Liputan6.com, Athena: Pesta olah raga terbesar di dunia, Olimpiade 2004, tinggal dua bulan lagi. Namun, panitia penyelenggara di Athena, Yunani, baru-baru ini, masih mengeluhkan terbatasnya anggaran. Akibatnya, rencana pembangunan Monumen Olimpiade terancam batal. "Alasannya dapat dipahami, karena pemerintah Yunani sering mengeluarkan biaya, bahkan dalam jumlah yang signifikan," kata Santiago Calavatra, seorang arsitek stadion buat penyelenggaraan Olimpiade Athena tersebut.
Selama ini biaya yang diperoleh Santiago masih dalam batas normal. Namun, selain biaya infrastruktur, ada pula biaya pelaksanaan dan keamanan yang memerlukan dana besar. "Semua itu memerlukan dana sebesar US$ 7,29 miliar," kata Santiago. Selama ini ia telah berjuang untuk mewujudkan keinginannya itu. Tapi kenyataannya, sang arsitek harus berhemat.
Hingga kini masih belum diketahui solusi dari masalah dana tersebut. Sejumlah pengamat menilai, biaya pelaksanaan Olimpiade bisa mencapai US$ 12 miliar. Hal itu bisa membuat Yunani terlilit utang yang berkepanjangan. Meskipun Menteri Keuangan Giorgios Alogoskoufis bungkam, pengamat memprediksi membengkaknya biaya, bukan karena faktor ongkos penjaga keamanan, tetapi biaya premi para kontraktor.
Di luar persoalan tadi, ibu kota Yunani, Athena, adalah lokasi yang pantas dijadikan ajang Olimpiade. Sederhana saja, hal itu karena Olimpiade memang lahir di kota ini [baca: Athena Tuan Rumah Olimpiade 2004]. Untuk merayakan makna sejarah tersebut, panitia merencanakan pembangunan Monumen Olimpiade, yang desainnya diinspirasi dari bentuk jam matahari. Rencananya, monumen itu dibangun di luar stadion.(AIS/Yes)
Selama ini biaya yang diperoleh Santiago masih dalam batas normal. Namun, selain biaya infrastruktur, ada pula biaya pelaksanaan dan keamanan yang memerlukan dana besar. "Semua itu memerlukan dana sebesar US$ 7,29 miliar," kata Santiago. Selama ini ia telah berjuang untuk mewujudkan keinginannya itu. Tapi kenyataannya, sang arsitek harus berhemat.
Hingga kini masih belum diketahui solusi dari masalah dana tersebut. Sejumlah pengamat menilai, biaya pelaksanaan Olimpiade bisa mencapai US$ 12 miliar. Hal itu bisa membuat Yunani terlilit utang yang berkepanjangan. Meskipun Menteri Keuangan Giorgios Alogoskoufis bungkam, pengamat memprediksi membengkaknya biaya, bukan karena faktor ongkos penjaga keamanan, tetapi biaya premi para kontraktor.
Di luar persoalan tadi, ibu kota Yunani, Athena, adalah lokasi yang pantas dijadikan ajang Olimpiade. Sederhana saja, hal itu karena Olimpiade memang lahir di kota ini [baca: Athena Tuan Rumah Olimpiade 2004]. Untuk merayakan makna sejarah tersebut, panitia merencanakan pembangunan Monumen Olimpiade, yang desainnya diinspirasi dari bentuk jam matahari. Rencananya, monumen itu dibangun di luar stadion.(AIS/Yes)