil dari partai-partai Islam.

Untuk 2 hari pemungutan suara itu, pihak Kementerian Dalam Negeri mengerahkan 200 ribu polisi, 150 unit keamanan pusat, dan 200 kelompok tempur. Mereka akan disiagakan di sekitar TPS pada kedua hari itu.

Sebelumnya, kelompok Ikhwanul Muslimin yang pro-Morsi disebut sebagai kelompok teroris. Diduga merekalah yang memboikot pemungutan suara itu, dan ada kekhawatiran terjadi aksi kekerasan.

Pada Senin 13 Januari waktu seempat,  pihak Mesir berkuasa yang dipimpin oleh tokoh Islam Abdel Moneim Abolfotoh mengatakan akan memboikot pemungutan suara setelah beberapa anggotanya ditangkap karena berkampanye menentang undang-undang itu. (Tnt/Sss)

Lihat juga:

[VIDEO] Bom Mobil Meledak di Mesir, Kubu Moursi `Diserang`
Disebut Teroris, Kubu Morsi Turun ke Jalan Protes Pemerintah
Bertemu Ikhwanul Muslimin, Wartawan Al Jazeera Ditahan 15 Hari